(9) Clingy Man

4.7K 522 12
                                    

(Name) mengerjapkan matanya, dia seperti mendengar sesuatu. Wanita itu membuka matanya dan mendapati Tsuki yang sedang mengigau disampingnya.

"(Name) ... (Name)."

Tsuki terus mengigau memanggil namanya. Tsuki dibanjiri oleh keringat. Ngigauannya semakin menjadi-jadi.

"(Name), jangan pergi. Kumohon," ngigau Tsuki dengan suara serak dan lemah.

Terlihat sekali Tsuki gelisah.

"Kei-kun. Ini aku, aku di sini."

Sebelah tangan (Name) mengelus tangan Tsuki dan satunya mengelus wajah suaminya.

"Hey, Kei-kun," panggil (Name) dengan sangat lembut.

Tsuki masih saja mengigau dan belum membuka matanya.

"Baby. Jangan ... pergi."

"Buka matamu, baby. Lihat, aku di sini."

(Name) menepuk pelan pipi Tsuki. Tak lama Tsuki membuka matanya dengan sedikit tersentak dan napas terengah-engah. (Name) dapat merasakan terpaan napas Tsuki yang panas.

"Baby, aku di sini. Tenang ya," tutur (Name) menenangkan suaminya yang masih saja mengatur napas.

Tsuki menggenggam tangan (Name) erat. Netra kuning kecoklatan itu menatap (Name), seperti ada perasaan lega di sana.

"Kau tidak pergi kan?" tanya Tsuki lirih.

(Name) mengulas senyum, "Tidak, baby."

"Eh eh, jangan nangis."

(Name) tampak panik melihat Tsuki yang tiba-tiba menangis. (Name) berpikir, sepertinya ini karena demamnya yang semakin tinggi. Tsuki menghapus air matanya. Dengan cepat dia memeriksa suhu tubuh Tsuki.

"Panasmu semakin tinggi."

Dilihatnya jam menunjukkan 01.32 waktu Miyagi. (Name) kembali mengusap pipi Tsuki.

"Sudah, jangan nangis. Aku tidak akan pergi, baby."

"Benarkah?"

(Name) mengangguk.

"Tapi, tadi aku bermimpi. Kau pergi," ucap Tsuki dengan suara yang sangat lirih.

"Itu hanya mimpi. Tak usah dipikirkan. Lebih baik kau tidur lagi ya."

Tangan (Name) bergerak menyingkirkan anak rambut Tsuki, dan segera mencium dahi pria itu cukup lama. Seakan memberikan rasa nyaman padanya. Tsuki memejamkan matanya menikmati rasa nyaman yang diberikan.

"I want kiss," ucapnya pelan.

(Name) terkekeh, "Kan sudah."

Tsuki menggeleng pelan, "Another kisses."

(Name) kembali terkekeh. Kenapa Tsuki sangat menggemaskan di saat sakit seperti ini?

"Baiklah. Di pipi ya?"

"Tidak. Di sini." Dengan cepat Tsuki menunjuk bibirnya.

(Name) terdiam, wanita itu tersipu malu. Namun, dia tidak bisa menolak.

"Baiklah. Hanya kecupan ya."

Tsuki mengangguk pelan.

Cupp

(Name) mengecup bibir Tsuki. Hanya mengecup, tidak ada lumatan atau apa pun di sana. Tsuki mengulas senyuman hangat.

"Arigatou."

(Name) tersenyum sembari mengelus pipi Tsuki.

"Tidur lagi yuk."

Keduanya tidur berhadapan, dengan tangan mereka yang saling bertaut, menyalurkan kehatangan dan rasa nyaman satu sama lain. Lagi pula Tsuki memang tidak mau melepaskan genggaman mereka, sehingga mau tidak mau (Name) mengalah.

(Name) berharap semoga pagi cerah nanti, panas Tsuki sudah menurun.

***


See you next chapter!
#skrind🦊


Become His Wife? | Tsukishima Kei X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang