✨14✨

424 40 19
                                    

HAPPY READING ❤️

Pulang ngamen tidur dirumah kawan
Jangan lupa komennya kawan

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Kini Melvi dan Arsa tengah duduk di bangku halaman rumah Melvi. Arsa masih memegang kotak hitam yang ia duga sebagai peneroran.

" Lo punya musuh?" Tanya Arsa menatap Melvi.

" Udah berapa kali dapet teror?" Tanya Arsa lagi.

" Dua kali, gue kira cuman orang iseng." Ujar Melvi.

Arsa menghela nafas panjang,
" Lain kali kabarin gue kalo dapet teror." Ucapnya.

Melvi menatap Arsa lalu menggeleng.
" Gak, yang ada lo ikut terlibat."

" Mel gue pernah bilang sama lo, gue akan jadi temen lo jadi plis lo terima gue, gue akan bantu lo buat ngungkap teror ini dan....." Ucapnya terpotong sambil menggenggam tangan Melvi.

"......balikin ingatan lo." Lanjutnya.

Melvi menatap Arsa intens, matanya menangkap lebam dipipi Arsa. Perlahan tanganya terangkat dan menyentuh lebam itu.

" Kenapa?" Tanya Melvi.

" Berantem." Arsa menurunkan tangan Melvi dari wajahnya.

" Daegros?" Tanyanya diangguki Arsa.

" Udah diobati?"

" Udah."

" Mel lo mau kan jadi temen gue?" Tanya Arsa mengalihkan pembicaraan.

Melvi tersenyum tipis, bahkan sangat tipis lalu mengangguk.
" Tapi gue masih ragu Sa soal lo." Ujar Melvi.

" Gue akan pastiin semua yang gue bilang benar." Kata Arsa lalu tersenyum pada Melvi.

" Besok gue jemput." Ujar Arsa bangkit dari duduknya lalu meletakkan kotak yang ia pegang dibangku.

" Gak usah.."

" Gue gak terima penolakan." Paksa Arsa.

" Gue balik." Ujar Arsa diangguki oleh Melvi.

Melvi menatap kepergian Arsa sambil tersenyum. Ia merasa sangat nyaman didekat Arsa, sepertinya Arsa telah memberikan sedikit cahaya pada kehidupannya.

~~~

Pukul 06.30 WIB Arsa sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia mengenakan sepatu lalu mengambil jaket kebanggaan ALTAROS lalu memakainya. Arsa mengambil tas serta kunci motornya lalu berjalan menuju keluar. Ia menaiki motor ninja hitam miliknya lalu melajukan dengan kecepatan sedang.

10 menit kemudian ia sampai di sebuah rumah bercat putih dengan pagar hitam.
Arsa turun dari motornya lalu memencet tombol bel rumah yang ada disamping pagar. Tak butuh waktu lama menunggu seorang gadis dengan bandana hitam dan seragam sama dengan miliknya keluar dari gerbang, ia adalah Melvi. Melvi berjalan menghampiri Arsa yang sudah duduk diatas motor.

Arsa menyuruh Melvi untuk naik keatas motornya. Dengan segera Melvi naik keatas motor Arsa dan mengikat jaket jeans yang ia bawa ke pinggang agar menutupi pahanya. Setelah itu Arsa melajukan motornya.

~~~~

SMA 1 Erlangga terlihat begitu ramai oleh para siswa siswi yang berdatangan. Arsa melajukan motornya masuk kedalam halaman sekolah, semua sorot mata tertuju padanya.

Tanpa memperdulikan mereka ia terus melajukan motornya hingga berhenti di parkiran khusus yang sudah ia klaim menjadi wilayahnya. Melvi turun dari motor Arsa lalu melepas jaket yang melilit pinggangnya.

ARSAKA!! [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang