"Senja, dunia itu adil. Hanya kita saja yang belum melihat keadilan itu"
"Jika dunia adil, kenapa dunia tidak pernah membuatmu bahagia ndra? kamu juga berhak bahagia Jeandra"
"Aku sudah bahagia Senja, aku bahagia ketika melihat orang yang kusayangi...
Senja berjongkok di sebelah sebuah batu nisan. Ia mengusap-usap batu nisan itu sambil tersenyum tipis.
"Hai ndra, ini aku Senja"
"Pasti sekarang kamu udah ketemu sama ayah kamu kan, tolong bilang ke ayah kamu ya ndra, 'terimakasih karena sudah menghadirkan anak laki-laki sebaik dan sekuat kamu' aku janji gak akan pernah lupain kamu ndra"
Tak terasa cairan bening turun membasahi pipi Senja.
"Ndra, aku pengen lihat senyum kamu lagi, kamu tau ndra, senyuman kamu itu mirip banget sama bunda, tapi sekarang aku udah ga bisa lihat senyuman itu lagi"
Senja mendongakkan kepalanya saat merasakan ada air yang menetes mengenai hidungnya. Senja mengangkat tangannya merasakan air hujan yang menetes mengenai telapak tangannya. Ia jadi teringat saat Jeandra memberikan jaket untuknya.
"Jeandra, aku juga suka kamu" gumam Senja sambil menatap langit.
Senja tidak menyadari jika sedari tadi ada sosok yang menatapnya sambil tersenyum lalu sosok itu menghilang.
Senja berdiri dan tersenyum tipis menatap batu nisan itu. Bajunya basah karena terkena air hujan.
"Aku pulang dulu ya ndra" ucap Senja lalu berjalan pergi meninggalkan pemakaman itu.
Jeandra Abiantara, nama yang akan selalu di ingat oleh Senja Pradhita.
END
Makasih ya yang udah mau baca cerita ini
Maaf kalo ceritanya kurang bagus
MAKASIH SEMUANYA💚💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
