Ps. Terkadang Abovers setiap penulis beda, loh. Maka dari itu jangan kaget ya kalau kemungkinan agak beda-beda, sebab aku bikin sesuai dengan alur biar make sense. Terus ini juga Abovers modern, jadi enggak ada yang namanya pack or something like that. Semoga tetap suka yaa!
️️ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️
️️ ️️
Haruto terkekeh sesaat tatkala mendengar ucapan Jeongwoo barusan, sedangkan Jeongwoo hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Lo ngomongin apa sih?"
"Ma---malam itu, gue tiga hari di apartemen lo."
Bukannya menjawab, Haruto justru menarik Jeongwoo keluar forum. Tidak enak juga sendari tadi beberapa pasang mata berpusat ke arah dirinya dan Jeongwoo, hal itu membuat Haruto merasa tidak nyaman.
Sampailah mereka di taman kampus, tidak sepi dan tidak ramai juga tetapi cukuplah untuk membahas sesuatu yang intens di sini.
"Eh! Ini kabur? gue bolos UKM dong?"
"Enggak, biar gue urus itu, wakil ukm teman gue kok."
Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya, yaudahlah terserah Haruto. Sekarang yang terpenting Jeongwoo harus tahu kejelasan malam itu.
Kedua pemuda itu kini beralih yang sebelumnya berdiri menjadi duduk di tepian kursi taman. Angin sore berhembus kencang, berhasil menerpa wajah keduanya.
"To."
"Apa? Mau bilang makasih lagi?"
Jeongwoo menggelengkan kepalanya cepat, "Gue tiga hari itu enggak ingat apa yang terjadi, lo bisa jelasin enggak? Karena---gue penasaran."
Jemarinya yang diam kini memainkan satu bungkus permen karet, Haruto tak langsung menjawab ia justru melirik ke sekitar terlebih dahulu.
"Lo hanya tidur, udah." Jawabnya santai sembari menyenderkan tubuhnya di kursi taman.
"Hah? Yang bener?!" Kaget? Banget. Jeongwoo mendapatkan jawaban yang diluar dugaannya. Ada nafas lega, tetapi seperti hal yang tidak mungkin bagi dirinya. Hanya tidur?
"Serius tidur doang?"
Haruto menganggukkan kepala, "emang apa yang lo pikirkan?"
Jeongwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, seketika dirinya merasa malu. Masa iya harus ceritakan apa yang ia pikirkan sebelumnya?
"Kata Kakak gue, kalau heat pertama sisi omega gue yang ambil alih seluruhnya dan berakhir gue tidak sadar."
Haruto berdeham, "Lo diledekin sama kakak lo. Mau heat pertama atau bukan, sisi omega bisa aja ambil alih ketika di puncak heat, maka dari itu---" lagi, Haruto menjeda kalimatnya dan menggeser sedikit kerah bajunya.
Sebelumnya tidak ada apa-apa, tetapi lengannya bergerak mengusap bagian lehernya hingga perlahan menampakkan tanda merah di sana.
"Benar, lo repotin banget. Sisi omega lo menguasai lo. Perbuatan lo ini sampai lama hilangnya, heran."
Mampus.
Satu kata di benak Jeongwoo saat melihat tanda merah di leher Haruto itu. Sedangkan Haruto hanya menggelengkan kepalanya melihat ekspresi wajah Jeongwoo yang terkejut.
"Tapi tenang, hanya ini, tidak lebih, setelah itu gue dengan terpaksa harus suntik supresan dosis tinggi ke lo. Bagaimanapun, gue penganut tidak akan melakukan hal itu kalau bukan dengan mate gue."
Ada rasa lega dalam diri Jeongwoo saat mendengar penjelasan Haruto namun sisi lain ia juga merasa malu. Bagaimana tidak? Himself leaving a mark on someone neck.
"Jeongwoo."
Panggilan dari Haruto membuat Jeongwoo sadar kembali dari lamunannya.
"Secara tidak langsung, lo scenting di gue."
"Hah?"
Haruto menunjukkan permen karetnya kemudian ia memberikan salah satu bungkus permen karet ke Jeongwoo, tanpa pikir panjang pula Jeongwoo pun menerimanya.
"Gue makan permen karet terus untuk alibi kalau ada yang nanya kenapa ada scent pheromone seperti permen karet di tubuh gue. Nyatanya, itu pheromone lo, lo meninggalkan jejak di gue."
Mematung. Jeongwoo lagi-lagi dibuat bungkam oleh perkataan Haruto. Tanpa diduga, Haruto dengan cepat menarik pinggang Jeongwoo hingga kini keduanya berdempetan.
"Jujur sama gue, lo baik-baik aja setelah balik apartemen gue? Gue bisa cium sisa pheromone alpha lain di tubuh lo."
"Eng---" Skakmat. Jeongwoo tidak tau harus berkata apa lagi, karena Haruto seolah tahu semuanya.
"Gue sempat di---" Ucapan Jeongwoo seketika terhenti kembali kala secara tiba-tiba Haruto mendekati wajahnya ke arah leher Jeongwoo.
HARUTO SINTING! INI MASIH DI KAMPUS BEGO!
Itulah perkataan di benak Jeongwoo tetapi ia begitu payah untuk mengatakan langsung. Katakanlah ia takut, takut dengan aura yang dikeluarkan oleh Haruto. Jeongwoo bahkan sampai menahan nafasnya.
Haruto memilih untuk mengangkat kepalanya dan menatap Jeongwoo lekat dengan begitu dekat. Bahkan keduanya dapat merasakan nafas satu sama lain yang berhembus.
️️ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️️️ ️️
"Di leher lo ada sisa pheromone alpha lain. Boleh gue hilangin enggak? Gue enggak mau scent Strawberry Gum favorit gue tercampur scent lain."
"Eh?"
️️ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️
️️ ️️
"Kan Hyuk gue kata apa.""Anjir, dunia berasa punya berdua yang lain ngontrak."
Ya itulah salah satu percakapan Doyoung dan Jaehyuk di balik semak-semak taman yang jaraknya cukup jauh tapi masih terjangkau untuk menyaksikan Haruto dan Jeongwoo.
━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━
Scenting : Penandaan ringan, biasanya selain menandakan calon mate igubisa penandaan sebagai keluarga atau kerabat dekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reality - HAJEONGWOO.
Fanfiction[DISCONTINUE] "Gue benci kenyataan." Dari awal, Jeongwoo sudah membenci akan kenyataan tentang derajat kasta di kotanya. Sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya Omega, membuat kebenciannya terhadap kenyataan semakin besar. ━━━━━━━━━ • • •...