"Eomma" sapa Seokjin begitu membuka pintu rumahnya dan disambut dengan ibunya yang berdiri menunggu. "Tadi ibu Aera menelponku"ucap Ny.Kim langsung masuk kedalam rumah dan duduk disofa, Seokjin pun mengikuti ibunya dan duduk.
"Kenapa bilang kau punya kekasih?"
"Karena aku memang punya"jawab Seokjin berani. Sedangkan Moonbyul yang berada didalam kamar pun menutup mulutnya kaget atas keberanian Seokjin. Ny. Kim memperhatikan sekelilingnya, tentu ia tahu Moonbyul masih berada disini dengan peralatan Moon Hee yang masih ada.
"Kau masih belum juga meninggalkan wanita itu Jin?"
"Eomma"
"Kau benar-benar ingin mempermalukan keluargamu ya?"tantang Ny.Kim. "Mempermalukan apa? Tidak ada hal yang memalukan disini, hanya eomma yang menganggapnya begitu"lawan Seokjin.
"Tetap saja, aku tidak akan memberikan izinku mm"sambung Ny. Kim kukuh. "Aku kesini ingin membicarakan dirimu dengan Aera"
"Berhentilah, aku tidak mau dengannya"tolak Seokjin. "Eomma, bukankah saat ini kita sama? Kau tidak suka dengan Moonbyul dan aku tidak suka dengan Aera"sambung Seokjin kemudian.
"Bagaimana jika kita saling mengalah saja, semua bahagia"
Ny. Kim menghembuskan napasnya berpikir atas keras kepala putra tunggalnya ini sambil melipat tangannya didepan dada"Semua bahagia? Melihat anak sendiri membesarkan anak orang lain apakah membuat kedua orang tua bahagia?"
"Bukankah jika aku bahagia kalian akan ikut bahagia?"lawan Seokjin terus tidak menyerah. "Kau tidak akan bahagia"
"Apa kebahagianku eomma yang berikan?"
"Pergilah berlibur dengan Aera setelah ia keluar dari rumah sakit, coba kenali ia lebih dalam lagi. Ia anak yang baik"
Seokjin menepuk dahinya letih, sang ibu bicara dengan nada kesal ketika membahas tentang Moonbyul tapi suaranya kembali melunak ketika tentang Aera.
"Ia berhak mendapatkan pria yang menyayanginya, bisa menjaganya dengan tulus, ia tidak pantas mendapatkan hubungan yang dipaksakan seperti ini. Aku tahu ia orang yang baik dari pada itu aku ingin ia mendapatkan pria yang baik juga"
Ny.Kim menggeleng-geleng tidak percaya atas sikap percaya diri putranya ini"Kau akan menyesal nanti Jin, keras kepala siapa yang kau ikuti huh"gumam sang ibu berjalan ke dapur dan mengambil minum. Seokjin menatap sang ibu dengan wajah bingung, bisa-bisanya setelah berdebat ibunya masih bisa tenang"Eomma tidak pulang?"tanya Seokjin.
"Kau mau mengusirku?"
Seokjin mengacak rambutnya kesal, sejak kapan sang ibu menjadi menyebalkan seperti ini "Aku hanya bertanya, kenapa eomma menjadi pemarah seperti ini. Jika ingin marah-marah disini aku antarkan pulang eoh"
"Kau yang membuatku menjadi seperti ini, augh keras kepala sekali"keluh sang ibu.
Sedangkan Moonbyul yang berada didalam kamar hanya bisa menguping pembicaraan Seokjin dan ibunya. "Lama-lama juga melelahkan seperti ini?"gumamnya pada Moon Hee.
"Augh...kepalaku sakit sekali"keluh Moonbyul. Ia pun mencoba bangkit untuk mengambil obat pereda sakit kepala, namun tiba-tiba tubuhnya rubuh dan menyenggol vas bunga sehingga pecah.
Seokjin dan sang ibu yang mendengar pecahan kaca itu langsung menatap ke sumber suara dengan wajah kaget, kemudian terdengar suara tangisan dari Moo Hee.
"Moon-ie!" Teriak Seokjin langsung berlari kekamar, pikirannya langsung buruk ketika mendengar teriakan Moon Hee apalagi diiringi dengan pecahan kaca. Ny. Kim yang mendengar itupun juga ikut menuju kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [ Moonbyul x Jin ]
FanfictionSerendipity : sebuah kebetulan yang indah Update : - Senin 10pm - Rabu 10pm - Jumat 10pm 1 #Jin 19 Des 2021 1 #Seokjin 19 Des 2021 1 #Kimseokjin 19 Des 2021