~ 19

2.8K 541 47
                                    

Sejak kejadian tempo hari, Jeongwoo memilih untuk berdiam di rumah ketimbang harus ke apartemen. Sungguh, dirinya masih tidak percaya dengan perkataan Haruto yang seolah menuduhnya.

Kurang lebih sudah seminggu dirinya di rumah dan seminggu inilah Jeongwoo enggan menemukan Haruto. Bohong kalau tidak rindu tetapi egonya lebih tinggi kali ini.

"Woo, makan gih. Habis ini acara makrab lo berangkat bareng gue."

Jeongwoo hanya menganggukkan kepala ringan, kemudian melirik ke arah sang Kakak, Jihoon.

"Lo ngapain ikut sih? Gue bukan anak kecil." Protes Jeongwoo, namun justru mendapatkan pukulan ringan sendok di dahinya.

"Enak aja, gue tuh mau temenin Hyunsuk bukan lo. Pede banget kecambah sawit."

Jeongwoo berdecak sebal, "Nyenyenye gini-gini gue adek lo ya."

"Males banget."

"Apa lo bilang?"

"Berisik, mending makan terus siap-siap."

Jeongwoo hanya bisa mendumel dalam hati, rasanya mau tendang si Kakak tapi ingat uang bulanan di atur sama dia.

***

"Semuanya sudah lengkap kan?" Tanya Hyunsuk sang Ketua UKM.

"Aman, Bang. Semuanya sudah hadir. Enggak ada yang kurang." Jawab Yedam si Wakil Ketua.

Para anggota sudah sampai di lokasi, tempat sih di villa gitu. Masih asri dan segar, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Selama perjalanan Jeongwoo dihabiskan dengan tidur di bus dengan Junghwan sebagai teman duduknya. Beda dengan Haruto yang duduk di belakang jejeran cowok-cowok berisik.

Ini acara Makrab UKM persis kaya study tour anak sd, sempat-sempatnya ada sesi karaoke dan jualan kuaci tadi.

"Jadi untuk sekarang free dulu sampai jam tujuh malam, habis itu kita ada sesi kumpul api unggun, ya." Jelas Yedam dengan toanya.

Anggota UKM cuman angguk kepala aja, kemudian mulai masuk Villa siap-siap istirahat. Lumayan ada 5 jam untuk bebas.

Doyoung menyikut Jaehyuk yang di sebelahnya, "Calon gue tuh yang tadi ngomong."

Jaehyuk jengah, males sama Doyoung baru calon udah sombong. "Baru calon, gue yang udah mate enggak sombong tuh."

Beda hal lagi dengan Haruto, Haruto diam-diam curi pandang ke Jeongwoo di ujung sana. Namun sulit, kehadirannya seperti tidak ada karena Jeongwoo sama sekali tidak melirik ke arah dirinya.

"Masih marahan nih bos?"

Haruto menghela nafas, "Berisik lo Doy."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Haruto langsung melesat masuk ke dalam villa meninggalkan Doyoung dan Jaehyuk yang masih menatapnya bingung.

"Kenapa sih?"

"Biasalah, masalah rumah tangga."

Jaehyuk hanya ber'oh', kemudian kedua pemuda itu menyusul Haruto yang sudah lebih

Satu sisi lain...

"Woo, enggak ada ketinggalan?"

Jeongwoo hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban pertanyaan Junghwan.

"Supresan?"

"Ada di tas kecil, tadi pagi habis makan gue juga udah minum kok."

Junghwan memberikan jempol sebagai jawaban 'ok'. Setelah itu keduanya pun mulai memasuki villa secara beriringan.

***

"Menurut lo Wan, gue sama Haruto harus baikan kapan?" Tanya random Jeongwoo di ruang tengah villa, tak lupa ada Junghwan di sisi nya yang kini sibuk makan snack keripik kentang.

"Secepatnya." Jawab singkat Junghwan dengan mulut penuh makanan.

Jeongwoo hanya mendesus, memang enggak salah dengan jawaban Junghwan cuman... Haruto ini loh kenapa enggak ada penjelasan. Kan jadi makin kesel.

"Gak baik sepasang mate musuhan lama-lama." Lanjut Junghwan dimana berhasil membuat Jeongwoo terdiam.

"Gue pikirin nanti, gue mau ke kamar dulu lumayan masih ada dua jam tidur."

Jeongwoo bangkit dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar. Niat awal ingin tidur sesaat tapi pikirannya berkecamuk tentang Haruto.

Berakhirlah dirinya hanya merebahkan diri di atas kasur sembari memandang langit-langit kamar.

Alarm berbunyi secara tiba-tiba, membuat Jeongwoo terkejut mendengarnya.

"Anjir, kagetin aja."

Dengan cepat Jeongwoo mengubah posisi dirinya menjadi duduk dan mematikan alarm pada ponselnya.

Jika ditanya untuk apa Jeongwoo menyalakan alarm, jawabannya mudah yaitu untuk mengingatkan dirinya minum supresan.

Lantas, sekian waktu tak bergeming akhirnya Jeongwoo bangkit dari posisi nyamannya. Ia meraih tas kecil yang berada jauh dari kasurnya, di buka tas tersebut untuk mengambil obat dirinya.









"Anjir! Supresan gue siap yang ambil?!"

Panik. Pasalnya obat yang seharusnya ada di dalam tas kini entah bagaimana seketika hilang keberadaannya. Benar-benar diluar dugaan seperti ini.

Reality - HAJEONGWOO.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang