(14) Dingin

3.9K 462 129
                                    

Suasana rumah Tsukishima selama dua hari ini terasa sangat dingin. Hambar, tidak ada interaksi diantara suami istri tersebut. Keduanya mendiami satu sama lain. Berpegang teguh pada pendirian masing-masing.

Tidak ada yang ingin mengembalikan suasana hangat seperti sebelumnya.

"Duh tinggi banget sih."

(Name) berjinjit berusaha meraih kotak mixer. Baru saja dia ingin menarik kursi dari meja makan, Tsuki sudah mengambil kotak itu lebih dahulu, dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sesuatu. Begitupun (Name).

***

"Tsukishima senpai. Aku menyukaimu," ucap Hana menatap Tsuki yang terlihat terkejut dihadapannya.

Pria itu tidak bisa berkata-kata, dia jadi ingat perkataan (Name) waktu itu, dan ternyata benar. Bodoh sekali Tsuki yang tidak peka.

Sial, menyebalkan, batin Tsuki.

"Kau bodoh atau memang tidak punya otak? Aku sudah menikah," tukas Tsuki kesal sembari menunjukkan cincin di jari manisnya.

"Aku tau itu, senpai. Tapi aku menyukaimu sejak pertama kali bertemu."

"Sadarlah, Hana-san. Aku bersikap baik padamu, karena kau rekan kerjaku. Tidak lebih!"

"Aku sadar. Memangnya kau tidak tertarik padaku juga? Aku bahkan lebih cantik dari istrimu."

Tsuki terkejut mendengarnya. Bisa-bisanya dia membawa nama istrinya dan bahkan menjelekkannya di depan suaminya.

Tsuki menyeringai, "Hah, kau merasa seperti itu?"

"Iya. Maka dari itu, aku tidak keberatan jika harus menjadi simpananmu."

Hana meraih lengan kanan Tsuki dengan manja. Dalam hati rasanya Tsuki sangat jijik.

"Kasihan sekali, seperti tidak ada harga dirinya. Ahh, murahan sekali," ucap Tsuki menatap dingin Hana.

"Hey, coba jawab. 0 x 0 x 1 + 2 hasilnya berapa?"

"Nol lah," jawab Hana cepat.

Seketika Tsuki tertawa, lebih tepatnya terdengar seperti ejekan.

"Mungkin istriku tidak secantik dirimu, tapi istriku lebih pintar darimu. Hahaha. Maaf saja, aku tidak tertarik dengan orang yang bodoh dan tidak punya otak."

Seketika Tsuki menghentikan tawanya dan menatap Hana dengan tajam. Hana mengernyitkan dahinya, berdecak sebal.

"Penampilan bisa dirubah. Tapi sifat, hati dan kepribadian yang susah untuk dirubah. Paham?"

Tsuki melepaskan tangan Hana kasar. Tatapan pria itu seperti mengintimidasi Hana.

"Aku tidak akan pernah tertarik denganmu. Camkan itu."

Dan Tsuki meninggalkan Hana yang kesal.

"Sepertinya aku harus minta maaf pada (Name) di rumah," gumam Tsuki.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Tsukishima Kei X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang