8. Demam

3.5K 304 3
                                    

" Bunda ! " Zhifah terbangun dari tidur nya.
Ia menyadari bahwa dia masih di kebun belakang rumah.

" Astaghfirullah hal adzim , aku ketiduran , ini jam berapa ? " Zhifah mengucek mata nya pelan. Ia segera bangkit lalu masuk ke dalam rumah. Lalu ia melihat jam yang menunjukkan pukul 23.30 malam , Zhifah memutuskan untuk sholat malam .

Setelah mengambil air wudhu , Zhifah pergi ke kamar untuk sholat .

Selesai sholat ia langsung merapikan mukena nya.

' alhamdulillah tadi aku bertemu bunda , ya nggak papa deh meski dalam mimpi , tapi itu serasa nyata , bahkan nasihat nya masih aku ingat bener ' batin nya. Zhifah tersenyum mengingat nasihat bunda nya dalam mimpi. Ia juga merasa tenang sekarang.

Lalu Zhifah mendengar suara orang menggigil kedinginan.

" bang Reyhan kenapa ? Tadi kan masih sehat "monolog nya.

Zhifah langsung mendekati Reyhan. Zhifah menatap lekat wajah Reyhan yang sedikit pucat. Zhifah mengecek suhu Reyhan dengan meletakkan tangan nya di dahi Reyhan.

" demam " gumam nya lirih.

Zhifah menyelimuti Reyhan sampai mentok dagu.

Zhifah berjalan keluar dari kamar , ia mengambil kompres-an. Untuk menurunkan demam Reyhan. Setelah itu Zhifah kembali ke kamar. Dan menempelkan kompres di dahi Reyhan .

' kok bisa gini sih , tadi nggak papa sekarang demam ' pikir Zhifah , heran.

' biasa nya kalo demam , tangan dan kaki itu dingin , bang Reyhan juga sama nggak ya ? ' tanya Zhifah dalam hati . Lalu ia memegang tangan Reyhan , dan benar saja tangan nya dingin.

Zhifah mengusap-usap tangan Reyhan dengan tangan nya , supaya ia lebih hangat sambil duduk di lantai.
Memang jam menunjukkan pukul 00.07 , kantuk dalam diri Zhifah mulai menyerang . Dan akhir nya ia terlelap dalam tidur dengan  pipi di atas telapak tangan Reyhan .

🌸🥀

' halus , lembut , kenyal , dan sedikit dingin , benda apa ini kira? ' batin Reyhan yang setengah sadar namun mata nya masih tertutup.

Reyhan tidak sadar bahwa yang di sentuh nya adalah pipi Zhifah. Perlahan ia membuka mata nya , dan langsung melihat apa kira² benda yng di sentuh nya . Reyhan membelalakkan mata nya. Dia terkejut saat tau Zhifah tidur , dengan pipi diatas tangan nya , namun posisi tubuh Zhifah duduk di lantai.

Reyhan menatap lekat wajah Zhifah yang penuh dengan keletihan dan kesedihan .

Plak .

" LANCANG YA KALO BICARA ! JADI LO MAU BILANG LO JODOH GUE ? IYA GITU ?! JIJIK GUE ! "

" maaf "

Reyhan mengacak- acak rambut nya , dan ia menemukan kompres di dahi nya , lalu kembali menatap Zhifah.

' muka yang kemaren gue tampar ternyata dia begitu lembut , gue udah tampar dan hina dia berkali-kali ,  tetapi ia tetap masih peduli dan merawat gue , terbuat dari apa sih hati nya ? Lalu kenapa gue tiba² demam ? Apa ini karma ? Karena gue udah nampar Zhifah , ARGHHH kok bisa sih ! Gue nampar wanita ! , maaf Fah , maafin gue . Tadi nya niat gue cuma mau bikin lo menderita hanya dengan kata² tapi gue kelepasan dan  nyakiti fisik lo 'batin nya. air mata Reyhan menetes , tangan yang satu nya mengelus kepala Zhifah.

Kring..kring.

Alarm hp Zhifah berbunyi , pada pukul 03.00 pagi.

Reyhan terkejut dengan suara alarm itu.

' Zhifah akan segera bangun , nanti kalo dia liat gue sudah bangun duluan , pasti dia akan malu banget , gue pura² merem aja ' batin Reyhan.

Reyhan memperbaiki posisi nya seperti semula , ia pura² tidur . Padahal sudah bangun.

" jam 3 , aduh punggung ku pegel Ya Allah " rintih nya sambil memegangi punggung nya yang pegal . Masih dengan mata tertutup dan dengan posisi yang sama .

Zhifah membuka mata nya dengan lebar ia terkejut melihat tangan Reyhan yang jadi bantal pipi kanan nya.

" Astaghfirullah hal adzim , aduh² kok bisa sih ketiduran dengan posisi seperti itu . Kasihan tangan bang Reyhan pasti pegel kepala ku kan berat " Zhifah mengangkat kepala nya dari tangan Reyhan.

Lalu ia menatap Reyhan yang tidur , namun pura².

" untung masih tidur , maaf ya bang " monolog Zhifah.

Zhifah melepas kompres dari dahi Reyhan , lalu ia mengecek suhu nya.

" Alhamdulillah , udah mendingan dari yang kemaren malem " Zhifah merapikan rambut Reyhan yang acak²an .

" perasaan kemaren nggak acak²an kayak gitu " pikir nya.

Ujung bibir Reyhan terangkat , ia merasakan kehangatan dari sentuhan tangan Zhifah di dahi nya.

🌸🥀.

" wah ! Bau nya harum sekali " puji Melati.

" silahkan sarapan mel , nek " ucap Zhifah sambil meletakkan sup di meja.

" iya . Zhifah kamu nggak sarapan ? " tanya Ningsih .

" nanti saja nek , masih terlalu pagi soal nya "

" Zhifah , maaf ya nenek nggak bisa nginep lebih lama lagi di sini , karena ada urusan di panti . Maaf ya kalo nenek dan Melati ngerepotin " ucap Ningsih.

" nggak kok nek , Zhifah nggak merasa di repotin sama sekali "

20 menit kemudian . Setelah mengemas barang Ningsih dan Melati menemui Zhifah yang masih membuat bubur di dapur.

" Zhifah , saya dan Melati pamit ya " pamit Ningsih.

" apa nggak terlalu pagi nek ? " tanya Zhifah.

" enggak Fah , nanti supaya nggak kesiangan sampai panti nya " Ningsih melihat bubur yang sedang Zhifah buat.

" iya Zhifah , kenapa kamu masak bubur ? " tanya Ningsih.

" bang Reyhan lagi nggak enak badan , jadi aku buatin bubur " jawab Zhifah.

" nanti sampaikan salam nenek ke Reyhan ya , soal nya nenek buru² Reyhan juga kan lagi nggak enak badan "

" iya nek , mari Zhifah antar "

Setelah di depan rumah , sudah siap mobil yang mengantar Ningsih dan Melati.
Zhifah menyalimi punggung tangan Ningsih sang nenek.

" kak Zhifah , Mel pamit Assalamualaikum " Melati menyalimi punggung tangan Zhifah.

" hati² ya Mel "

" dada kak Zhifah , sampai bertemu lagi " Melati melambaikan tangan nya sambail berjalan dan memasuki mobil .

Air mata Zhifah menetes , baru saja ketemu sudah pergi saja .

' memang kita nggak boleh menyia-nyiakan kehadiran seseorang ' batin Zhifah.

🌸🥀.

Next..

MAAFKAN AKU BIDADARI KU[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang