HAPPY READING ❤️🥺
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Langit terlihat sedikit mendung sore ini, Arsa kini tengah duduk di balkon kamarnya sambil mendongak menatap langit yang sedikit gelap. Ia tersenyum tatkala bayangan Melvi melintas di otaknya. Dirasa udara semakin mendingin dan dadanya mulai terasa nyeri ia berjalan masuk kedalam kamarnya dan duduk dipinggiran kasur.
Tanganya terulur untuk membuka laci nakas miliknya. Ia mengambil sebuah botol plastik berwarna putih.
" Kapan gue bisa lepas dari semua ini?" Gumamnya tersenyum miris.
Ia membuka botol itu dan mengambil dua buah pil didalamnya lalu ia minum. Ia memejamkan matanya dan menarik nafas panjang setelah itu menghembuskanya perlahan. Perlahan kantuk mulai menyerangnya, matanya begitu berat untuk tetap tebuka perlahan ia menidurkan dirinya dan mulai memejamkan mata.
~~~~
Jam menunjukkan pukul 12 malam, Melvi kini masih berdiri sambil bersandar di pinggir balkon kamar, tak sedikit pun rasa kantuk menyerang. Suara gemercik air hujan terdengar saling sahut-menyahut, Melvi mendongakkan kepalanya keatas menatap langit malam yang menumpahkan air begitu deras. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh air hujan yang turun begitu deras, ia juga memejamkan matanya ketika percikan-percikan air hujan mengenai wajahnya.
Tenang itulah yang dia rasakan, ia sangat menyukai air hujan dan gelapnya malam. Melvi menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan. Ia membuka matanya dan menatap kearah jalanan didepan halaman rumahnya. Matanya menangkap sosok orang berpakaian serba hitam berdiri disebrang jalan. Orang itu terus mengamatinya hingga tak lama orang itu pergi meninggalkan tempat dengan berjalan kearah semak-semak.
Melvi mengibaskan tangannya beberapa kali lalu masuk kedalam kamarnya. Ia mengusap wajahnya yang basah dengan perlahan, suara notifikasi pesan masuk mengalihkan atensinya. Melvi mengambil ponselnya dan membaca pesan yang masuk.
" Siapa?" Gumamnya.
0856xxxxx:
MenyedihkanMelvi terkekeh miris lalu mematikan ponselnya dan meletakkan kembali keatas nakas.
~~~~
Suara bel masuk terdengar menggema di seluruh sudut SMA 1 Erlangga. Melvi mendudukkan dirinya dibangku belakang dikelasnya. Ia duduk sendiri tidak ada yang menemaninya karena apa? Karena memang itu kemauannya.
Tak lama seorang guru berbadan tinggi dan langsing masuk kedalam kelas sambil membawa beberapa buku. Semua siswa-siswi kelas 12 IPS 6 kompak terdiam dan mendudukan diri dikursi masing-masing.
" Selamat pagi semua." Sapa Bu Rumi.
" PAGI BU." Jawab semua siswa-siswi.
" Hari ini kita kedatangan siswa baru dikelas ini, ibu harap kalian dapat menerimanya dengan baik." Ujar guru itu.
Semua siswa-siswi menjadi riuh, mereka saling bertanya dengan temanya kecuali Melvi yang tetap fokus pada ponselnya. Tak lama seorang siswa laki-laki berwajah tampan masuk kedalam kelas dan berdiri didepan.
Banyak pekikan-pekikan yang terlontar dari mulut para siswi kelas 12 IPS 6. Siswa itu tidak menghiraukan pekikan-pekikan teman-temannya ia terfokus pada Melvi yang tengah menopang kepalanya dengan satu tangan sambil bermain ponsel. Esa menarik sudut bibirnya untuk tersenyum ketika melihat Melvi.
" Silahkan kamu memperkenalkan diri kamu." Ujar Bu Ardiana.
Esa beralih menatap teman-temannya yang lain dan memperkenalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSAKA!! [ On Going]
Teen FictionArsaka Elvaskar Mahatmaja yang sering dipanggil Arsa laki-laki tampan dengan mata berwarna coklat yang sangat indah. Dia sosok pelajar yang terkenal nakal, gemar membuat onar dia adalah ketua dari geng ternama yang ditakuti semua orang yaitu geng AL...