Taehyung terus berlari meyusuri jalan setapak yang tampak gelap dan sepi diikuti oleh beberapa orang yang juga ikut berlari dibelakangnya. Pria itu tampak tak fokus menatap kedepan sesekali ia juga berbalik memastikan anak buah dari jungkook sudah tidak mengejarnya lagi tapi nasib buruk seakan berpihak padanya segerombolan orang masih mengejar bahkan sesekali meneriakinya untuk berhenti.
Pikiran yang tidak fokus hampir membuat taehyung sedikit terjatuh, mengingat ia meninggalkan jihyo sendiri, entah kemana gadis itu berlari yang jelas ia berharap jihyo tidak sampai tertangkap.
Taehyung kembali berbalik tapi ia sama sekali tak melihat sesosok pria yang dikatakan jihyo tadi ikut mengejarnya, sehingga ia langsung lari berbalik arah menyusul jihyo yang mungkin saja sudah tertangkap oleh jungkook. Tapi langkah kakinya harus berhenti saat anak buah jungkook berhasil mengepungnya.
"Menyingkir dari hadapanku, sebelum aku menghajar kalian semua" teriak taehyung marah."Kami tidak akan pergi sebelum kau ikut bersama kami"ucap salah satu orang yang ada dihadapan taehyung.
"Jangan harap semudah itu kalian akan membawaku"
"Kalau begitu kami harus membawamu secara paksa, cepat tangkap dia" sebelum orang tersebut menangkap taehyung, pria itu lebih dulu menendang perutnya hingga terjatuh. Dan tanpa pikir panjang ia langsung memukul salah satu pria yang berusaha menarik lengannya, cukup lama taehyung beradu pukul dengan anak buah jungkook dan akhirnya ia berhasil mengalahkannya walaupun ada beberapa bekas pukulan yang juga menghiasi wajahnya.
"Sudah ku bilang tidak semudah itu kalian membawaku, mengingat usia kalian yang sudah tidak mudah lebih baik kalian pulang dan tidur, membuang waktuku saja...."
Taehyung berlari meninggalkan segeromblan orang yang baru saja dihajarnya dan berlari menyusul gadis yang terus memenuhi pikirannya.
"Jangan sampai kau tertangkap jihyo..."
Digelapnya jalan jungkook masih terus mengejar seorang penyusup yang baru saja memasuki perusahaan miliknya, meski ia tidak terlalu melihat jalan tapi ia masih bisa melihat orang yang berlari dihadapannya.
"Berhenti!, atau aku akan menembakmu" teriak jungkook sambil mengeluarkan pistol dari balik jasnya.Seketika langkah kaki jihyo terhenti, gadis itu terlihat takut dengan ancaman yang baru saja jungkook katakan, mengingat pria itu hampir menembak orang yang ingin mencelakainya jadi jangan sampai jungkook benar-benar menembaknya. Keringat mulai menetes menuruni pelipisnya dan suara napas yang memburu mampu membuat jihyo hampir mati ditambah lagi pria itu kini memegang pundaknya.
"Mau lari kemana kau,haa...dasar wanita sialan" jihyo seketika membulatkan matanya terkejut bagaimana bisa pria itu bisa tahu bahwa dirinya adalah seorang wanita."Tidak perlu terkejut, aku tau kau merencanakan ini bersama kekasihmu, aku bisa melihat bagaimana pria itu menggendongmu bukankah kalian terlihat romantis, tapi sayangnya kisah kalian tak sebahagia itu. Salah satu dari kalian harus pergi untuk mengakhiri cerita ini, ku harap kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kekasih sialanmu itu" jungkook mulai mengangkat pistolnya dan mengarahkannya tepat dibagian kepala jihyo.
"Ku harap kau akan mengingat ini sampai kau mati" jihyo seketika memejamkan matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya dan mungkin saja ini adalah akhir dari hidupnya.
Bruk
Suara orang terjatuh mampu membuat jihyo seketika membuka mata dan berbalik, ia melihat jungkook terbaring dijalan, pria itu seakan tak sadarkan diri.
"Apa kau tidak apa-apa..?" suara seorang pria membuat jihyo terkaget hingga membuatnya hampir berteriak.
"Taehyung..." dapat jihyo lihat pria itu menggenggam sebuah balok kayu di salah satu tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt of gratitude
عشوائيBagaimana cara mereka membalas kebaikan dan kisah cinta yang rumit menambah sulitnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.