110-20

81 13 2
                                    

Even if you meet someone else and fall in love with that person,
Don't forget to find me
I'll take care of your troubles
If you meet a good person and you're happy
I'll be able to smile too
I'm happy if you're happy
-DAY6 & 차일훈,What Are You Doing Now-

***
Perempuan itu mengetuk pintu di depannya. "Brian! Ini aku," teriaknya, selang beberapa menit pintu di depannya terbuka menampakkan Brian dengan rambut basah sehabis mandi dengan balutan kaos berwarna hitam dan celana piyama.

Brian mempersilakan Shita untuk masuk tetapi perempuan itu hanya menggeleng. Shita berpikir kalau ia masuk sama saja dirinya mengumpankan diri untuk singa yang siap memangsanya kapan saja. "Kenapa kamu enggak manfaatin fitur bel? Kuno sekali."

"Bel? Di mana?" tanya Shita dengan raut kebingungan. Matanya mengikuti arah mata Brian kemudian mengutuk dirinya sendiri.

"Jangan bilang kemarin kamu menerobos kamar Partha juga pake acara gedor-gedor?"

"Iyalah!"

Brian terkekeh dengan kepala geleng-geleng. "Dasar kuno!"

"Biarin, udah gantian yang ngomong. Aku mau izin pulang."

"Kamu izin lagi? Sungguh perubahan yang signifikan."

Shita berdecak sebelum berkata, "Aku tamu yang tahu diri enggak kaya tamu di apartemen aku yang tiba-tiba hilang pagi-pagi buta. Semacam aku ini korban one night stand."

Brian tersenyum, tubuhnya masih berada di antara celah pintunya yang hanya terbuka sedikit. "Tapi kayanya kamu enggak menolak keberadaan tamu itu. Bahkan kalau aku enggak salah tebak, kamu memerah hanya karena dipuji cantik, kan?"

"Shut up! Anter aku pulang." Shita menatap Brian yang malah senyam-senyum sendiri kemudian dengan nada yang sedikit tinggi ia kembali berkata, "Sekarang, Bri!"

"Oke, tunggu aku ambil kunci mobil."

"Mau naik motor."

"Kenapa kamu jadi banyak mau begini?"

"Bri."

Brian tidak berhenti tersenyum. Ia masuk ke dalam unitnya dan membiarkan Shita menunggu dengan pintu terbuka. Tangannya meraih ponsel, jaket hitam, dan sebuah hoodie kuning miliknya. Brian terkekeh saat melihat bayangannya tampak bahagia sekali di depan cermin. Mulai malam ini, Brian menyukai semua kelakuan Shita ketika sedang memohon. Meskipun terkadang masih menyebalkan.

"Lama banget," komentar Shita saat Brian keluar dari unitnya.

"Enggak sabaran banget." Brian mengulurkan hoodie kuningnya ke arah Shita. "Pakai ini, Ta. Enggak mungkin kamu naik motor cuma pake kaus kaya gitu."

"Udah dicuci enggak?" Meskipun Shita berkata demikian, ia tetap tidak menolak saat Brian mengulurkan hoodie-nya.

"Kamu menganggap remeh kebersihan artis ibu kota? Tinggal dipake aja ribet banget."

"Berhenti meniru ucapan aku!"

"Kamu juga meniru ucapan Audrey."

"Ya karena aku temannya."

"Ta, serius? Kamu cuma mau pake hoodie aku aja perlu berantem dulu?"

"It's yellow, Bri."

"Yellow suit better on you."

Shita tidak menanggapi lagi. Ia menuruti Brian daripada waktu bertemu kasurnya tertunda.

"Kita drive thru dulu ya, Ta?" tanya Brian saat motor miliknya sudah mulai memasuki jalan raya.

"Aku mau es krim tapi ya!" teriak Shita, ia tidak yakin suaranya terdengar dengan jelas karena angin. Shita diam-diam tersenyum. Nampaknya ia sedang gila malam ini. Bagaimana bisa ia merasa ada yang berbeda dengan dirinya hanya karena Brian memberikannya hoodie? Atau, bagaimana bisa Shita yang berinisiatif memeluk pinggang Brian ketika sedang di atas motor? Shita gila, buktinya ia mulai berani meminta bermacam-macam hal di luar kendalinya.

110 : Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang