。༅:*゚:*:✼✿Chapter 15✿✼:*゚:༅。

219 28 15
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Seokjin seraya menaruh tas yang berisi makanan yang ia bawa dari rumah. "Mmm, lebih baik karena kau mengunjungiku?" jawab Aera dengan nada bercanda.

Seokjin juga membalas dengan kekehan darinya dan mengeluarkan kotak yang ada didalam tas. "Karena kau boleh makan makanan dari luar rumah sakit jadi aku membawa ini" ucap Seokjin lalu ia menyetel meja yang terpasang dikasur Aera. "Kau belum sarapan kan?"

Aera menjawab dengan gelengan sambil memperhatikan Seokjin yang mengatur meja makannya. "Kau memasak ini untukku?" tanya Aera dengan matanya berbinar melihat macam-macam makanan sehat dan lengkap dengan cemilan pencuci mulut.

"Tidak, ahjumma yang membuat ini" jawab Seokjin setelahnya membuat Aera mengangguk dengan canggung karena tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Aah..begitu..."

"Kalau begitu nikmati makannya dan cepat sembuh" ucap Seokjin seraya menepuk bahu Aera kemudian keluar dari ruangan.

Sepeninggal Seokjin, Aera langsung terkekeh melihat makanan yang terhidang didepannya"Apa ia sekarang seorang tsundere?" ucapnya dan mulai menyuap makanan yang dibawa oleh Seokjin dengan senang hati. "Hhhmm, tidak salah appa bersikeras meyakiniku untuk mendekati dia"

Disituasi yang hampir sama, tapi dengan mood yang berbeda, Moonbyul memandangi kotak yang berisi macam-macam makanan yang diberikan oleh Seokjin.

Ada kotak untuk makanan, buah-buahan dan cemilan manis. "Apa ia memberikan seperti ini juga pada wanita itu?" bisik Moonbyul menatap kesal pada kotak itu.

"Moon-ie, kau mau makan ini?" tanya Moonbyul. "Sireo" jawabnya sendiri berpura-pura menjadi Moon-ie. Kemudian ia pun kembali menyusun kotak itu menjadi tiga tingkat dan memasukkannya kembali kedalam tas.

"Aku makan yang lain saja" Moonbyul pun membuka kulkasnya dan menghangatkan makanan semalam yang ia pesan. "Ia pikir aku anak-anak diberi bekal seperti itu?" gerutu Moonbyul selagi menghangatkan makanannya. "Aku tahu, ia memberikannya padaku karena bersisa"Terkanya sendiri.

"Bisa-bisanya ia memberikanku makanan sisa wanita itu" celotehnya terus, namun setelahnya ia menutup mulutnya kaget. "Tidak, aku tidak cemburu" jawabnya sendiri.

"Hanya saja pantaskah ia memberikanku makanan sisa?"

"Kenapa cemburu masalah makanan ini, aku tidak sekekanakan itu" kilahnya. "Mana mungkin aku cemburu, aku hanya kesal karena ia memberikan makanan sisa. Benarkan?"

"Hahaha, akhir-akhir ini aku seperti orang gila ya"ucapnya sambil tertawa setengah hati. "Bicara sendiri dan berdebat sendiri"

Ia pun sarapan dan membiarkan makanan yang diberikan Seokjin berada diatas meja dan tidak ia makan sama sekali, bahkan hingga sore hari.

Seperti sebelumnya Moonbyul memutuskan untuk berjalan-jalan keluar karena ia sangat suka melihat matahari tenggelam dan hembusan angin sore yang menangkan itu. Setelah lelah berjalan ia pun kembali memilih duduk ditepi pantai sambil menunggu matahari bersiap-siap tenggelam.

Seokjin keluar dari mobilnya dan meletakkan tas kerjanya kedalam rumah, tapi setelah itu ia kembali keluar dan menuju rumah Moonbyul. "Byu–oh?" Seokjin yang mencoba membuka pintu rumah Moonbyul pun kaget karena pintunya sama sekali tiba dikunci. "Ia dirumah?" tanyanya dan masuk kedalam.

"Byul? Kau dirumah?" panggilnya dan masuk kedalam. "Sepertinya tidak. Aigo...bisa-bisanya ia tidak mengunci pintu ketika meninggalkan rumah"

"Mungkin ia jalan-jalan sore lagi" Seokjin pun berjalan keluar tapi kemudian langkahnya terhenti ketika melihat tas makanan biru muda yang ia beri tadi. "Apa ia menghabiskannya?"Seokjin langsung mengerutkan dahinya ketika merasakan tas itu masih sama beratnya dengan tadi pagi.

Serendipity [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang