"Yujin!" Minju yang baru datang dan kebetulan melihat sahabatnya tengah memarkirkan motor langsung berlari kecil menuju Yujin.
Yujin yang merasa dipanggil pun menoleh dan tersenyum. Senyum tulus dengan kedua lesung pipi yang hanya ditujukan pada Minju seorang.
"Ku kira tadi kamu sudah berangkat lebih dulu karena ini sudah siang." Minju menggeleng, "Aku kesiangan dan kebetulan Appa belum berangkat, jadi bareng deh." Mereka berdua pun berjalan menyusuri koridor sekolah.
"Kenapa tak menelponku saja?"
"Aku ingin berangkat bersama Appa, memangnya kenapa?!" Yujin hanya menggeleng dan sedikit mengacak rambut Minju, lalu ia berlari ke kelas meninggalkan Minju yang menggerutu.
Sesampainya di kelas, Yujin langsung duduk di bangkunya, ia terkekeh saat melihat Minju datang dengan wajah cemberutnya.
"Minju-ya, kau baru datang sudah cemberut saja." seru Yena yang sudah datang lebih dulu dan duduk bersama Yujin ikut menggoda Minju yang datang dengan wajah yang ditekuk itu. "Anjingmu sangat nakal, Choi Yena!" Minju membalasnya dengan ketus lalu duduk dan membenarkan penampilannya.
"Ck! Kau ini." Yena menyiku Yujin.
Tak lama setelah itu, Yujin berlari kecil meninggalkan kelasnya. Ia menuju kantin untuk membeli beberapa kotak susu stroberi, susu coklat, dan susu full cream, lalu bergegas kembali ke kelas sebelum bel masuk. Ia pun meletakkan susu stroberi di meja Minju, dan dengan cepat kembali ke mejanya, memberikan Yena susu coklat dan langsung meminum susu full cream-nya.
"Gomawo!" seru Yena yang dengan senang hati menerima pemberian Yujin. Minju terheran dan menatap Yujin. Yujin mencondongkan badannya ke arah Minju dan sedikit berbisik, "Mianhae.." lalu kembali ke posisinya. Raut wajah Minju berubah, pipinya merona.
Talk less do more, begitulah Yujin. Padahal Minju tak begitu marah, tapi Yujin dengan cepat membelikan minuman favoritnya sebagai permintaan maaf.
Bel masuk sudah berbunyi, tapi suasana masih agak ramai. Mungkin karena akan menyiapkan untuk acara ulang tahun sekolah.
Tuk tuk tuk~
"Permisi, aku ingin bertemu dengan Ahn Yujin." teman sekelas Yujin yang dekat dengan pintu pun memanggilnya. Yujin yang sedang bermain game dengan Yena segera menghentikan kegiatannya dan berjalan keluar kelas menemui orang yang mencarinya itu.
"Ada apa, Junghwan-ah?" Orang yang bernama Junghwan itu menarik Yujin sedikit menjauh dari pintu kelasnya. "Aku tahu kau tak membaca groupchat, jadi aku datang kesini."
"Ah, maaf. Aku sedang bermain game dengan Yena. Ada apa? Sepertinya penting."
"Tadi Jisung diberitahu oleh salah satu panitia acara ulang tahun sekolah, kita diminta untuk mengisi acara itu."
"Ah, begitu. Acaranya dua minggu lagi bukan?"
"Tepat sekali. Temanya oldies gitu."
"Baiklah, nanti kita bicarakan lagi."
"Yasudah kalau begitu, aku hanya ingin menyampaikan itu saja."
"Gomawo, Junghwan-ah. Maaf merepotkanmu sampai mencariku ke kelas." Yujin membungkukkan badannya.
"Tak apa, aku ke kelas dulu. Sampai bertemu, Yujin!" Junghwan pun meninggalkan Yujin.
Saat Yujin hendak kembali, tiba-tiba ada Minju yang menahannya.
"Ada apa Junghwan sampai mencarimu?"
"Kamu mau kemana?" Minju memukul pelan lengan Yujin, "Hei, aku bertanya padamu. Jangan kembali bertanya!" Yujin terkekeh dan berlagak menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, "Itu tadi Junghwan memberitahuku kalau band diminta tampil untuk acara ulang tahun sekolah dua minggu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
at eighteen | jinjoo ✔️
Hayran Kurgu⚠️ gender bender. Ahn Yujin, suka bernyanyi dan bermain musik. Kim Minju, suka mendengarkan Yujin yang bernyanyi dan bermain musik. "Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control...