12- MENCOBA MENGINGAT
=~~~~~~~~~~~~~~~="Seseorang yang sangat berarti saja mampu terlupakan, tapi mengapa dia yang hanya singgah sesaat saja begitu susah untuk dilupakan?"
~Rachella Riley Andreas~
(Rachel).
.
.
.
.Rachel terus termenung di balkon kamar nya sambil melihat bulan.
"Ra, nanti kalau aku pergi, kamu jangan sedih, suatu saat kita bakal bersama lagi, pasti!"
"Maksud kamu?"
"Rara, ga selamanya Ken bisa ada disamping Rara terus. Kita ga pernah tau apa yang terjadi ke depan nya, mungkin sekarang kita baik-baik aja tapi nanti saat terjadi sesuatu, Ken mohon Rara lupain Ken, ya?"
"Engga, Ken! Rara ga akan pernah mau ngelupain Ken."
"Kamu harus bisa, Ra. Setiap orang harus punya keberanian untuk membuka lembaran baru,"
Rachel menangis tersedu-sedu saat mengingat ucapan Rafa dua hari sebelum tragedi mengenaskan itu. Rasanya Tuhan kurang adil saat hanya mengambil Rafa saja, padahal dirinya juga ada pada kejadian itu, kenapa dia tidak ikut dengan Rafa saja?
Rasanya hati nya sangat hancur saat tau Rafa pergi meninggalkan nya. Ucapan itu, seolah sudah mengode Rachel, dan Rafa yang sudah punya firasat lain.
Rachel terus menangis ia menenggelamkan wajahnya dalam kedua lutut yang menjadi tempat ia menumpukan kepalanya.
Selama ini, tidak pernah ada yang tahu bahwa efek ditinggalkan oleh Rafa akan separah ini bagi Rachel. Yang mereka tahu, gadis itu hanya belum bisa melupakan mantan nya itu.
"Raf, gimana cara aku lupain kamu? Kenapa kamu harus ninggalin aku di saat aku benar-benar butuh kamu?" isak Rachel, mata nya terus saja menjatuhkan cairan bening.
"Raf, susah buat ngelupain kamu meski aku udah benar-benar tekad, tapi kenapa rasanya sulit? Aku ingin mencoba tenang setelah hampir dua tahun ini selalu merasa terkekang karena perasaan aku ke kamu."
"Kamu yang bilang kalau aku harus bisa ikhlasin kamu, tapi kenapa seolah keadaan ga mengizinkan? Aku capek, Raf, aku capek kalau terus begini. Aku juga manusia yang punya batas kemampuan, aku ga tau lagi apa yang akan aku lakuin kalau memang saat nya benar-benar udah tiba." lanjut Rachel sudah benar-benar merasa frustasi.
Ini lah yang akan selalu terjadi jika Rachel sibuk menyendiri dan termenung, pikiran nya tak akan jauh-jauh dari Rafa. Hanya Rafa yang ada di kepala gadis ini.
Lebih tepat nya, bagaimana cara melupakan Rafa.
°•RYUSA•°
Yuna yang merasa bosan lalu keluar dari kamar nya. Di Apartemen Rachel sangat sepi, ia tak tahu harus apa di Apartemen seluas ini, terlebih lagi dia hanya sendiri.
Sempat terpikirkan oleh nya untuk pergi ke Apartemen Rama, tapi ia tak tahu dimana, dan Yuna terlalu gugup untuk menanyakan hal itu.
"Ya ampun... Apartemen Rachel gede banget, mana aku cuma sendiri. Kan bingung mau ngapain!" gerutu Yuna mengerucut kan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RYUSA (HIATUS)
Teen Fiction[HARGAI PENULIS TERLEBIH DAHULU DENGAN CARA VOTE! DAN FOLLOW!] (UPDATE LAGI SETELAH SEMUA TUGAS² ARA SELESAI, OK YEOROBUN?! OK THANKS FOR YOUR UNDERSTANDING) RYUSA=PASIR HISAP ====================== -Cinta memang tak pernah datang sendiri, kemana-ma...