。༅:*゚:*:✼✿Chapter 23✿✼:*゚:༅。

218 30 18
                                    

Moonbyul duduk disofa ruangan depan termenung menatap Moon Hee yang tertidur pulas setelah berjam-jam rewel tidak mau tertidur. Akhirnya ia bisa sedikit istirahat sementara Moon Hee tertidur.

Ia menahan kepalanya dengan tangan seakan ia sedang berpikir keras. Sebenarnya memang benar, ia sedang memikirkan karirnya kedepan. Untuk beberapa tahun kedepan uangnya masih cukup dan uang dari kontraknya dengan beberapa brand masih belum ia terima karena memang ia benar-benar memutuskan hubungannya dengan agensi beberapa bulan ini. Tapi jika terus menerus seperti ini, maka ia tidak bisa menabung untuk masa depan Moon Hee dan kehidupannya kedepan.

"Jika aku kembali apa aku harus jujur saja dengan depyeonim?" gumam Moonbyul sendiri. "Lalu bagaimana dengan Seokjin? Apakah kita bisa menjalani hubungan terpisah jauh?"

Lama Moonbyul diam ia pun mengangguk seakan mendapat hasil akhir dari pikirannya"Aku harus mendiskusikan ini dengan Seokjin, setelah itu aku yakin akan mendapatkan keputusan yang terbaik"ia pun membaringkan tubuhnya disofa, niatnya hanya untuk istirahat sebentar, tapi nyatanya rasa lelah dan penat itu memaksanya untuk menutup mata hingga ia tertidur.

⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆

Seokjin melirik pantai yang ke orenan dari mobilnya yang melaju kencang. Suasana yang tidak henti-hentinya ia kagumi setiap sore setelah penat bekerja seharian dirumah sakit. "Sudah lama Byulyi tidak jalan-jalan sore" gumamnya ketika melihat rumahnya sudah terlihat.

"Apa yang sedang mereka lakukan ya?" ucapnya keluar dari mobil kesayangannya dan langsung menuju rumah Moonbyul.

Pandangan Seokjin melunak begitu melihat dua orang yang amat ia sayangi itu sedang tertidur. Moon Hee dengan khas gaya bayinya tertidur dengan sangat damai dan Moon Hee versi besar meringkuk disofa yang lumayan kecil itu.

"Aku pulang"bisik Seokjin sambil mencium dahi Moonbyul lembut kemudian tersenyum. Moonbyul menggeliat ketika suara yang familiar itu terdengar ditelinganya, "Hhmm kau sudah pulang" ucapnya bangkit perlahan dari tidurnya.

"Kerja bagus untuk hari ini dalam mengurus Moon-ie"puji Seokjin mengelus kepala Moonbyul bentuk apresiasinya. Moonbyul tersenyum hangat mendengar ucapan Seokjin, ia senang mendengar ucapan itu karena kadang ia berpikir ia masih banyak kekurangan ketika menjadi ibu.

Moonbyul meraih tangan Seokjin yang masih berada dikepalanya tanpa memutuskan tatapannya pada Seokjin. "Jin..."panggil Moonbyul lembut.

"Mmm?"

"Ada yang mau aku bicarakan denganmu"

Seokjin menaikkan alisnya penasaran atas apa yang akan Moonbyul bicarakan dengannya. "Tapi nanti setelah makan malam dan ketika Moon-ie sudah tertidur"

Seokjin mengangguk pelan"Baiklah, kalau begitu aku ingin membersihkan diri" pamitnya setelah mengecup pipi Moonbyul kemudian masuk kedalam kamar mandi. Moonbyul menatap Moon Hee yang masih tertidur dan berencana untuk memandikannya karena sudah sore.

Selesai beberapa saat setelah jam makan malam, Seokjin melihat pada Moonbyul dari balik pintu dengan wajah cemas seakan Moonbyul melakukan suatu hal yang amat berbahaya, tapi sebenarnya hal ini tidak jauh bahayanya dari menjinakkan sebuah bom.

Menaruh Moon Hee adalah hal berbahaya itu, bayi mungil itu sangat peka ketika ia sudah tidak dalam gendongan seseorang lagi, ia bisa terbangun dan langsung menangis histeris ketika di tidurkan kembali didalam box tidurnya.

Moonbyul menahan napas ketika bayinya sudah tertidur sempurna didalam box, dengan perlahan dan penuh kehati-hatian ia meninggalkan Moon Hee dan menyusul Seokjin yang sudah berada disana sejak tadi menontonnya. Ia membiarkan pintu kamarnya terbuka, jika Moon Hee menangis maka akan mudah didengar oleh mereka.

Serendipity [ Moonbyul x Jin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang