Reyhan keluar dari kamar mandi nya dengan pakaian santai nya , kaos dan training olga nya. Reyhan mengeringkan rambut nya yang basah dengan handuk . Dia mengingat video cctv itu , lalu mengacak kasar rambut nya.
" Bodoh!!! Argghhhh" kesal nya .
Setelah merapikan rambut nya , Reyhan menuju ke kamar nya . Terlihat bu Sumi telah keluar dari kamar Reyhan itu artinya ia sudah selesai menggantikan pakaian Zhifah.
" sudah selesai nak Reyhan " ucap beliau.
" makasih ya bu , ini ada sedikit rezeki dari saya , anggap aja sebagai ucapan terima kasih " Reyhan menyalimi tangan bu Sumi , sambil memberikan amplop putih nya.
" alhamdulillah terima kasih ya nak Reyhan , saya doakan rumah tangga kalian sakinah , mawadah , warohma "
" aminn , makasih doa nya bu " Reyhan tersenyum manis. Lalu bu Sumi pergi meninggalkan nya.
Reyhan memasuki kamar nya , terlihat Zhifah masih terbaring di atas sofa dengan kain tebal sebagai alas supaya sofa nya tidak basah. Ia lalu mendekati nya dan menatap lekat Zhifah dengan wajah nya yang masih pucat pasi , bibir yang membiru , dan tak lupa tubuh nya se-dingin es.
Reyhan menggendong Zhifah , lalu membaringkan nya di atas kasur dan ia pun menyelimuti Zhifah sampai menutupi selurub tubuh nya kecuali muka nya , dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Reyhan kemudian duduk di samping Zhifah.
Ia masih dengan tatapan lekat nya. Air mata nya menetes tanpa perintah dari pemilik nya.
Drrtt.Drrtt.
Tatapan Reyhan buyar ketika ponsel nya berdering , tertera Ryan di layar nya.
" apasih ?! " kesal Reyhan.
" Rey , lo nggak balik ke kantor ? " tanya Ryan.
" nggak ! Gue kan udah bilang , urusan gue yang ini lebih penting dari urusan kantor ! Lo handle semuanya ! " ujar Reyhan ,
" Rey , ini beneran susah Rey Ya Allah " keluh Ryan .
" minta tolong siapa kek , lebay lo ! " Reyhan menepuk kepalanya , ia teringat bahwa belom menghubungi dokter keluarga untuk memeriksa keadaan Zhifah.
Reyhan memutuskan sambungan nya , meski Ryan masih ngoceh di sebrang sana.Reyhan lalu menghubungi dokter keluarga , yang biasa datang ke rumah saat salah satu anggota keluarga Reyhan ada yang sakit.
Setelah selesai menghubungi sang dokter , Reyhan lalu menelpon pak Arya.
" halo pak Arya , tolong bilang ke semua yang akan datang ke rumah , kalo saya tidak ada di rumah , kecuali dokter dan anggota keluarga " ucap Reyhan
" baik tuan " jawab Pak Arya dengan sigap nya.
Reyhan kembali menatap Zhifah. Ia mengelus kepala Zhifah.
" wanita itu di sayang bukan di hardik layak nya seekor binatang ! Karma itu ada ! Suatu hari nanti kamu akan kena batu nya !! Menzalimi istri sendiri itu dosa yang sangat besar ! " ucap Feni
Ia kembali mengingat , ucapan wanita yang di mall .
" karma apa itu ada? Kalo ada gue bakal kena karma atas semua yang gue lakukan ! Tapi pembalasan dendam atas kematian Aisyah itu akan terus berlanjut ! Dan lo akan terus menderita ! " monolog Reyhan pada Zhifah yang belum sadarkan diri , itu terdengar mengerikan bukan ? Tapi air mata seorang Reyhan menetes. Hati nya sudah mulai sayang tapi rasa dendam nya juga tak kalah besar.
Reyhan melihat luka di dahi Zhifah , kemudian ia mengambilkan kotak P3K.
Ia membersihkan darah di dahi nya , lalu menempelkan hansaplast di luka nya.
Ia begitu telaten melakukan nya.🌸🥀
30 menit kemudian .
Kling. 1 notif pesan masuk.
Dokter Syari
Pak Reyhan saya sudah di depan.Reyhan
Y baik.Reyhan segera menuju ke depan rumah , bu Dokter yang bernama Syari sudah menunggu di sana.
" silahkan masuk dok , mari saya antar "
" terima kasih , siapa yang sakit pak ? " tanya dokter Syari.
" istri saya " jawab Reyhan.
Setelah sampai di depan kamar nya.
" mohon tunggu di sini ya pak , saya akan memeriksa keadaan nya " ujar dokter Syari , yang hanya di jawab anggukan oleh Reyhan.
🌸🥀.
Zhifah mengerjap- ngerjapkan mata nya.
Ia melihat sekeliling nya , ruangan itu tidak asing bagi nya , ya itu kamar Reyhan. Dan Zhifah baru menyadari nya." dingin sekali , dimana bang Reyhan ? Kenapa aku bisa di kamar nya ? Emang tadi yang nolongin aku itu dia ? " tanya Zhifah bertubi-tubi pada diri nya sendiri.
Ceklek.
Pandangan Zhifah tertuju ke arah pintu yang terbuka. Ia menyipitkan matanya , terlihat sosok wanita dengan jas putih nya memasuki kamar.
" selamat sore mbak , saya Syari dokter yang memeriksa keadaan anda " sapa Syari dengan senyuman khas nya.
" selamat sore kembali dok , saya Zhifah " lirih Zhifah dengan suara serak nya. Syari hanya menanggapi dengan anggukan dan senyuman nya.
" pucat sekali , badan nya juga dingin " Syari memegang dahi nya Zhifah.
Setelah di periksa , Syari menanyakan tentang apa yang terjadi pada Zhifah.
" sebenarnya mbak Zhifah ini kenapa ? " tanya Syari.
Zhifah terdiam , ia mengingat semua perlakuan Reyhan pada nya.
" saya tadi kan mau mandi dok , terus setelah masuk ke dalam nya dan menutup pintu nya tiba² saya kepleset dan punggung saya membentur pintu , dan akhir nya pintu nya kekunci sendiri . Padahal saya sudah menyalakan shower nya ." alibi Zhifah.
" apakah anda mempunyai riwayat penyakit hipotermia ? "
🌸🥀
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAFKAN AKU BIDADARI KU[TERBIT]
General Fiction》》》Happy Reading 😁👋《《《 " Maafkan aku , bidadari ku . Aku benci diriku sendiri , karena telah menyia-nyia kan mu. Karna kebodohan ku di masa lalu aku memperlakukan mu layak nya seorang budak , kau adalah Bidadari yang di anugerah kan Allah pada ku...