16- JEALOUS?

17 5 3
                                    

16- JEALOUS?
=~~~~~~~~~~~~~~~=

"Pertemuan ini layaknya Boomerang, hanya saja dalam bentuk Rewrite."

~Rama & Rachel~

.
.
.
.
.

"Ya bagus dong tanda nya dia udah percaya sama lo, trus apa lagi yang lo takutin?"

"Gue takut Rachel tersakiti, Ta. Karena gue rasa gue terlalu maksa dia."

Letta yang sedang tengkurap di sofa panjang Apartemen Rama pun beralih menjadi duduk.

"Menurut gue sih emang lo seperti maksa dia, tapi kalau gue jadi lo mungkin gue juga bakal lakukan hal yang sama." ujar Letta.

"Udah tau maksa tapi kenapa lo juga bakal lakuin kayak apa yang gue lakuin?" tanya Rama sambil mencomot snack milik Letta.

Letta mendengus sekejap, "Ram, lo bayangin deh, bertahun-tahun lo nyari siapa Sella, bahkan hati lo masih tetap buat dia padahal lo tau kalau dia nya aja udah pacaran sama yang lain, dan semudah itu kah lo ngelepas dia hanya karena masa lalu nya?" ujar Letta.

Letta menggeleng samar sebelum kembali melanjutkan ucapan nya, "Masa lalu itu hanya kenangan dan lebih baik lo menjadi awal dari segalanya." lanjut Letta merebut snack di tangan Rama.

"Awal? Bukannya dari dulu gue udah menjadi awal dari Rachel?" bingung Rama.

"Itu dulu, dan sekarang udah tinggal kenangan. Rachel ga inget sama lo berarti lo harus bisa berjuang lagi untuk menjadi awalan nya yang baru." jelas Letta bijak.

Rama terdiam memikirkan kata-kata Letta, sangat masuk akal. Hanya saja ia terlalu bingung untuk mengambil langkah apa.

"Tapi gue bingung harus apa."

"Wajar, kalau bingung ikuti aja alur nya, ntar lihat kemana takdir membawa lo."

"Kalau takdir ga ngizinin?"

"Sebelum takdir ga mengizinkan pastikan lo udah berjuang, takdir masih bisa berubah sesuai niat kita, ga ada usaha yang mengkhianati hasil, jika ada, mungkin lo bakal dapat yang lebih baik." jelas Letta lagi.

"Tapi gue mau nya sama Rachel," ujar Rama seperti anak kecil.

Kali ini Letta memutar bola mata nya jengah, bagaimana bisa dia punya sepupu kekanak-kanakan seperti Rama.

"Ga usah kekanak-kanakan deh, Ram. Lo bahkan ga tau apa Rachel yang terbaik buat lo, jangan egois meminta sama tuhan agar dia yang menjadi takdir lo." ucap Letta.

"Tapi kalau gue doa wajar aja, kan?" tanya Rama.

"Ya wajar, tapi jangan memaksa, tuhan lebih tau mana yang terbaik buat lo, jadi jangan sok tau!"

Rama manggut-manggut sambil mengangguk kecil kepalanya beberapa kali.

"Kapan gue bisa ajak dia pacaran?"

Tukk!

"Suka aja belon dah ngajak pacaran, ditolak lo nangis kejer dah lo ke gue!" pekik Letta.

RYUSA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang