✨1✨

1.9K 108 16
                                    

Happy reading guys 🥰

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun berdiri di bawah pohon yang terdapat di pinggir jurang. Hujan begitu lebat mengguyurnya, angin berhembus kencang. Anak itu menunduk sambil meremas dadanya yang terasa begitu sesak.

" Ss-sakit hiks." Tangis anak itu.

Arsa adalah nama anak laki-laki itu. Ia semakin kuat meremas dadanya, tubuhnya menggigil kedinginan tapi dia tetap tegap berdiri sambil menunduk. Arsa sedari tadi hanya menunggu ayahnya untuk menjemputnya yang tak kunjung datang.

Arsa mendongak menatap lurus ke depan, terlihat seorang gadis kecil berjalan kearahnya dengan menggunakan payung berwarna hitam.

" Hai." Sapa bocah perempuan itu.

" Ss-sakit." Arsa terus meremas dadanya.

" Kamu kenapa?" Tanya gadis itu menatap Arsa.

" Ss-sakit." Ujar Arsa terbata sambil memukul dadanya.

" Kamu sakit? Kamu ikut aku ya?" Ajak gadis itu.

Arsa menggeleng lemah lalu memegang tangan gadis itu, dan tiba-tiba tubuhnya terasa tidak seimbang hingga tiba-tiba ia terhuyung dan terjatuh ke dalam jurang.

Gadis itu dia juga ikut tertarik oleh tangan Arsa hingga ia ikut terjatuh kedalam jurang dan payung yang ia pegang entah terpental kemana.

" Aaaaaaaaaaa." Teriak Gadis itu.

Bughhh

Kepala Gadis itu terbentur batu begitu keras, dan saat itu juga ia kehilangan kesadaran. Arsa tergeletak di tanah masih dengan keadaan sadar meski badannya terasa remuk. Perlahan Arsa menoleh ke samping menatap gadis itu yang sudah tergeletak lemas dengan darah yang mengalir dari pelipis serta hidung anak itu. Arsa beralih menatap tanganya yang masih bergenggaman dengan tangan gadis itu hingga perlahan mata begitu berat dan semua berubah menjadi hitam.

6.30 WIB Arsa terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal, dadanya terasa bergitu sakit. Mimpi buruk itu kembali menghampirinya. Perlahan ia menarik nafas dan menghembuskanya untuk menormalkannya. Setelah itu ia mengambil sebuah botol putih dari dalam laci nakasnya lalu mengeluarkan beberapa buah pil lalu meminumnya.

Arsaka Elvaskar Mahatmaja adalah nama panjangnya, laki-laki tampan dengan mata berwarna coklat yang sangat indah.

Setelah nafasnya berangsur normal ia perlahan beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. 15 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana pendek berwarna hitam dan tanpa menggunakan baju hingga terlihat perutnya yang sixpack. Arsa berjalan menuju almari pakaiannya untuk mengambil seragam sekolah lalu memakainya.

Drttttt

Drttttt

Ponselnya berdering, ia menatap sekejap untuk melihat siapa yang menelpon, tertera nama 'Vandragtg' dilayar ponselnya. Arsa memutar bola matanya malas lalu menekan tombol hijau untuk menjawab.

" Hm?"

" WOIII DIMANA LU? BURUAN BERANGKAT!" Teriak Vandra dari sebrang.

Arsa menjauhkan ponselnya dari telinga lalu memejamkan matanya untuk menetralisir rasa pengang akibat teriakan Vandra.

" Brisik." Pekik Arsa lalu mematikan panggilan sepihak.

Ia melanjutkan memakai sepatu, setelah selesai memakai sepatu ia mengambil tasnya serta kunci motor lalu bergegas keluar. Arsa menaiki motor sport ninja hitam miliknya lalu melajukan keluar dari halaman rumahnya.

~~~

Arsa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sering kali ia juga menyalip beberapa kendaraan didepannya. Banyak pengendara mengumpat atas tindakan yang dilakukan Arsa, tanpa memperdulikan pengendara lain ia terus mempercepat laju motornya.

Hingga disebuah perempat jalan ia menerobos lampu lalu lintas. Tiba-tiba sebuah motor CBR berwarna hitam melintas, reflek ia membelokan setirnya hingga menabrak trotoar dan membuatnya terjatuh. Arsa melepas helm full face nya lalu membantingnya dengan kuat.

" Sialan." Umpat nya.

Arsa perlahan berdiri lalu berjalan dengan sedikit tertatih menghampiri sang pengendara motor CBR hitam yang berhenti tak jauh dari tempatnya jatuh.

" TURUN LO." Gertak Arsa pada pengendara itu.

Pengendara motor CBR dengan celana jeans hitam dan hoodie navi yang yang membalut tubuhnya itu turun dan menghadap pada Arsa tanpa melepas helmnya.

" GAK PUNYA MATA LO!" Gertak Arsa.

" Lo yang gak punya mata." Ujar pengendara itu santai.

" BERANI LO NYALAHIN GUE?"

" Buat apa gue takut, btw mata Lo buta apa gimana sampe ga liat lampu lagi merah?" Pengendara itu dengan remeh.

" SIAPA LO BERANI BANGET SAMA GUE?!"

" Gue---" ujar pengendara itu lalu melepas helm full face nya.

Rambut panjangnya berwarna hitam dengan sedikit disemir coklat miliknya itu tergerai. Perlahan ia menatap Arsa yang ada didepannya, tatapannya begitu tajam dengan bulu mata yang lentik menambah kesan cantik pada dirinya.

" Melvia Starla Adijaya." Melvi gadis itu menenteng helmnya di pinggang kirinya.

" Jadi lo yang bikin gue jatoh." Arsa menunjuk Melvi tepat didepan mukanya.

" Bukan gue, lo sendiri yang gak liat." Ujar Melvi.

" Sialan lo berani-beraninya sama gue."

" Buat apa takut sama cowok kayak lo." Melvi tersenyum miring lalu naik keatas motornya serta memakai kembali helm full face lalu pergi meninggalkan Arsa.

" Sialan." Teriak Arsa lalu berjalan kearah motornya, lalu memakai helm full face nya dan melajukan motornya pergi dari sana.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Call me ALZRA!!

Huhu happy reading ya

Jangan lupa follow dulu ya✨


PLAGIAT JAUH-JAUH DAH SANA HUSSSSS!!!!
Ini karya pertama aku ya, SEMOGA SUKA ❤️

Bantu share dong
And

Jangan lupa vote and comment ya 💙

ARSAKA!! [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang