Siang ini Seokjin duduk diruangannya selagi menunggu pasien yang akan konsultasi dengannya, sementara itu sang ayah menelponnya.
"Kanker Esofagus"jawab Seokjin. "Mmm aku dokternya, ia akan operasi Kamis ini"jelasnya.
"Sudah stadium 3B tapi setidaknya dengan operasi dan radioterapi membantu"
"Bagaimana bisa jadi tugasku untuk menjaganya? Aku tidak ada hak untuk mengaturnya"
"Augh....aku tidak ada apa-apa dengannya dan lagian aku hanya ingin ia menjadi temanku saja"
"Appa, aku matikan dulu telponnya, pasienku sudah menunggu"ucap Seokjin kesal.
Setelah itu ia pun sibuk dengan pasiennya hingga antrian yang panjang itu habis ketika langit sudah berubah menjadi warna ke orenan yang menembus kaca jendela.
"Silahkan ikuti perawat untuk tahap berikutnya"ucap Seokjin ramah.
"Sudah habis seonsaengnim" ucap perawat mengumumkan dengan semangat.
"Kyaah....banyak sekali pasien hari ini"gumam Seokjin sambil meregangkan tubuhnya yang pegal setelah berjam-jam duduk melayani pasiennya.
"Minggu ini dan minggu depan jadwal operasiku juga penuh, wah....fighting"ucapnya bangkit dari tempat duduk bersiap-siap untuk pulang.
"Seonsaengnim, kami mengadakan makan malam bersama apa seonsaengnim mau ikut? Jika lelah bisa menolak, tidak apa-apa"ucap Jungkook.
"Mmmm"pikir Seokjin. "Sepertinya tidak untuk malam ini, maaf ya"balasnya dan pamit. "Lain kali akan aku traktir kalian, oke"Seokjin pun menghilang dari balik pintu.
Dijalan Seokjin bersenandung sambil melajukan mobilnya, sesekali ia menggangguk mengikuti irama lagu yang ia hidupkan. "Wah aku merindukan suasana Jangsado"gumamnya melihat kumpulan mobil yang mulai memadat karena jam pulang kerja.
Matanya melihat kesana kemari seraya menunggu lampu hijau menyala, namun saat itu pandangannya terpaku pada sebuah toko disebelah kiri. Lamunannya buyar ketika bunyi klakson dari mobil belakang menyadarkannya agar menjalankan mobilnya karena lampu sudah berubah hijau.
"Aku akan kesana"ucapnya semangat dan memarkirkan mobilnya segera. Matanya berbinar ketika masuk ke salah satu toko pakaian bayi hingga balita itu. "Baju ini mencuri hatiku tadi"ucapnya menunjuk patung yang berpose merangkak itu.
Baju warna mint lembut dengan tutu lembut itu berhasil membuat Seokjin menghentikan laju mobilnya dan singgah kesini. "Ini pasti pas untuk ukuran Moon-ie"
"Permisi apa ada yang bisa kami bantu?" tawar salah satu karyawan itu. "Baju ini apakah masih ada yang tidak dipajang?"tanya Seokjin.
"Tentu saja ada"jawabnya ramah. "Aku ambilkan ya"
"Nde, terima kasih"jawab Seokjin dan berjalan-jalan sementara menunggu bajunya datang. "Aw...kenapa baju bayi sangat menggemaskan ya"
"Bisa-bisa borong satu toko ini untuk Moon-ie"gumamnya sendiri.
"Anda serius? Baju bayi sangat mahal"gurau karyawan tadi sambil membawakan baju yang Seokjin minta. "Tentu saja–aku bercanda"jawab Seokjin kemudian terkekeh. "Oh, dimana aku harus membayarnya?"
"Mari, akan aku antarkan"
Seokjin mengetuk pintu rumahnya dengan wajah tidak sabar melihat ekspresi Moonbyul ketika ia membelikan baju imut itu untuk Moon Hee.
"Halooo~"sapa Seokjin pada Moon Hee yang muncul digendongan Moonbyul. "Kenapa pulang terlambat?" tanya wanita itu.
"Karena aku beli ini!!"seru Seokjin menyerahkan tas kecil berisi baju itu pada Moon Hee. "Waah, lihat appa membelikan sesuatu untukmu"ucap Moonbyul pada Moon Hee. Moon Hee mulai mengigiti tas itu yang membuat Moonbyul langsung mengambilnya "Hei...ini tidak untuk dimakan"ucapnya lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/264111234-288-k163023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [ Moonbyul x Jin ]
Fiksi PenggemarSerendipity : sebuah kebetulan yang indah Update : - Senin 10pm - Rabu 10pm - Jumat 10pm 1 #Jin 19 Des 2021 1 #Seokjin 19 Des 2021 1 #Kimseokjin 19 Des 2021