Episede 17

360 67 6
                                    

Jihyo pulang kerumah taehyung dengan berlinang air mata. Baru saja gadis itu melewati pintu taehyung sudah terlihat menghampirinya dengan raut wajah khawatirnya.
"Apa yang terjadi padamu jihyo?, mengapa kau menangis seperti ini". Jihyo sama sekali tak menjawab pertanyaan pria yang ada dihadapannya itu, jihyo lebih memilih memeluk taehyung berusaha meluapkan rasa sedih yang dirasakannya saat ini.
"Apa jungkook yang sudah membuatmu menangis seperti ini?"tanya taehyung serius. Jihyo sama sekali tak menjawab pertanyaannya gadis itu hanya terus menangis dan memeluknya semakin erat. Taehyung yang merasa kasihanan pun membalas pelukannya, dalam hati taehyung benar-benar marah melihat jihyo diperlakukan seperti ini bahkan kedua tangannya pun sudah mengepal dengan sangat kuat.
"Aku akan membuat pelajaran pada pria brengsek itu karena telah menyakitimu" dengan rasa marah taehyung melangkah keluar dari rumah tapi baru saja pria berhidung mancung itu ingin membuka pintu mobilnya jihyo langsung menarik tangannya.
"Jangan taehyung, bukan jungkook yang salah tapi aku".

"Kau tak perlu membela pria brengsek itu, aku akan membuatnya merasakan sakit seperti apa yang kau rasakan" ucap taehyung geram.

"Tidak taehyung, jangan!, tolong dengarkan penjelasanku dulu".

"Penjelasan apa, dia sudah membuatmu menangis, lihat saja aku akan memberinya pelajaran" taehyung menghempas genggaman tangan jihyo dengan sangat keras dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kediaman jungkook. Diperjalanan taehyung terus mengutuk pria bernama jungkook itu, kemarahan sudah benar-benar menguasi pikirannya saat ini.
Sesampainya ia dirumah jungkook, taehyung langsung menerobos masuk tanpa menghiraukan tata krama bertamu lagi, dilihatnya jungkook sedang duduk disofa sambil memijit pelipisnya. Tanpa pikir panjang taehyung langsung memberi pukulan kencang tepat dipipi pria itu hingga terlihat mulai mengeluarkan darah disudut bibirnya,tak sampai disitu saja taehyung juga memukul jungkook dengan sebuah asbak yang ada diatas meja hingga membuat pria itu marah dan ikut membalasnya. Karena sama-sama dikuasai oleh kemarahan kedua pria itu sama sekali tak bisa berpikir jernih lagi dan perkelahian menjadi caranya saat ini dalam menyelesaikan masalah.
"Ada masalah apa kau denganku?, kenapa kau tiba-tiba memukulku?" Teriak jungkook marah tapi hal tersebut hanya dibalas senyuman remeh oleh taehyung.
"Kau bilang ada masalah apa, kau sudah berani menyakiti jihyo dan dengan mudahnya kau merasa tak bersalah. Dasar pria brengsek!"

"Oh, apa karena itu kau memukulku?, jelas saja kau marah ternyata dugaanku selama ini benar kau dan gadis penghianat itu ternyata memiliki hubungan yang spesial. Aku ucapkan selamat kepada kalian berdua karena telah berhasil menipuku" jungkook bertepuk tangan seakan memberi selamat kepada taehyung, jujur hati jungkook sudah sangat sakit saat melihat taehyung membela jihyo seperti ini.

"Jaga ucapanmu, aku dan jihyo adalah saudara, mana mungkin aku diam saja saat adik ku disakiti oleh pria brengsek sepertimu" taehyung kembali memukul jungkook tepat dipipi sebelah kanannya. Merasa tak terima dengan perlakuan taehyung, jungkook pun tak segan untuk membalasnya, dengan keras pria itu memukul taehyung hingga membuat pria itu terjatuh kelantai. Taehyung yang merasa sudut bibirnya berdarah langsung mengelapnya, bahkan suara tawa pria itu mulai menggema didalam ruangan itu.
"Apa hanya ini yang bisa kau lakukan?, asal kau tau saja ini sama sekali tak sakit. Ini sama sekali tak sebanding dengan rasa sakit yang kurasakan ketika melihat jihyo terluka karenamu" Taehyung melempar sebuah serpihan vas bunga yang tak sengaja disenggolnya tadi hingga mengenai jungkook dan membuat pelipis pria itu terluka. Darah terlihat mulai menetes dilantai menandakan luka itu benar-benar parah, taehyung yang melihat itu hanya bisa tersenyum bahagia bagaiman tidak raut wajah pria itu sudah menjelaskan semuanya,
Rasa sakit itu benar-benar membuat jungkook meringis kesakitan bahkan tangan yang ia gunakan untuk menutupi lukanya sudah terlihat berlumuran darah.

"Bagaimana?, apa rasanya sakit?" Tanya taehyung seakan mengejek pria yang ada dihadapannya itu.

Mendengar pertanyaan taehyung itu hanya membuat jungkook tersenyum remeh.
"Apa sekarang kau merasa senang melihatku tersakiti seperti ini?".

Debt of gratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang