13- HURT INDIRECTLY

11 6 0
                                    

13- HURT INDIRECTLY
=~~~~~~~~~~~~~~~=

"Melupakan seseorang yang pernah menjadi bagian paling berharga di hidup kita memang lah sulit, tapi bisa dengan perlahan. Tidak dengan dia yang menjadi awalan dari segala kisah mu. Like a family, can you forget your family?"

~Nathan Alleandro Andreas~
(Nathan)

.
.
.
.
.

"Apa Fano dan Sella itu gue dan Rama?" lirih Rachel memegang bagian kepalanya.

"Na-nathan." Rachel berusaha mencari ponsel nya tapi sialnya ponsel itu terletak di lantai satu sementara kamar nya terletak di lantai dua.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Nathan sudah pamit padanya sejak setelah shalat isya tadi. Seperti biasa, dia ingin berkumpul bersama Geng Valenxio.

Balap, nongkrong di club atau apa lah, ia pun tak tahu. Biasa nya malam minggu ini Nathan akan pergi setelah isya dan baru pulang pukul tiga pagi paling lama.

Dan, Rachel sudah menyelesaikan les privat nya pukul sembilan tadi.

Rachel tak lagi kuasa menahan rasa pusing di kepalanya. Tak lama pandangannya mulai kabur dan detik berikutnya Rachel sudah tak lagi sadarkan diri.

°•RYUSA•°

Brumm Brumm!

Rama terus menggas motor balap nya sambil menatap sinis ke arah lawan nya. Tak lain dengan lawan nya yang ikut menatap Rama dengan remeh.

"Kali ini lo kalah, Rama."

Lalu seorang gadis dengan bendera hitam putih khas balapan berdiri di tengah tengah Rama dan sang lawan.

Gadis itu pun mulai berteriak, "One... Two... Three, GO!"

Bruummm!!!

Rama langsung menggas motor nya tanpa henti. Bak kesetanan cowok itu terus menambah laju motor balap nya, tak berminat melihat kebelakang untuk melihat sudah sampai di mana lawan nya.

Ia terus saja melajukan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Jujur malam ini sebenarnya Rama sama sekali tidak mood untuk balapan, tapi suatu hal membuat nya ingin melampiaskan kemarahan nya.

Saat berada di tikungan tanpa di sangka-sangka lawan Rama memotong nya sambil menyempatkan menatap Rama dengan tajam.

Tentu hal itu membuat kemarahan Rama berlipat ganda, ia kembali meningkatkan kecepatan nya, kini Rama sudah benar-benar tak terkendali.

Nathan, Faiz dan Kai yang melihat itu sudah ketar-ketir takut jika Rama kenapa-napa.

"Woi lah! Si Rama kenapa kayak orang kesetanan gitu, bisa gawat nih kalau nanti si Vandro malah curang." ucap Faiz terus memperhatikan Rama yang seolah sudh tak lagi terkendali.

"WOI RAMA! JANGAN KAYAK ORANG KESURUPAN GITU BAWA MOTOR! INGET ANAK BINI DI RUMAH, RACHEL SAMA DEBAY LO!" teriak Kai membuat Nathan dan Faiz langsung melayangkan tatapan elang nya untuk sahabat mereka yang gila satu ini.

RYUSA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang