MCBO-09

15K 1.4K 47
                                    

Armel dan riza kini sudah berada di mall terdekat dan kini mereka sedang berjalan menuju timezone.

Riza menempelin armel sepanjang perjalanan menuju timezone lengan nya tidak lepas dari tangan armel, sedangkan armel merangkul riza.

Posisi mereka menjadi sorotan di mall karena banyak juga yang tau siapa armel, armel yang notabene tim inti geng motor membuat semua melongo dengan kedekatan armel dengan riza.

"kakak mau main apa?" tanya armel ketika sudah sampai dan masuk di timezone.

"gatauu"

"yaudah tunggu armel mau ngisi dulu saldo kartu nya" armel melepaskan tangan riza dari tangan nya namun tidak bisa.

"ikut ih nanti ilang" riza cemberut sebari mengeratkan pegangan nya pada lengan armel.

Armel tertawa geli "yakali udah gede ilang" ledek armel lalu berjalan di ikuti riza yang mesuh mesuh gak jelas.

Armel selesai mengisi saldo nya lalu memberikan kartunya pada riza, riza mengambilnya lalu berlari girang menuju ke permainan yang di sediakan disana.

Kekehan geli keluar dari bibir armel melihat riza bahagia membuat hatinya senang "hati hati kak" armel menyusul riza.

Riza terlihat senang ketika memainkan salah satu permainan yang ada di timezone dan sekarang riza sedang bermain di pencapit boneka besar.

Umpatan keluar begitu banyak dari riza karena jatuhnya boneka saat di capit, sedangkan armel terkekeh geli melihatnya.

"ih susah mel" dengus riza kembali membuat tawa armel keluar.

"sini sama armel" armel mengesek kartu lalu memainkan nya dan percobaan pertama gagal.

"ye armel aja gak bisa" ejek riza di hadiahi delikan oleh armel.

"kalau sekali lagi armel dapet, kakak gaboleh tidur bareng armel satu minggu"

Kini giliran riza yang mendelik "ko gitu?" armel memandang riza yang cemberut dengan tangan yang bersedekap di dada.

"ya gitu, mau taruh gak?" tawar armel menyodorkan tangan nya ke arah riza.

Riza berpikir sebari memandang lengan armel.

Ini susah pasti armel kalah- batin riza.

"oke deal, tapi kalau armel kalah riza boleh makan es krim sepuasnya"

Armel mengangguk tanpa ragu lalu melepaskan tangan riza pada tangan nya dan mulai mengesekan kartu nya pada mesin.

Lengan armel bergerak lincah hingga capit di mesin berjalan dan yaps capit itu menyantol pada boneka yang sedari tadi riza ingin kan.

Armel memandang riza yang melongo sebari memandang boneka yang tercapit dan jatuh pada tempat pengambilan nya.

Armel mengambil boneka anjing cokelat cukup besar lalu memberikan nya pada riza, riza terkesiap lalu mengambil boneka tadi dan kembali memandang armel.

"ko bisa?" heran riza.

"karena bisa dong" armel menarik riza berjalan menuju permainan lain nya.

Riza memeluk boneka nya dengan satu tangan lalu satu lagi nya memengang tangan armel dengan erat.

Pandangan riza terjatuh pada seorang lelaki yang sedang bermain basket di sebelah sana "mel main yuk" ajak riza membuat armel berhenti berjalan dan memandang apa yang di pandang riza.

Armel mengangguk lalu menarik riza ke arah permainan basket yang riza inginkan.

Riza memberikan boneka nya pada armel lalu mengesekan kartunya dan mulai bermain, armel memandangi riza yang mulai memasukan bola basket nya pada ring.

MY CHILDISH BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang