(2) Honey moon 1

6.4K 637 36
                                    

"Yeayy jalan-jalan di Tokyo! Lihat, Tsuki-kun, Tokyo SkyTree!!" seru (Name) menunjuk Tokyo SkyTree yang terkenal itu.

Pria itu seperti sedang membawa anak usia sepuluh tahun. Tsuki menghela napas pelan melihat tingkah istrinya. Dia heran, apa (Name) tidak punya malu di depan orang-orang banyak.

"Tsuki!" ujar (Name) melambai padanya. Kemudian wanita itu sadar apa yang baru saja ia ucapkan.

"Gomen gomen. Maksudku, Kei-kun!" ucap (Name) diiringi tawa. Membuat Tsuki memutar bola matanya.

"Sekali lagi kudengar kau memanggilku 'Tsuki', kucium bibirmu itu."

Tsukishima melihat (Name) yang masih saja tertawa. Sepertinya (Name) meremehkannya. Seketika smirk muncul di wajah Tsuki, pria itu meraih tangan istrinya dan berbisik.

"Kau tau kan ciuman kesukaanku seperti apa?" bisiknya. "Kurasa kau akan kesulitan jika aku melakukannya di tempat umum seperti ini."

Seketika tubuh (Name) menegang. Dia tau persis Tsuki, jika pria itu sudah berkata seperti ini, pasti (Name) tidak bisa lari darinya.

Seram, batin (Name).

"I-iya, Kei-kun." (Name) berucap patuh.
Tsuki tersenyum penuh kemenangan.

Sekarang masih pukul 14.30 waktu Tokyo, (Name) dan Tsuki mulai menjelajahi Tokyo SkyTree yang cukup ramai. Tsuki sengaja membiarkan (Name) untuk memilih destinasi tempat honey moon mereka. Selama itu membuat istrinya senang, dia pun tidak masalah.

"Kau yakin mau naik ke atas?" tanya Tsuki datar.

(Name) mengangguk.

"Iya, kau kira aku akan takut ketinggian? Jawabannya adalah tidak!" ujar (Name) dengan semangat.

Kini mereka sampai di observatorium Tembo Deck dengan ketinggian 350 meter. Keluar dari lift, mereka langsung disuguhkan pemandangan kota Tokyo yang indah, dengan sedikit berlari (Name) menghampiri kaca besar yang ada di sana. (Name) mempertajam pandangannya, dia bisa melihat Gunung Fuji dengan jelas.

Cr : google

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr : google

"Ish, main kabur aja dia," decak Tsuki.

Tsuki berdiri di belakang tubuh (Name). "Hey! Jangan langsung lari seperti itu!"

"Ssttt, diamlah, aku sedang mengambil video!" tukas (Name). Pria itu hanya menghela napas.

"Kau kan pendek, kalau nanti hilang dikerumunan, aku yang repot."

"Itu salahmu, kau tidak menggandeng tanganku, Saltyshima-kun!" ketus (Name).

Tsuki terdiam. Memang sedari tadi dia tidak menggandeng tangan (Name). Tsuki bukanlah pria yang romantis, bukan juga pria yang peka, bahkan terkesan cuek dan dingin pada sekitar.

"Kau ingin bergandengan tangan?" tanya Tsuki.

(Name) mendengus, "Sudahlah, kau kan bukan tipe pria yang menunjukkan hal romantis."

(Name) berjalan pergi, dan disusul oleh Tsuki.

"Aku memang bukan tipe pria romantis seperti karakter novel khayalanmu," sahut Tsuki.

"Aku tau."

"Bilang yang jelas padaku maumu apa. Aku akan lakukan. Dasar bodoh!"

"Dasar tidak peka!"

"Sudah tau suamimu tidak peka, makanya kau bilang padaku, apa maumu."

Perlahan Tsuki tersipu sendiri, karena menyebut dirinya 'suami' di depan umum. Dengan cepat Tsuki meraih tangan (Name), dan digenggamnya erat-erat. (Name) yang melihat perlakuan Tsuki menghangat.

"Jangan salah paham! Aku melakukan ini supaya kau tidak hilang dikerumunan, Cebol!" tukas Tsuki tanpa melihat (Name).

(Name) terkekeh, "Aku paham, Kei-kun."

"Diamlah."

Namun, Tsuki samar-samar masih mendengar suara cekikikan (Name).

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Tsukishima Kei X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang