Seminggu setelah kedatangan Yujin di Melbourne. Ia akhirnya bertemu dengan teman-teman masa kecilnya. Kali ini mereka sudah janji bertemu di sebuah coffee shop dekat dengan kampusnya.
Yujin langsung mempercepat langkahnya saat mendapatkan pesan kalau temannya sudah sampai di tempat. Tak berselang lama, Yujin sampai di coffee shop tersebut.
Suara lonceng di atas pintu masuk coffee shop—menandakan ada pelanggan datang—langsung menarik atensi dua orang yang tengah menunggu kedatangan kawan lamanya. Dua orang yang berbeda jenis kelamin tersebut langsung bangun dari duduknya saat tahu kalau pelanggan yang baru masuk itu benar teman lamanya.
"Andy!" Si lelaki menegur Yujin. Yujin yang memang nama internasionalnya Andy Ahn merasa terpanggil. Setelah kedua mata mereka bertemu, si lelaki kemudian merentangkan tangannya meminta untuk dipeluk. Yujin memberikan sebuah senyuman sebelum menghambur ke pelukan teman lelakinya tersebut.
"Felix Lee, long time no see you!"
Yujin merasa cukup berpelukan dengan Felix, melepas pelukannya. Dirinya kemudian menatap seorang perempuan yang juga sahabatnya dan langsung memberikannya pelukan singkat.
"Emma, you look prettier."
"Of course!" balas perempuan bernama Emma tersebut.
Selang beberapa detik kemudian, lonceng di atas pintu kembali berbunyi. Ada dua orang yang datang, satu laki-laki dan satu perempuan. Dua orang itu langsung menghampiri Yujin, Felix, dan Emma.
"Andy, I really miss you!" Si laki-laki langsung saja menghamburkan pelukan ke Yujin.
"Jake, I miss you too!" balas Yujin masih dalam pelukan. Jake kemudian melepas pelukannya. Yujin tersenyum kepada perempuan di sebelah Jake, "It's nice to see you again, Wony."
"Nice to see you too, Yujin." jawab perempuan yang dipanggil 'Wony' tersebut. Tentu dengan senyum manisnya.
Wonyoung atau sering juga dipanggil Viki merupakan cinta masa kecil Yujin. Bagi yang mengira kalau Minju lah cinta pertama Yujin, saya mohon maaf.
Ya, Yujin mengakui dirinya dulu memang menyukai seorang Jang Wonyoung. Gadis yang sebangku dengannya saat sekolah dasar yang juga selalu meminta perhatiannya. Dan, Yujin yang dulu senang saja memberikan seluruh perhatiannya kepada Wonyoung.
Saat tahu Yujin akan pindah ke Korea, Wonyoung mulai menjauhinya. Karena Yujin juga sadar dirinya akan pergi jauh, ia akhirnya menyerah pada perasaannya ke Wonyoung. Dan, sampai akhirnya di Korea, Yujin bertemu dengan Minju, orang yang mampu menggetarkan hatinya lebih dari yang dirasakan sebelumnya.
"Ekhm.. ekhm.." Felix mengintrupsi karena menurutnya sudah cukup untuk saling menyapa. Wonyoung langsung salah tingkah, tadi dirinya menatap Yujin sangat dalam. Yujin hanya tersenyum tipis menyadari itu.
Kelima orang tersebut langsung duduk di kursi yang telah disediakan dan langsung memesan beberapa makanan dan minuman, dilanjutkan dengan mengobrol sembari melepas rindu.
---
Minju sedang menunggu Yena di sebuah parkiran. Mereka akan pulang bersama karena sudah selesai mengumpulkan berkas pendaftaran. Cuaca masih cukup dingin, Minju yang mulai kedinginan terus memborbardir Yena dengan mengiriminya spam chat. Setelah selesai dengan itu, Yena mulai terlihat sedang berlari kecil menuju mobilnya dan Minju.
"Mianhae hehe tadi perutku mulas sekali." Yena terkekeh kecil sambil membuka pintu mobilnya. Keduanya pun langsung masuk dan langsung pergi meninggalkan area tersebut.
Yena dan Minju, keduanya kembali menjadi adik tingkat Chaeyeon. Mereka diterima di universitas yang sama. Yena di jurusan Business Administration dan Minju di jurusan Fashion Design, sesuai dengan tujuan awal mereka. Sedangkan Yuri mendapatkan beasiswa di salah satu universitas dengan jurusan musik terbaik di Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
at eighteen | jinjoo ✔️
Fanfiction⚠️ gender bender. Ahn Yujin, suka bernyanyi dan bermain musik. Kim Minju, suka mendengarkan Yujin yang bernyanyi dan bermain musik. "Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control...