5- SEBUAH FOTO
=~~~~~~~~~~~~~~~="Semakin aku mencintai mu semakin besar rasa sakit yang ku rasa kan, semakin banyak memori yang terbuka semakin aku ingin mengingat mu kembali. Siapa kah diri mu? Siapa aku? Lalu siapa kita?"
.
.
.
.
.
Nathan langsung saja mengangkat Rama yang cukup berat itu. Mau tidak mau, bisa tidak bisa ia harus mengangkat Rama."Ra, lo kenapa?" tanya Nathan yang kaget melihat Rachel memegang kepala nya.
Rachel melepas tangan nya dari kepala, dan langsung terlihat baik-baik saja.
"H-hah? Nggak, Than. G-gue ga apa-apa" jawab Rachel bohong.
Nathan tak curiga ia langsung saja membopong tubuh Rama dan diikuti Rachel dari belakang.
****
"Udah lah, Ram. Lo dari tadi ga capek apa ngoceh mulu" kesal Nathan.
Setelah kurang lebih dua jam Rachel dan Nathan menunggu Rama sadar akhirnya cowok itu sadar dan langsung berlari ke wc.
"Ra, susul sana, gue tunggu di depan pintu" suruh Nathan. Rachel tak menjawab ia langsung menyusul Rama.
Khawatir. Itu lagi yang ia rasa kan karena Rama mabuk.
Hueek
Hueek
Rachel membantu Rama dengan mengelus bahu cowok itu agar muntah yang di keluar kan terasa lebih lancar.
"Udah?" tanya Rachel. Nada nya kali ini sangat lembut, tak ada aura dingin sedikit pun.
"Udah" jawab Rama lemah.
Rachel memapah Rama keluar dari kamar mandi. Nathan juga ikut memapah Rama agar Rachel tak terlalu merasa berat.
"Lo mau makan apa? Masih lemes, nanti sakit" ucap Rachel yang tak menyadari apa yang sudah ia katakan.
Nathan yang mendengar hal itu tersenyum kecil, ia tahu jika Rachel mengkhawatirkan sahabat nya.
"Biar gue ke bawah beliin makanan, Ra. Lo jagain Rama" ucap Nathan. Rachel hanya menganggukkan kepala nya.
Nathan segera pergi membeli makanan untuk Rama, tentu ia sudah tau makanan kesukaan Rama apa.
"Lo kenapa mabuk lagi sih?" tanya Rachel sambil menghapus keringat di dahi Rama.
Rama tersenyum tipis melihat perilaku Rachel pada nya.
"Ra, maafin gue" ucap Rama.
"Iya, udah gue maafin. Tapi bisa ga sih ga usah pakai mabuk-mabukan gini!" kesal Rachel.
"Ini udah yang kedua kali nya gue bantuin lo karena mabuk, kalau sampai yang ketiga kali, gue ga mau ketemu sama lo lagi!" omel Rachel.
"Heh! Gue lagi marah! Kenapa lo malah nyengir nyengir gitu!"
"Lo lucu kalau lagi marah, muka nya merah. Poni nya jadi berantakan tuh" ucap Rama lalu merapikan poni Rachel dengan tangan nya.
"Udah"
KAMU SEDANG MEMBACA
RYUSA (HIATUS)
Teen Fiction[HARGAI PENULIS TERLEBIH DAHULU DENGAN CARA VOTE! DAN FOLLOW!] (UPDATE LAGI SETELAH SEMUA TUGAS² ARA SELESAI, OK YEOROBUN?! OK THANKS FOR YOUR UNDERSTANDING) RYUSA=PASIR HISAP ====================== -Cinta memang tak pernah datang sendiri, kemana-ma...