MCBO-30

13.2K 1.2K 303
                                    

"saya akan mencabut laporan tindak kriminal atas nama Aslandra fritani geo"

Ucapan itu keluar dari Anggara.

Ya kini mereka berada di kantor polisi tempat asla mendekam di penjara.

Laporan tindakan Asla waktu itu di atas namakan oleh Anggara.

Anggara menghela nafas berat dia sebenarnya tidak mau melepaskan Asla dari penjara, sakit hatinya masih sangat besar karena Asla.

Jika bukan karena Armel yang meminta mungkin Anggara tidak akan pernah mau.

Armel tersenyum manis lalu memeluk Daddy nya itu dari arah pinggir "makasih Daddy sayang" ujar Armel.

Anggara menoleh pada Armel dan tersenyum "sama sama sayang" Anggara mengelus rambut Armel dan mengecup puncak kepala Armel.

Aren dan Riza memandang ke arah anak dan ayah itu dengan sendu entah mengapa tapi rasanya cukup iri melihat mereka.

"Andai aja kamu gak se obssesi ini sama aku Sla, mungkin Armel masih bisa bareng bareng sama kita" -batin Aren.

Polisi mengiring Asla dengan borgol yang sudah di lepaskan, Asla tersenyum lalu berlari dan memeluk Aren erat.

"Hiks Aku rindu"

Asla menangis di dekapan hangat Aren, Aren mengelus rambut Asla dan tersenyum dia mengecupi puncak kepala Asla berkali kali.

Aren nya sangat rindu Asla.

Armel memandang Aren dan Asla dia tersenyum manis dalam hati kecilnya dia masih sangat menyayangi keluarga nya dulu.

Asla melepas pelukannya lalu memandang Riza yang masih diam memandang Asla dengan tatapan sulit di artikan.

"Anak mommy" ujar Asla lalu mendekati Riza.

Riza tersenyum kecil dia masih kecewa dengan Asla, jika bukan karena Armel dia tidak akan mau berdamai dengan Asla.

"Mommy rindu kamu" lirih Asla lalu memeluk Riza erat.

Riza tidak membalas pelukan mommynya itu dia hanya diam mematung.

Asla melepaskan pelukannya dari Riza lalu dia mengusap kasar Air matanya.

"Saya sudah cabut tuntutan saya terhadap anda  Asla, jadi jangan pernah ulangi lagi kesalahan yang sama" tegas Anggara.

Asla memandang Anggara lalu mengangguk dan tersenyum "makasih Anggara" sendu Asla di angguki oleh Anggara.

"Jangan berterima kasih pada saya, ucapkan terima kasih pada Armel anak saya karena dia yang meminta saya untuk membebaskan anda"

Pandangan Asla jatuh pada Armel, Asla memandang Armel datar dia masih sangat membenci Armel.

Armel menyadari bahwa Asla masih sangat benci padanya, dia tersenyum kecil namun tulus.

"Ayo pulang dad" ajak Armel dia tidak enak jika menganggu kebersamaan keluarga lamanya.

Walau dia rindu berkumpul bersama-sama seperti dulu namun dia menyadari bahwa dia bukan lagi bagian dari keluarga Aren dan Asla.

"Ayok sayang" Anggara mengendong Armel seperti koala sedangkan Armel hanya diam dan melingkarkan tangannya di leher Anggara.

Sebelum pergi dia memandang Asla, Aren dan juga Riza "tetep bahagia Papi, Mommy dan juga kakak" ujar Armel di sertai senyuman tulus.

Riza memandang Armel berkaca kaca, dia tidak mau pisah lagi dengan adiknya itu.

Namun dia menyadari bahwa Armel sudah memiliki keluarga baru yang mungkin bisa membahagiakan Armel nantinya.

MY CHILDISH BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang