PART - 17. AKIBAT

5.3K 188 1
                                    

05/04/2022

PART - 17. AKIBAT

JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA, TERIMAKASIH 🌻

HAPPY READING 🍒

"Wah, kamu di sini ya? Aku ngabarin minta di jemput di bandara, malah asik makan-makan."

"Yallah, salam kali Zi. Main langsung masuk aja."

"Tadi gue udah salam. Cuman nggak ada yang buka, makanya gue langsung masuk aja."

"Kok lo tau suami lo di sini?"

"Di depan kan ada sendalnya. Ya, tau lah gue. Kemana lagi dia, kalau bukan ke sini sama, ke rumah Bang Dimas. Suka ngajak main laki orang."

"Zaf, itu Zia. Kok lo diam aja?"

Zafran bergidik bahu dan melanjutkan memakan makanannya. Zia yang melihat Zafran hanya diam saja, menghampirinya. Lalu duduk di samping Zafran yang kosong. Koper yang tadi bawa olehnya di letakan di samping kursinya.

"Zaf, kok kamu nggak balas pesan aku?"

"Gue sibuk."

"Tapi ini lo lagi masak bareng temen lo. Sibuk dari mananya?"

"Ya, sibuk lah. Gue nggak sempat lihat ponsel."

"Tapi kan lo bisa lihat pesan gue Zaf. Selama gue di sana lo nggak ada balas pesan gue. Cuman lo read aja, kenapa?"

Zia menatap Zafran. Tangannya ingin menyentuh lengan Zafran sebelum Zafran menghindarinya. Mereka yang di sana pura-pura tidak melihat pertengkaran pasangan itu.

"Zia, ayo makan nih. Enak loh, ya kan Dim?"

"Iya Zi. Ayo makan dulu, lo baru sampai dari bandara kan?"

"Iya Bang."

"Bentar, gue ambilin mangkuk dulu ya."

Riko bangun dari kursinya dan mengambilkan satu mangkuk untuk Zia. Lalu memberikan, padanya.

"Nih, lo racik sendiri ya. Biar enak juga."

"Iya, Bang."

Tangannya mengambil satu persatu dan di masukan ke dalam mangkuk, hingga terisi penuh. Matanya sesekali melirik Zafran yang hanya diam saja sambil memakan makanannya.

"Ayo Zi, makan yang banyak ya."

"Iya."

"Oh, ya Zi. Urusan lo di Bali udah selesai?"

"Udah Bang, cuman nanti sesekali aja buat cek pembangunan di sana."

"Lo di sana pembangunan di mana? Keluarga gue juga ada di sana."

"Di dekat pantai Bang."

"Resort?"

"Iya, cuman masih bingung. Mau yang langsung ke pantai arahnya, atau yang kelihatan dari atas aja gitu."

"Oh, gitu ya. Sama siapa aja ke sana?"

"Berdua, sama bos gue Bang."

"Bos lo yang itu ya?"

"Iya, yang mana lagi emang? Hahaha."

Drt

Tidak lama ponsel di kantong Zafran bergetar. Zafran mengeluarkan dan mengangkatnya. Masih dengan posisi duduk, namun bersandar di kursi. Satu tangannya mengambil gelas air minum, dan juga tisu.

"Halo dengan Dokter Zafran?"

"Iya, Sus. Ada apa?"

"Ini Dok, saya mau ngasih tau, kalau pasien yang mau di operasi keluarganya datang, buat bahas kapan operasi anaknya."

Meried With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang