MCBO-03

27.4K 2.1K 52
                                    

Kini armel berada di kamar riza, sesuai pemikiran armel bahkan riza akan sakit dan benar saja selama perjalanan dari kedai es krim tadi riza megeluh sakit di kepala dan  juga badannya yang sedikit panas.

"armel kepala riza sakit hiks" riza sedari tadi menangis namun tak di hiraukan armel, malahan armel bersedekap dada di dekat ranjang riza.

"huaaa armell hiks maaf" riza memegangi kepalanya dengan dua tangan berharap rasa sakit di kepalanya hilang.

Armel menghela nafas pelan mau berusaha secuek apapun armel kepada riza pada akhirnya tak akan bisa dan berakhir gagal.

Armel mendekat lalu naik ke atas kasur dan membawa riza ke pelukan nya "udah tidur nanti armel pijit biar pusingnya ilang" riza mengangguk lalu membenamkan kepalanya di dada armel juga melingkarkan kedua tanganya di perut armel.

Armel memijat lembut kepala kakaknya hingga rasanya terlalu lama memijat tangan nya bisa saja pegal.

20 menit berlalu riza sudah tertidur pulas di dekapan hangat armel sedangkan armel merasakan tangan nya pegal.

Armel kadang heran ketika dia baku hantam dengan banyak orang tangannya baik baik saja sedangkan hanya memijat kepala riza armel sudah merasa pegal.

Armel mengusap kepala kakaknya dengan lembut hingga dering handphone berbunyi dan dering itu berasal dari handphone armel.

Tangan armel mengambil handphone di saku celana jeans nya memang tadi armel berniat ke markas untuk menjumpai teman teman geng nya namun riza sakit hingga memutuskan tak jadi pergi.

Di layar handphone tertera nama benji di sana.

"halo?"

"kerumah sakit kasih bunda sekarang, andra di rumah sakit di keroyok anak anak SATURNIOS"

Armel melotot tak percaya, SATURNIOS adalah geng motor yang sudah lama tak muncul ke jalanan dan bisa di bilang vacum, namun kini mereka kembali dan mencari masalah dengan REZETOR.

"gue kesana" telpon di matikan sepihak oleh armel lalu menyimpan kembali handphone nya di saku celana belakang dan pandangan armel jatuh pada kakak nya yang masih memeluknya.

Armel mengangkat tangan riza yang masih melingkar di perutnya dengan pelan dan perlahan lalu dengan kesabaran tangan riza terlepas dari pinggang armel walau sedikit susah.

Armel bangkit lalu keluar dari kamar riza dan berlari ke kamarnya mengambil jaket kulit berwarna hitam dengan lambang REZETOR di belakang nya dan juga lambang bintang 4 di sebelah kanan tangan jaket.

Lambang bintang 4 yang berarti kedudukan semakin menaik atau berada di tingkat 4 dari semua anak anak REZETOR.

Armel berlari ke bawah menemukan dua orang tuanya yang sedang bermanja manjaan di sofa.

"pah, mah armel pergi dulu titip kak riza" armel menyalimi kedua orang tua nya.

"kemana sayang?" tanya asla.

"mau jenguk temen di rumah sakit" asla memgangguk.

"temen geng kamu?" armel mengangguk mendengar pertanyaan aren.

"yakin mau ninggalin riza?" armel mengangguk ragu namun ya bagaimana lagi ini juga sama pentingnya.

"yaudah gapapa hati hati" peringat asla.

"yaudah assalamualaikum" armel berlari ke arah garasi untuk mengambil motornya lalu menjalankan nya menuju ke rumah sakit kasih bunda.

Di perjalanan armel melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata dia khawatir pada andra yang notabene adalah sahabat terbaik nya.

MY CHILDISH BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang