Akhir pekan ini cuaca dikota seoul begitu tak bersahabat, hujan turun dengan deras membuat jalan yang dilewati beberapa orang dan pengendara disana menjadi licin dan becek. Seorang gadis terlihat berjalan dibawah payung merahnya menuju sebuah halte yang berada disebelah kanan jalan yang ditapakinya saat ini, mungkin gadis itu sama sekali tak menyadari rok panjangnya sudah basah akibat terkena tetesan air hujan yang terus menetes dijalan.
Sudah hampir setengah jam jihyo berada dihalte itu tapi bus yang ditunggunya sama sekali belum datang, bahkan kini tubuhnya sudah menggigil akibat terkena hembusan angin yang datang bersama butiran air hujan.
Dari seberang sana terlihat sebuah mobil sedang terparkir sejak tadi seakan mengawasi dirinya dari jauh, ingin sekali rasanya ia berlari saat ini tapi derasnya hujan berhasil membuat langkah kakinya tak bisa kemana-mana. Setelah lima menit kemudian seorang pria terlihat keluar dari dalam mobil dan berlari kearahnya. Jihyo seketika terkejut saat mengetahui bahwa pria itu ternyata adalah jungkook. Dengan basah kuyup pria itu memeluk tubuh jihyo berusaha meluapkan rasa rindunya pada gadis yang sudah beberapa hari tak ditemuinya itu.
"Aku sangat merindukanmu..." jungkook semakin mendekap tubuh mungil jihyo hingga membuat gadis itu menjadi sulit bernapas.
"Kenapa kau tidak menemuiku?, apa kau tidak merindukanku?". Tanya jungkook yang membuat jihyo terharu, air matanya mulai menetes sungguh ia sangat senang ternyata jungkook masih ingin menemuinya mengingat pria itu sangat marah saat dirinya pergi bersama taehyung dihari itu.
"Aku pikir kau sudah melupakanku jung.." jihyo terus terisak dalam dekapan pria yang dicintainya."Mana mungkin aku melupakanmu kau adalah gadis yang selalu ada dalam hati dan pikiranku jadi mana bisa aku melupakanmu".
"Jangan tinggalkan aku jung...,apa pun yang terjadi dan semarah apa pun dirimu tolong jangan tinggalkan aku".
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Jadi jangan menangis lagi" tangan jungkook mulai mengelap bekas air mata yang sudah membasahi wajah jihyo.
Ditatapnya mata yang terlihat tulus itu dan sedetik kemudian jungkook langsung mendaratkan ciumannya tepat dibibir jihyo. Dengan lembut ia melumat bibir yang sudah menjadi candunya itu, bahkan jihyo juga membalas ciumannya yang terbilang sangat tulus. Tapi lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi luapan nafsu yang penuh dengan tuntutan, jungkook bahkan mulai menggigit bibir bawah jihyo hingga membuat gadis itu meringis kesakitan. Didorongnya dada bidang pria itu agar menjauh darinya tapi jungkook hanya semakin menarik tengkuknya dan semakin memperdalam ciumannya.
"Ikutlah denganku jihyo"pinta jungkook yang terdengar sangat menggoda.
"Tapi aku harus..."ucap jihyo terpotong karena jungkook kembali menciumnya. Tanpa ada persetujuan dari sang kekasih jungkook langsung menarik jihyo masuk kedalam mobil dan membawanya pergi ketempat yang paling nyaman untuk menghabiskan waktu berdua.Jihyo hanya bisa pasrah saat jungkook menggendongnya masuk kedalam bangunan mewah yang merupakan kediaman pria bermarga jeon itu, bahkan jungkook membawanya masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya diatas kasur. Dengan penuh kasih sayang jungkook mengelus wajah jihyo serta menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya. Melihat jihyo berpakaian seperti ini membuat nafsunya seketika muncul bagaimana tidak baju yang dikenakan gadis itu sudah tembus pandang memperlihatkan
sebuah bra berwarnah hitam yang menutupi kedua payudaranya ditambah lagi rambut jihyo yang basah seperti ini hanya semakin membuat jungkook tak bisa menahan lagi nafsunya untuk segera menaklukan gadis yang sudah terbaring diatas kasurnya itu.Jungkook mulai menindih jihyo dan kembali menciumnya bukan hanya dibibir tapi leher mulus gadis itu pun tak dilewatkannya. Jihyo sesekali meringis kesakitan saat jungkook menggingit lehernya bahkan pria itu juga meninggalkan tandanya disana.
"Jungkook hentikan!, kau menyakitiku" ringis jihyo kesakitan tapi jungkook hanya menatapnya sebentar dan kembali menciumnya tapi kali ini tepat dibagian bibirnya hingga membuatnya tak bisa mengeluarkan satu kata pun. Melihat jungkook tak bisa mengendalikan nafsunya lagi, membuat jihyo langsung mendorong dada bidang pria itu agar menjauh darinya.
"Ada apa?" Tanya jungkook bingung.
"Aku tidak mau melakukannya sekarang" ucap jihyo dan langsung turun dari tempat tidur.
Tapi tarikan tangan kekar pria itu berhasil menahannya dan membuatnya kembali terbaring diatas kasur.
"Biarkan aku melewati batas untuk kali ini, apa kau tau hari ini adalah hari ulang tahunku. Jadilah hadiah terbaikku malam ini, jihyo".

KAMU SEDANG MEMBACA
Debt of gratitude
RandomBagaimana cara mereka membalas kebaikan dan kisah cinta yang rumit menambah sulitnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.