4.

251 25 0
                                    

Happy reading

.

.

.

"Senja, di jemput?" Senja mengangguk.

"Ayah lo?"

"Bukan, kakak gw"

"Lah Lo punya kakak?" Tanya Nesya bingung.

"Iya"

"Cowok apa cewek?"

"Cewek"

"Yah kirain cowok, kan kalo cowok bisa aja gitu gw ngelamar jadi kakak ipar Lo" Senja langsung memukul kepala Nesya pelan.

"Mending ngelamar jadi babu gw aja pasti di terima" Nesya menonyor kepala Senja.

"Yeuhh ogah gw, sekolah tinggi tinggi eh ngelamar jadi babu lo" Senja terkekeh mendengar jawaban Nesya. Senja dan Nesya mulai berjalan keluar kelas.

"Ndra duluan ya" ucap Senja saat melewati tempat duduk Jeandra. Jeandra tersenyum lalu mengangguk.

~

Mentari memberikan helm untuk adiknya.

"Kak"

"Hm"

"Anterin gw yuk"

"Kemana?"

"Bunda...." Mentari menatap adiknya sendu.

"Kangen sama bunda?" Senja menganggukkan kepalanya.

"Ya udah ayok, tapi kakak gak ikut masuk ya" Senja mengerutkan keningnya bingung.

"Gw gak mau liat Lo nangis nangis"

"Ihh enggak ya"

"Liat aja nanti" Senja hanya pasrah lalu naik ke motor. Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai ke tempat yang diinginkan Senja.

"Udah sana turun" Setelah melepas helm Senja segera masuk ke area pemakaman. Ia berhenti pada batu nisan yang bertuliskan nama bundanya. Senja berjongkok lalu mengusap batu nisan itu.

"Hallo bunda, ini Senja"

"Bunda, Senja kesini sama kakak tapi kakak gak mau ikut katanya gak mau liat aku nangis hehe padahal kan gak nangis ya kan Bun, maaf ya Bun Senja baru bisa dateng sekarang, oh iya Bun Senja punya temen baru loh ada Nesya, Hanenda, Nandra, Rajendra, sama satu lagi Jeandra, mereka semua baik baik Bun, terus ya Bun tadi Senja ketemu kakak kelas yang pada bilang ganteng tapi emang ganteng sih Bun namanya kak Mark" Senja tersenyum tipis lalu bercerita banyak pada bundanya, ia yakin pasti bundanya mendengar ceritanya.

"Bun, Senja kangen bunda, Senja pengen di manja bunda, pengen di suapin bunda lagi kaya dulu, tapi sekarang udah gak bisa bunda udah jauh dari Senja, walaupun bunda bilang bunda selalu ada di hati Senja, tapi Senja gak bisa lihat bunda" tanpa sadar cairan bening mengalir di pipinya.

"Ih kok nangis, tadi kan bilang gak akan nangis" ucap Senja sambil menghapus air matanya. Senja menatap langit yang sudah mulai gelap.

"Bunda, Senja pulang dulu ya, kapan kapan Senja ke sini lagi sama ayah sama kakak" setelah mengatakan itu Senja berdiri dan berjalan keluar dari area pemakaman. Ia melihat kakaknya yang sedang menunggunya di atas motor, Senja berjalan menghampiri kakaknya.

"Nah kan nangis, kakak bilang juga apa"

"Ihh enggak"

"Ga usah boong, tu matanya sembab" Senja mengarah ke kaca spion dan benar saja matanya sembab.

Jeandra | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang