Hari Kelulusan Minju
Sungkyunkwan University, SeoulMinju akhirnya telah menyelesaikan studinya dengan baik selama 4 tahun belakangan ini. Ia bangga pada dirinya sendiri karena mampu menyelesaikan apa yang telah dipilihnya, dari yang dulu hanya bisa menggambar sembarang sampai sekarang hasil-hasil karyanya sering mendapat banyak pujian.
Semua ini tak lepas dari pengaruh Yujin yang setiap hari memberinya dukungan, kalau apa yang telah ia pilih ini bukanlah pilihan yang salah. Minju dulu sempat beberapa kali beradu argumen dengan ayahnya masalah jurusan yang akan dipilihnya saat kuliah. Ayah Minju sangat ingin anaknya bekerja di kantor pemerintahan seperti dirinya, tapi Minju kurang minat kesana. Minju hanya ingin dirinya bisa menghasilkan sesuatu yang berguna. Maka dari itu, setiap Minju membuat baju, ia selalu mengusahakan yang terbaik. Terbukti ada beberapa hasil karyanya mendapat nilai tertinggi dan selalu menarik perhatian bagi yang melihatnya.
Minju sedang melakukan sesi foto bersama teman-temannya. Di sisi lain, sudah ada kedua orang tuanya, Chaeyeon, Sakura, Yena, Chaeryeong, dan juga Yujin yang sedang menunggu Minju.
Yujin memutuskan pulang sebentar ke Korea untuk menghadiri acara kelulusan Minju sembari menunggu jadwal wisudanya di Melbourne dan kebetulan juga beberapa hari yang lalu ada acara pertunangan Chaeyeon dan Sakura. Yena dan Chaeryeong sudah lulus lebih dulu beberapa bulan yang lalu, tapi sayangnya saat itu Yujin tidak bisa kembali karena kesibukannya.
"Selamat atas kelulusanmu, sayang." ucap Yujin setelah Minju berpelukan dengan Chaeryeong.
Yujin hanya tersenyum memandangi kekasihnya itu. Sedetik kemudian, Minju menghambur ke dalam pelukan Yujin dan memeluknya dengan erat. Seperti biasa, Yujin memberi kecupan kecil di pelipis Minju. Walaupun hanya sebuah kecupan, hal sederhana itu mampu menerbangkan ribuan kupu-kupu dari perutnya dan membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Foto dulu dengan Eomma dan Appa sana!" Minju pun mengangguk mengiyakan lalu segera mengambil pose bersama kedua orang tuanya dan difoto oleh Yujin, setelah itu, Yujin ikut berfoto dengan keluarga Minju, dan seterusnya. Minju banyak mengabadikan momen tersebut. Mereka kemudian bergantian berfoto dengan Minju.
---
Menjelang malam, di kediaman keluarga Minju, seperti tradisi mereka, setiap ada sesuatu pasti ada saja acara makan malam bersama. Ya, maklum lah karena rumah Chaeyeon, Yena, Yujin, dan Minju memang sangat berdekatan, jadi apapun itu pasti selalu dirayakan bersama.
Minju dan Chaeryeong terlihat sibuk bersama para ibu untuk menyiapkan masakannya, sedangkan Chaeyeon, Yena, dan Yujin sedang mengobrol tentang dunia kerja bersama pada ayah di halaman belakang.
"Makanannya sudah siap!" seru ibu Minju dari ruang tengah. Para pria tersebut langsung saja menuju ruang tengah dan saat semuanya sudah siap di tempat masing-masing, barulah ayah Minju memimpin untuk memulai acara makan malamnya. Semuanya pun makan dengan khidmat.
Selesai makan, yang wanita mulai membereskan dibantu oleh para ayah. Kemana perginya Chaeyeon, Yena, dan Yujin? Mereka tanpa babibu lagi langsung pergi keluar dari rumah Minju, mempersiapkan sesuatu. Semua orang, kecuali Minju, sudah tahu apa yang akan dilakukan Yujin kali ini. Ada yang bisa tebak?
