11- APARTEMEN

11 6 1
                                    

11- APARTEMEN
=~~~~~~~~~~~~~~~=

"Pernah dekat namun sekarang terpaksa bersandiwara seolah tak pernah mengenal."

~Michelle Ayuna Wirajaya~
(Yuna)
.
.
.
.
.

"Ra, lo ada urusan apa?" tanya Rama. Mereka masih di pekarangan Panti Asuhan Reas, karena Rachel sedang mengambil barang nya yang tertinggal.

"Gue harus pergi cepat, nanti temen gue nunggu!"

"Biar gue antar lo, Ra. Daripada pakai ojek online." tawar Rama hanya mengawasi gerak-gerik Rachel.

Rachel menatap Rama dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, "Kalau gitu antar gue ke rumah Yuna, Ram. Yuna butuh gue!"

Rama terdiam kaku, kalau begini bagimana bisa dia mengantarkan Rachel ke rumah Yuna? Eh, Ralat! Juga rumah nya. Mungkin.

"Ram, kenapa? Lo ga bisa, ya? Biar gue pakai ojek online aja." buyar Rachel membuat Rama tersentak lalu tersadar dari lamunan nya.

"B-bisa, Ra. Ayo."

Rama tak tahu kenapa ia bisa-bisa nya ingin mengantar Rachel kerumah itu. Rasanya sakit sekali ketika harus berdiri saja di depan rumah yang berisi penderitaan nya selama bertahun-tahun.

"Yaudah, Ayo!"

°•RYUSA•°

"Makasih, Ram. Lo mau tung---"

"Gue tunggu di sini, bilang sama Yuna buat cepet!" titah Rama tersirat rasa khawatir pada dirinya.

Rachel mengangguk patuh lalu keluar dari mobil Rama dan mengambil langkah selebar mungkin untuk masuk ke dalam rumah Yuna yang besar nya bukan main.

Rachel mengambil ponsel nya ketika sudah sampai di depan pintu rumah itu. Dia menekan nomor Yuna untuk segera ia hubungi.

"Na, gue udah sampai."

"I-iya, Ra. Aku turun sekarang."

Tutt

Rachel merasa aneh pada Yuna, tak biasanya gadis itu mematikan telpon sepihak dan satu lagi yang membuat nya semakin curiga adalah suara Yuna yang terdengar seperti sehabis menangis.

Akhh! Apa yang telah terjadi pada sahabat nya yang satu ini? Rasa khawatir Rachel kian memuncak ketika Yuna tak kunjung menampakkan dirinya.

Ia kembali menelpon namun tak di jawab oleh Yuna, sama sekali tak ada jawaban begitu dengan panggilan panggilan berikutnya.

"Yuna jangan bikin gue khawatir!" lirih Rachel menggingit bagian dalam bibir nya.

"MAU KEMANA KAMU YUNA?!"

"Yuna mau pergi, Ma! Yuna udah ga tahan."

"BERANI KAMU KELUAR SELANGKAH AJA SAYA LAYANGKAN PISAU INI KE KAMU ANAK PEMBAWA SIAL!"

Deg!

Jantung Rachel berdetak semakin cepat. Ia antara iya dan tidak ketika ingin meraih pintu Rumah Yuna yang dari tadi memang sudah terbuka sehingga membentuk celah kecil.

RYUSA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang