~ 21

5K 561 54
                                        

"Jadi siapa yang jahil buang obat supresan adek gue?" Introgasi Jihoon ke beberapa orang di sana.

"Yedam nemuin di tempat sampah tadi pagi." Lanjutnya, kali ini sembari menaruh obat pil itu di atas meja.

Semua orang di sana diam, tak ada yang membalas ucapan Jihoon. Hal itu berhasil membuat Jihoon menghela nafasnya.

"Jangan sampai gue bongkar cctv, ya."

Hening, oke Jihoon tau apa yang harus dilakukan sekarang.

"Asahi, tolong minta tolong lo tanya ke petugas ya buat cek cctv."

Asahi hanya menganggukkan kepala pelan mendengar perintah dari Jihoon.

Sebenarnya Jihoon tuh enggak mau ambil pusing, cuman melihat sang adik yang sempat tersiksa membuat dirinya seketika geram.

"Apanih ramai-ramai?"

Seseorang tiba-tiba datang ke kerumunan, beberapa mata di sana bahkan ada yang menatap bingung akan kehadiran sosok tersebut.

"Junkyu?"

Junkyu hanya pasang senyum khasnya, tak lupa memberikan sedikit lambaian tangan.

Junghwan tahu betul orang itu, iya orang yang dia lihat dengan Jeongwoo tempo hari bersama Haruto di toko kue. Mau hampiri langsung tapi tubuhnya di tahan oleh Jihoon saat ingin melangkah.

"Lihat Haruto enggak?"

"Haruto lagi---"

Mulut Jaehyuk dengan cepat ditutup oleh lengan Doyoung, membuat Junkyu melihatnya bingung. Karena Doyoung tahu Jaehyuk pasti blak-blakan memberi infonya.

"Haruto masih tidur, kenapa Kak?" Tanya Doyoung yang masih setia menutup mulut Jaehyuk.

Jaehyuk menganggukkan kepala pelan, "Enggak apa-apa, gue cuman mau anterin titipan. Tolong dikasih ke dia ya kalau udah bangun."

Junkyu memberikan bingkisan cukup besar itu di atas meja, kemudian bergegas menjauh dari kerumunan.

"Gue udah bangun kok." Dengan muka bantal dan suara serak, Haruto datang memasuki kerumunan. Hal itu berhasil membuat langkah Junkyu terhenti dan memilih berhadapan terlebih dahulu dengan Haruto.

"Oh, pesenan gue udah sampai kak?"

Junkyu menganggukkan kepalanya cepat, begitupun dengan Haruto yang menghampiri bingkisan tersebut.

Dibuka lah bingkisannya di depan banyak orang tanpa ragu. Mereka yang melihatnya terkejut, ternyata pemikiran mereka salah.

"Kue ulang tahun? Siapa yang ulang tahun?" Tanya Jaehyuk saat mulutnya sudah terbebas dari lengan Doyoung.

Jihoon menepuk keningnya, "Adek gue ulang tahun besok anjir, bisa-bisanya gue lupa."

"Jadi...?" Ucapan Yedam tergantung, tentu maksudnya meminta penjelasan kepada Haruto maupun Junkyu.

"Kayanya salah paham, deh. Gue sama Kak Junkyu emang benar kok ke toko kue buat request kue khusus, emang salah sih segala rangkul tapi serius gue enggak ada niat macam-macam dan lagi---" Ucapan Haruto terpotong, ia melirik sekilas ke arah Junkyu agar bergantian dalam menjelaskan.

"Gue udah sudah memiliki mate juga dan itu sepupu Haruto, Mashiho. Dan lo Doy, kenapa sih diam aja padahal tau Kakak lo ini tengah kena tuduhan?"

Doyoung hanya diam, dia cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Junkyu hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala pelan.

"Kelar kan? Habis Jeongwoo bangun gue juga akan jelasin ke dia, kemarin-kemarin gue mau jelasin tapi dia sepertinya menghindari gue mulu." Ucap Haruto sembari mengangkat kue dan beberapa bingkisan lain yang diyakini kado.

Yang lain? Masih tak bergeming untuk menerima kenyataan barusan.

***

"Haruto!"

Teriak Jaehyuk membuat Haruto memberhentikan langkahnya, dapat dilihat pemuda Yoon itu tengah menghampiri dirinya yang sudah berada di dapur villa untuk menaruh kue di kulkas.

"Kenapa lagi?"

Jaehyuk menggeleng kepala. Detik selanjutnya ia menarik tangan Haruto paksa, membuat Haruto tentu bingung, apalagi secara tiba-tiba Jaehyuk memberikan sesuatu di lengannya.

"Siapa tau lo butuh ini makeup, leher lo keliatan banget kissmark bekas semalam, lebih baik lo tutupi." Ucap enteng Jaehyuk, kemudian dengan cepat lari karena takut Haruto malah ngamuk.

"JAEHYUK ANJG."

"OH IYA JANGAN LUPA DIBALIKIN KE KAK HYUNSUK!"

Satu villa dapat mendengar jelas, tak heran tapi pening juga kalau terus mendengarkan kegaduhan seperti ini sampai hari besok.










Yeay, kelar sudah kesalahpahaman ini. Oh iya, kalau ada typo bilang aja, aku sistemnya nulis langsung publish suka enggak cek kalaupun cek pasti ada kelewat. :((

Reality - HAJEONGWOO.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang