HAPPY READING ❤️
~×~
[ Bukan tuhan tidak adil, hanya saja takdir yang begitu kejam.]
_ARSAKA_
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Ruang guru SMA 1 Erlangga terasa begitu panas. Arsa dan ke empat inti ALTAROS serta Melvi sedang duduk berhadapan dengan guru-guru dan didampingi oleh orang tua masing-masing kecuali Melvi karena orang tuanya tidak datang. Disebelah lain terdapat guru-guru SMA Merdeka dan empat anggota DAEGROS serta masing-masing orang tua mereka.
" Saya minta maaf atas apa yang dilakukan siswa kami, saya selaku Kepala sekolah merasa sangat bersalah, saya merasa gagal menjadi seorang guru." Ujar kepala sekolah SMA Merdeka.
" Kami juga meminta maaf kepada kalian semua atas perbuatan anak-anak kami." Ujar Seorang pria yang duduk disamping Ramon.
" Baik saya maaf kan kejadian tadi, saya harap bapak ibu bisa mendidik anak-anak dengan lebih tegas lagi." Ujar Pak Rudi kepala sekolah SMA 1 Erlangga.
" Untuk biaya perbaikan nanti biar kami yang bertanggung jawab." Ujar kepala sekolah SMA Merdeka.
" Tidak perlu pak, kerusakan-kerusakan tidak parah, biar pihak kami saja." Ujar Pak Rudi.
" Bapak dan yang lain bisa kembali ke sekolah kalian, untuk siswa Erlangga tetap disini." Ujar Pak Rudi.
" Baik pak, terima kasih dan sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya." Ujar kepala sekolah SMA Merdeka menyalami Pak Rudi diikuti keempat inti DAEGROS beserta orang tua mereka.
Pak Rudi menatap kepergian mereka hingga hilang dibalik pintu. Pak Rudi beralih menatap Inti ALTAROS yang menunduk.
" Kalian semua yang ada disini, bapak skors satu Minggu." Ujar Pak Rudi membuat mereka semua mendongak.
" Bagus bisa bantu ayah dikantor." Bisik ayah Vandra dan Andra membuat mereka berdecak pelan.
Sedangkan ayah Arsa sedari tadi hanya memasang muka datar yang membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.
" Untuk bapak-bapak yang sudah hadir saya ucapkan terima kasih, kalian semua sudah bisa keluar, terkecuali Melvi." Ujar Pak Rudi menatap Melvi yang bersandar disandaran sofa dan menatap malas.
Mereka semua keluar dari ruangan itu, menyisakan Melvi, Pak Rudi dan wali kelas Melvi.
" Ayah bangga sama kalian, keren banget." Ujar Ayah Vandra dan Andra sambil tersenyum.
Ada ya orang tua yang kayak begitu, anaknya bikin ulah malah bangga:V
" Beruntung kalian diskors jadi bisa bantu ayah dikantor, kantor lagi padet banget soalnya." Ujarnya lagi.
" Ck, dimana-mana anak diskors dimarahi bukan malah bangga." Cibir Andra.
" Oh jadi kalian mau ayah marahin?" Tanya Ayahnya.
" HEH! JANGAN DONG! ANDRA AJA YAH VANDRA JANGAN!" pekik Andra.
Beralih pada Bastian yang kini sedang dijewer oleh papanya.
" Aduh pah, lepasin sakit pah, nanti copot telinga Bastian." Ujarnya meringis sakit.
" Gak! Biarin aja copot, siapa suruh bikin ulah hah? Mau jadi apa kamu besok!" Geram papanya semakin menarik telinga Bastian.
" Aduh pah lepasin sakit." Cicitnya.
" Pah lepasin pah astaghfirullahhaladzim..... pah lepasin sakit bangsat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSAKA!! [ On Going]
Teen FictionArsaka Elvaskar Mahatmaja yang sering dipanggil Arsa laki-laki tampan dengan mata berwarna coklat yang sangat indah. Dia sosok pelajar yang terkenal nakal, gemar membuat onar dia adalah ketua dari geng ternama yang ditakuti semua orang yaitu geng AL...