MCBO-29

11.1K 1.1K 129
                                    

"KAKAKKK"

Byurr

Anggara menyemburkan kopi nya yang baru saja dia minum karena kaget oleh teriakan Revo.

"Ck, BERISIK REVO" teriak Anggara kesal.

Hari ini adalah hari Minggu dimana seluruh anggota keluarga Anggara tidak kemana mana dan melakukan aktifitas di rumah.

Armel dan Sonya yang berada di dapur terkekeh geli mendengar teriakan anak dan orang tua itu.

"Suami Bunda sama anak Bunda tuh" ejek Armel.

Sonya tertawa "Daddy sama Adik kamu tuh" ejek balik Sonya.

Mereka kembali tertawa sebari melanjutkan memasaknya yang sempat tertunda.

"KAKAK IHH"

Teriakan dari Revo kembali terdengar hal itu membuat Sonya jengah sendiri.

"Samperin sana berisik banget si Revo mah" ujar Sonya.

"Yah Bunda kan Armel lagi masak" lesu Armel.

Sonya terkekeh lalu mengecup pelipis Armel sayang "daripada Revo terus berisik, biar Bunda aja yang terusin" Armel mengangguk lalu berjalan ke arah lift.

Di lift Armel berdecak kesal dengan Revo yang menyebalkan namun dia sangat tidak bisa marah pada adiknya itu.

"Nyebelin untung sayang"

Sampai di depan kamar Revo armel masuk tanpa permisi dan tepat saat itu sebuah bantal melayang pada wajahnya.

Bruk

Armel menarik nafas panjang lalu pandangan nya jatuh pada Revo yang memandang nya kaget sebari duduk di sofa kamar.

"Ngapain?"

Revo tak menjawab mendengar nada bicara Armel yang dingin nan tajam itu.

"Kakak tanya, ngapain?" Ulang Armel.

"Maaf gak sengaja" cicit Revo sebari menunduk.

"Ck, tau lah"

Brak

Pintu di banting cukup keras oleh Armel membuat Revo terkesiap kaget.

Revo cemberut melihat Armel marah padanya lalu dengan cepat dia berdiri dan berniat menghampiri Armel ke kamarnya.

Revo berlari ke arah pintu lalu membukanya dan berjalan ke kamar sebelah dimana kamar Armel berada.

Dia membuka pintu kamar Armel dengan pelan dia tidak ingin membuat Armel marah padanya.

Revo menyembulkan kepalanya dari pintu lalu melihat Armel sudah memakai jaket REZETOR.

"Kak?" Panggil Revo pelan.

Armel membalikan badannya menghadap ke arah Revo lalu berdehem pelan.

"Mau kemana?" Tanya Revo sebari masuk kedalam kamar Armel.

"Rumah Papi Aren" datar Armel.

Revo cemberut lalu mendekati Armel yang sibuk membenarkan penampilan nya.

Revo menarik sedikit ujung jaket Armel lalu menarik narik pelan jaket itu hingga Armel memandang Revo heran.

"Kenapa?" Heran Armel.

Revo mengeratkan pegangannya pada jaket Armel "jangan pergi" pinta Revo lebih tepatnya merengek.

"Ngapain disini juga bosen mending kelonan sama Riza di rumah Papi"

MY CHILDISH BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang