PART - 10. MANTAN GAGAL MOVE ON
JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA, TERIMAKASIH.HAPPY READING 🌻
Di dapur Zia memberengut kesal di dapur untuk menyiapkan kompres buat dua manusia yang baru saja adu tonjok lagi. Benar-benar bikin pusing.
"SAYANG!"
"HONEY"
Suara teriakan dari luar membuat Zia makin pusing. Di tangan Zia sudah ada nampan dan berbagai macam lainnya.
Sampai di ruang tamu. Zia cuman bisa geleng-geleng kepala aja ngeliat dua manusia yang sedang?
"KALIAN NGAPAIN? JADI KALIAN SELAMA INI?"
Buk...buk...buk
Habis berteriak Zia langsung mengambil bantal sofa dan menggebuk keduanya. Hingga mereka berdua memekik kesakitan. Padahal sebelum itu waktu mereka sedang vidio call biasa saja.
Tapi sekarang.
"Sayang, sakit duh."
Zafran meringis di sela pukulan yang diterimanya. Setelah pukulan berhenti dan Zia duduk menunduk memijat kepalanya pening. Apa lagi ini?
"Gak Sayang, gak."
"Honey, nggak gitu. Jangan salah paham."
Zafran dan Ringgo sama-sama membujuk Zia dan mendorong Zafran yang berada di atasnya tadi.
"Kalian berdua kenapa sih! Bikin gue pusing aja!"
Zia langsung mencak-mencak kesal, apa lagi ini. Zia menepis kedua tangan yang berada di kedua lututnya.
"Sayang, jangan gitu," rengek Zafran duduk di samping Zia dan memeluknya dari samping.
Bersamaan dengan Ringgo yang juga duduk di depan Zia dan memeluk kedua kaki Zia.
"Lama-lama gila juga kalo begini!"
"Gak boleh."
"Gak boleh."
Mereka berucap bersamaan dan langsung menatap tajam. Lalu saling mengolok.
"Udah cukup, kalian minggir."
Mereka sama-sama mengeratkan pelukan mereka.
"Lepasin woy, bini gue!"
Zafran menendang tubuh Ringgo hingga terjungkal, bersamaan dengan Zia yang berada di atasnya.
"HUWAAAAA! KALIAN SEMUA GILA!" teriak Zia menonjok Ringgo yang berada di bawahnya kesal.
Zia bangun dan berdiri di hadapan mereka berdua. Ringgo yang masih meringis karena tonjokan Zia serta Zafran yang masih setia duduk di sofa.
Dari pada kena tonjok kan? Mending diam aja. Apa lagi ketika Zia menatapnya juga, membuat Zafran langsung mengalihkan pandangannya.
"Dan kamu Ringgo," tunjuk Zafran pada Ringgo.
Membuat Ringgo bangun dan melupakan rasa sakitnya.
"A-apa?" tanya Ringgo bingung.
"Mending kamu pulang dari pada bikin ribut disini, aku lagi males buat marah-marah."
"Nas, aku mau jelasin."
Wajah memerah Ringgo membuat Zia memalingkan wajahnya dari sana. Zafran yang sadar membawa Zia dalam pelukannya dan mengusir Ringgo dari hadapan mereka.
"Mending lo balik sana, gue lagi malas ribut."
Ringgo menurut, apa lagi mendengar suara Zia yang menangis sesenggukan.