Ya benar, jawabannya adalah Yujin akan melamar Minju. Yujin sudah meyakinkan dirinya kepada orang tuanya dan orang tua Minju, kalau ia benar-benar ingin mempersunting Minju dan akan membawanya ke jenjang yang lebih serius. Yujin sudah banyak mengenal Minju selama 11 tahun hubungan pertemanan mereka, walaupun Yujin baru mengubah status mereka 4 tahun lalu, itu sudah cukup bagi Yujin. Ia ingin menunjukkan keseriusannya.
Saat hari lamaran Chaeyeon dan Sakura, sepulangnya mereka dari acara itu, Minju bertanya pada Yujin, "Kapan kamu mau lamar aku seperti itu?" Dan respon Yujin diluar ekspetasi Minju, karena Yujin hanya menjawab, "Aku tidak tahu." Padahal saat itu Yujin sudah berbicara pada orang tuanya dan juga orang tua Minju tentang keinginannya melamar Minju saat hari kelulusannya.
Tinn.. tinn...
Bunyi klakson mobil terdengar di depan rumah Minju. Ibunya pun menyuruh Minju untuk melihat siapa yang datang. Tentu ini sudah menjadi bagian dari rencana.
Minju pun menurut, kemudian sedikit berlari ke depan rumah. Betapa kagetnya Minju sampai-sampai mulutnya ternganga, bagaimana tidak? Di hadapannya ada Yujin yang sedang membawa sekotak cincin berdiri tak jauh dari posisinya sambil tersenyum, dan di belakang Yujin ada mobilnya yang bagasi belakangnya sudah terbuka berisikan rangkaian bunga dan tulisan 'MARRY ME' yang tergantung di atapnya.
[pict from pinterest]
Dengan gugup, Yujin berjalan mendekati Minju dan langsung mengambil posisi sedikit berjongkok dengan salah satu lutut yang menopang. Yujin membuka kotak yang dibawanya tersebut, lalu mendongak menatap ke arah Minju. Semua orang yang berada di dalam rumah sudah keluar, Chaeyeon dan Yena yang berada tak jauh di belakang Yujin juga sudah siap sebagai seksi dokumentasi.
"All my better days are those ones spent with you..." Yujin menjeda kalimatnya, mengambil sebuah napas untuk mengurangi kegugupannya.
"...Kim Minju, will you marry me?"
Satu pertanyaan yang terlontar dari mulut Yujin tersebut mampu meneteskan air mata Minju. Ia benar-benar tak bisa menahannya. Ini di luar dugaan Minju. Ia tak menyangka Yujin akan bertindak secepat ini. Baru beberapa hari yang lalu ia bertanya pada Yujin kapan akan melamarnya dan hanya dijawab dengan hal yang tidak pasti oleh Yujin. Tapi, lihat sekarang, Yujin-nya sudah berada di hadapannya, berjongkok dengan sekotak cincin yang terbuka.
"Aku masih menunggu jawabanmu, Minju-ssi." kata Yujin dengan lembut dan masih setia dengan posisinya. Minju menatap Yujin, kemudian menghapus air matanya, dan memberi sebuah anggukan.
"Ya, a-aku mau.. Aku mau menikah denganmu, Yujin.."
Riuh tepuk tangan pun datang dari para orang tua, Chaeyeon, Yena, Chaeryeong, Felix, Jake, Nakyung, Wonyoung, dan Chaewon. Ya, sahabat-sahabat Yujin yang jauh di Melbourne juga ikut menyaksikan momen ini, mereka tersambung lewat panggilan video dari Yena.
Yujin pun bangun dari posisinya, dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Yujin meraih tangan Minju, kemudian menyematkan cincin tersebut di jari manisnya, dan yang terakhir memberi sebuah kecupan di tangan tersebut.
Yujin menggenggam erat kedua tangan Minju dan menatapnya penuh cinta. Setelah menetralkan detak jantungnya, Minju memberanikan diri membalas tatapan Yujin. Ia tersenyum haru, menatap orang yang selalu mengisi hari-harinya dari 11 tahun lalu, sekarang, dan sampai seterusnya.
Minju memeluk Yujin dengan erat.
"You mean the world to me, Yujin, I love you, endlessly."
---
KAMU SEDANG MEMBACA
at eighteen | jinjoo ✔️
Fanfiction⚠️ gender bender. Ahn Yujin, suka bernyanyi dan bermain musik. Kim Minju, suka mendengarkan Yujin yang bernyanyi dan bermain musik. "Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control...