Sebenarnya, Yujin tak sepenuhnya ingin ke toilet. Itu hanya dijadikan pengalihan agar suasananya tak canggung saat bersama Minju, ditambah Seunghee yang banyak berbicara seakan-akan bisa menebak isi hatinya. Yujin masih takut akan perasaannya terhadap Minju. Ia masih ingin berhati-hati.
Saat sedang berjalan menuju aula, pandangannya menangkap seorang anak laki-laki yang sedang duduk di tangga menghadap ke lapangan. Mungkin sedang menonton teman-temannya bermain bola, pikirnya.
Yujin kemudian memutuskan untuk duduk di sebelah anak laki-laki itu lalu ikut memandang ke arah lapangan, dimana semua anak lelaki sedang bermain bola disana.
"Kenapa tak ikut bermain?" Yujin membuka percakapan. Anak itu menoleh, menatap Yujin sebentar, lalu kembali memandang ke arah lapangan.
Hening, tak ada jawaban.
Yujin pun ikut diam, tak berniat mengajaknya berbicara lagi, dan ikut tertarik menonton pertandingan bola dari anak-anak panti.
"Aku berbeda dari yang lain," anak itu akhirnya bersuara, tetapi pandangannya tetap pada lapangan. Yujin menoleh, memperhatikannya.
"Jantungku lemah." lanjut anak itu. Yujin tampak berpikir harus menjawab apa.
"Hobimu apa?" tanya Yujin tiba-tiba. Anak itu menatap Yujin, "Hobiku?" Yujin mengangguk, kemudian menunggu jawaban dari anak itu.
"Hanya bermain musik dan menggambar," anak itu menjeda kalimatnya, "Teman-temanku selalu lebih memilih bermain di lapangan daripada bermain musik atau sekedar menggambar bersamaku, membosankan katanya."
"Mau bermain bersamaku? Tadi aku lihat ada beberapa gitar di aula."
Raut wajah anak itu tiba-tiba sumringah setelah mendengar ajakan Yujin, langsung saja ia mengangguk dengan antusias sebagai jawabannya.
"Namamu siapa?"
"Jiho. Aku Jung Jiho." Jiho menggapai tangan Yujin untuk bersalaman, Yujin membalasnya sambil tersenyum, "Aku Ahn Yujin."
Jiho dengan semangat menarik Yujin ke dalam aula dan mempersilahkan Yujin duduk di sebuah kursi, tak lupa ia juga menyiapkan kursi untuknya, setelah itu dia mengambil dua buah gitar dan salah satunya diberikan pada Yujin.
"Hyung, tunjukkan permainanmu!" seru Jiho masih antusias.
"Hm, bagaimana kalau kau dulu? Kau sudah lancar lagu apa saja?" Yujin malah kembali bertanya.
"Aku bisa memainkan lagu More Than Words."
"Oke, tunjukkan padaku." Yujin menjawab sambil tersenyum, ia lalu memperhatikan Jiho yang mulai memetik gitarnya.
Yujin menikmati permainan gitar dari Jiho, ia langsung bertepuk tangan setelah Jiho menghentikan permainannya.
"Kau sangat berbakat, Jiho!"
"Ah, terima kasih, Hyung. Sekarang giliranmu." Yujin mengangguk sebagai jawaban, ia memilih memainkan lagu Let It Be dari The Beatles.
Jiho sangat memperhatikan permainan gitar Yujin, ia tak henti-hentinya berdecak kagum selama pertunjukan yang disuguhkan Yujin.
"Wah, daebak! Hyung, kau keren sekali!" ucap Jiho sambil terus bertepuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
at eighteen | jinjoo ✔️
Fanfic⚠️ gender bender. Ahn Yujin, suka bernyanyi dan bermain musik. Kim Minju, suka mendengarkan Yujin yang bernyanyi dan bermain musik. "Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control...