4- POTONGAN MEMORI

23 14 0
                                    

4- POTONGAN MEMORI
=~~~~~~~~~~~~~~~=

"Jangan kan kamu, aku sendiri saja tidak tau apa maksud Skenario ku. Skenario ingatan membuat ku melupakan, membuang, menenggelamkan bahkan menghanyutkan memori itu sehingga tak satu potongan pun dapat ku ketahui. Aku hidup dalam keraguan, siapa yang bisa ku percaya sekarang?"

~Rachella Riley Andreas~
(Rachel)

.
.
.
.
.


Rama memandang Rachel lama, dengan tatapan yang sama sekali tak dapat Rachel arti kan, mata nya terasa menjadi buta karena tak bisa mengartikan tatapan itu.

"Lo kenapa liatin gue gitu?" tanya Rachel.

"Rachel, lo serius ga ingat sama gue?"

Tiba-tiba Rachel memegang kepala nya yang sangat terasa sakit, kepala nya berdenyut. Sekilas putaran memori kembali dalam otak nya.

"Halo nama aku Rama" ucap Rama saat berumur lima tahun.

"Halo Lama, aku Lachel" balas Rachel yang masih cadel, saat itu ia masih berumur empat tahun.

"Nama aku Rama, bukan Lama! Nama kamu Rachel kan? Masa iya Lachel? Cadel sih" ejek Rama.

Rachel mengerucut kan
kan bibir nya kesal. "Lachel ga cadel ya, Lama tuh yang cadel!" tuduh Rachel balik.

Rama hanya mengangguk kan kepala nya pasrah. "Terserah kamu lah, sekarang nama panjang kamu siapa?" tanya Rama.

"Lachella. Yang nama belakang Lachel susah nyebut nya, Lama..." ujar Rachel.

"Rachella... Gimana kalau aku manggil kamu Sella? Kamu panggil aku Fano biar ga susah karena ada 'R' nya" usul Rama. Rachel kecil pun menganggukan kepalanya cepat.

"Oke! Sekarang Sella manggil kamu Fano ya!"

Rachel masih memegang kepala nya yang terasa sangat sakit. Bayangan apa itu? Siapa kedua anak itu? Kenapa nama anak kecil itu sama dengan nya dan Rama? Berjuta-juta pertanyaan menghampiri kepala nya.

"Arrgh! Ram, kepala gue sakit. Tolong ambilin obat di tas gue" ucap Rachel dengan nada lemah.

Rama seketika langsung panik saat melihat Rachel yang memegang kepala nya kesakitan.

Rama membuka resleting tas Rachel, akhir nya ia menemukan salah satu obat yang ia tak tahu obat apa.

"Ini, Ra" ucap Rama segera menyerahkan obat itu pada Rachel.

Tanpa menunggu apa-apa lagi, Rachel langsung meminum obat itu dan di dorong dengan bantuan air minum.

Rachel menormalkan deru nafas nya. Setelah merasa baikan, Rama dan Rachel sama-sama terdiam.

"Ra, tadi itu obat apa?" tanya Rama hati-hati.

"Gue selalu minum obat itu kalau kepala gue sakit" jawab Rachel.

"Kenapa kepala lo sakit?" tanya Rama lagi.

"Gue ga tau, Ram. Setiap gue melakukan sesuatu, atau berkunjung ke sesuatu tempat, gue ngerasa pernah melakukan itu dan pernah ke tempat itu. Mendadak aja kepala gue jadi sakit, jadi nya Dokter ngasih gue obat itu untuk mengurangi sakit kepala gue" jelas Rachel.

"Saat kepala lo sakit lo ada merasa potongan potongan memori apa gitu?" tanya Rama ingin memperjelas.

Rachel hanya menganggukan kepala nya polos. "Gue selalu bingung itu siapa, dan kenapa dia bisa ada di pikiran gue"

RYUSA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang