Episode 20

651 48 3
                                    

Di pagi-pagi buta anak kecil berumur lima tahun itu masuk kekamar eomma dan appanya, dengan kaki kecilnya junghyo berhasil naik keatas kasur dimana kedua orang tuanya masih tertidur lelap. Junghyo naik begitu saja ditubuh appanya dan menggungcangnya keras.
"Appa ayo bangun, aku tak mau terlambat ketaman hiburan" Tak menghiraukan teriakan melengking dari anaknya, jungkook justru memperbaiki posisi tidurnya.

Tak mendapat respon dari sang appa, bocah kecil itu beralih duduk dikasur menatap eommanya yang juga masih setia memejamkan mata. Junghyo mendekat dan menciumi seluruh wajah jihyo membuat wanita itu tersenyum geli.
"Eomma ayo bangun atau aku akan terus menciummu" jihyo tetap tak membuka matanya membuat junghyo benar-benar menciumi seluruh wajahnya. Jihyo yang tak tahan dengan sentuhan kecil dikulit wajahnya itu langsung membuka mata, dapat ia lihat putranya kini sedang memanyunkan bibirnya kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Bukannya merasa bersalah ia malah mencubit pipi tembem anaknya yang terlihat begitu sangat menggemaskan.

"Aaaa..eomma sakit..." teriak junghyo saat eommanya menarik pipinya. Jihyo hanya terkekeh melihat junghyo mengusap pipinya yang memerah.

"Maaf, soalnya eomma sangat gemas melihatmu"

"Eomma ayo cepat kita pergi, teman-teman junghyo pasti sudah bermain disana" jihyo mulai duduk dan mengusap surai hitam putranya. "Ini masih sangat pagi sayang, taman hiburannya bahkan belum buka, bagaimana kita bisa masuk kalau gerbangnya masih terkunci"

"Aku tidak mau tau, kita pergi sekarang atau junghyo akan marah" lagi-lagi jihyo dibuat gemas saat anaknya kembali merajuk dengan wajah lucunya.

"Iya-iya kita akan pergi, tapi siapa yang akan mengantar kita kalau appa masih tidur"

Junghyo kembali melirik appanya yang terlihat sedang mengulum senyumnya, entah sadar atau tidak sebenarnya jungkook sudah bangun dari tadi hanya saja ia ingin mengerjai putranya itu. Dengan keras junghyo menarik pipi appanya membuat pria yang sedang bersandiwara itu berteriak kencang.

"Aaaaaaaawww...."

"Appa ini kebo sekali sih, bahkan junghyo sudah bangun dari tadi" jihyo seketika tertawa mendengar makian junghyo yang ditujukan pada suaminya.

Jungkook beralih duduk dan menatap jihyo yang terus tertawa menatapnya. Seakan tak terima dengan penghinaan itu jungkook langsung menarik hidung jihyo dengan keras.
"Aw..aw...sakit.." jungkook terus menarik hidung mancung istrinya dan baru melepaskannya saat sudah berubah warna.

"Hahahaa.." jungkook tertawa begitu puas melihat hidung jihyo yang sangat merah bagai tomat.

Jihyo yang kesal dengan kelakuan suaminya langsung meraih bantal dan memukul lengannya hingga berkali-kali. Hal itu terus terjadi sampai teriakan dari sang putra menghentikan aktivitasnya. "Eomma..,appa..berhenti bertengkar!, aku tidak mau terlambat ketaman hiburan!" Teriak junghyo menatap serius orang tuanya.

"Baiklah kalau begitu junghyo segera mandi dan bersiap" mata bocah itu langsung berbinar dan dengan cepat junghyo berlari kekamarnya.

Karena putranya sudah pergi jungkook langsung menindih jihyo membuat istrinya itu membelakakan matanya menanggapi tindakannya yang tiba-tiba.
"Apa yang kau lakukan?, menyingkirlah junghyo bisa melihat kita nanti" jihyo mendorong tubuh kekar suaminya agar menjauh tapi pria jeon itu malah semakin menghimpitnya.

Jarinya mengelus wajah cantik istrinya yang tak pernah bosan ia pandangi. "Kita belum melakukannya tadi, jadi bagaimana kalau kita lakukan sekarang" jihyo tau betul maksud arah pembicaraan suaminya, tadinya mereka memang mau melakukan hal yang intim tapi karena mendengar suara pintu kamar terbuka dan menampakkan anak mereka terpaksa mereka menghentikan niatan yang sudah terancang itu.

Debt of gratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang