Episode 18

510 68 5
                                        

Sudah sebulan jihyo menikmati dinginnya tidur dilantai jeruji besi yang menahannya saat ini, bahkan tubuh gadis mungil itu sudah terlihat semakin kurus dari biasanya. Tzuyu yang juga berada satu tahanan dengan jihyo merasa sangat bersalah dengan apa yang telah ia lakukan sampai membuat kedua saudaranya menderita seperti ini.
"Eonni aku minta maaf" tzuyu kembali menangis dihadapan jihyo seperti yang sering ia lakukan semenjak mendekam didalam penjara.

"Jangan menangis, eonni sudah memaafkanmu. Behentilah menyalahkan dirimu sendiri, mungkin ini adalah takdir yang sudah tuhan tuliskan untuk kita". Jihyo terus mengelus surai hitam tzuyu dengan penuh kasih sayang. Walaupun adiknya itu sudah menceritakan semua rencana jahat yang sudah dilakukannya tak membuat jihyo membeci adik semata wayangnya itu. Meskipun tzuyu bukanlah adik kandungnya tapi jihyo sangat menyangi adiknya itu melebihi dirinya sendiri, jika saja ia lebih memperhatikan perasaan tzuyu mungkin semua ini tak akan terjadi dan mungkin saja saat ini ia juga sudah bahagia bersama pria yang dicintainya.

Semenjak jihyo ditahan, gadis itu sama sekali tak pernah lupa untuk memikirkan keadaan jungkook yang mungkin saja sudah bahagia bersama dengan gadis lain. Walaupun terkadang hatinya merasa sangat sakit saat membayangkan bagaimana jungkook lebih memilih gadis lain dibandingkan menunggunya bebas dari hukuman yang sama sekali tak pernah dilakukannya.
Ditambah lagi ternyata dirinya sedang mengandung anak dari jungkook yang baru saja diketahuinya sejak lima hari yang lalu, meskipun janin yang ada dirahimnya itu masih terbilang baru berumur 3 minggu tapi tetap saja ia harus menjaga kesehatannya agar bayi yang dikandungnya tetap sehat dan bisa berkembang dengan baik.

"Eonni, apa lebih baik kita memberitahu jungkook mengenai kehamilanmu?" Ucap tzuyu cemas sambil memperhatikan perut jihyo yang masih terlihat rata.

"Tidak!, dia tidak perlu tau mengenai kehamilanku. Aku tidak ingin mengganggu kehidupan jungkook lagi yang mungkin saja sudah bahagia bersama wanita lain"

"Jangan berkata seperti itu eonni, meskipun ia sudah hidup dengan wanita lain tapi tetap saja ia harus tahu bahwa eonni sedang mengandung anaknya"

"Sudahlah tzuyu aku ingin tidur, jangan membahas ini lagi jika kau tak ingin melihatku menangis lagi" jihyo pun membaringkan tubuhnya diatas lantai yang sangat dingin tanpa ada sebuah selimut ataupun selembar kain yang bisa memberinya sebuah kehangatan. Tzuyu sungguh merasa sangat bersalah telah melakukan rencana bodoh yang membuat jihyo menjadi menderita seperti saat ini, sungguh tzuyu sama sekali tak bisa memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu pada jihyo dan anaknya selama berada didalam penjara.
"Maafkan aku eonni" ucap tzuyu lagi dan ikut berbaring disebelah jihyo bahkan gadis bersurai panjang itu memeluk jihyo seakan memberikan sebuah kehangatan pada tubuh mungil wanita yang sedang mengandung disebelahnya itu.

.
.
.

Sebuah ketukan dari arah pintu berhasil membuat jungkook menoleh bahkan saat ini ia bisa melihat seorang pria yang baru saja melewati pintu masuk rumahnya.
"Apa kabar jungkook?, lama tidak bertemu". Sapa pria berjas hitam yang kini menghampiri jungkook.

"Ada perlu apa kau menemuiku?" Tanya jungkook datar.

"Sepertinya apa yang dikatakan orang-orang itu benar, kau terlihat begitu memperihatinkan dan juga menyedihkan" ejek mingyu sambil menatap dari atas sampai bawah penampilan jungkook.

"Aku sudah tidak ingin berdebat lagi denganmu, jadi keluarlah!"

Mingyu yang merasa diusir pun hanya tersenyum remeh menatap jungkook, bahkan pria yang ada dihadapannya itu terlihat kembali meneguk sebotol minuman yang mingyu yakini bahwa minuman tersebut adalah alkohol.
"Berhentilah minum, kau sudah sangat mabuk" mingyu mengambil botol minuman yang ada digenggaman jungkook. Hal tersebut pun membuat pria itu seketika menatapnya tajam.
"Jangan menggangguku!, bukankah kau sudah mendapatkan semua yang kau inginkan jadi untuk apa kau menggangguku lagi" teriak jungkook marah.

Debt of gratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang