Familly

13 8 0
                                    

Dalam usaha tidak ada kata menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam usaha tidak ada kata menyerah

_Rafka Sanjaya_

Rafka meraih gelas mug berisi coffee latte yang berada di atas meja pantry. Meneguknya dengan nikmat sembari mengetuk-ngetuk jemarinya di sisi meja. Dirinya dilanda bosan sekarang ini. Waktu menunjukan pukul sembilan pagi, tetapi dirinya sudah dilanda bosan sedari tadi. Kebosanan itu dibuat oleh dirinya sendiri, padahal seharusnya Rafka bekerja hari ini. Tapi ia lebih memilih berdiam diri di dalam kamar hotelnya. Jika ayahnya tau bisa habis dia. Tidak menjalankan tugasnya setelah diangkat untuk menghandle hotel Sanjaya.

Tapi Rafka masa bodo saja. Perlu kalian ingat dirinya tidak suka diatur. "Ck, bisa mati gue lama-lama di sini terus," decak Rafka sambil mengacak asal rambutnya.

Rafka memutuskan untuk keluar saja. Mungkin bersenang-senang sedikit. Rafka menyambar jaket levis yang berada di gantungan, lalu memakainya.

Kedatangan sepasang suami istri yang memiliki kedudukan besar di Sanjaya Hotel membuat para pekerja menyambutnya dengan baik. Garen Immanuel Sanjaya dan juga Kharisma Putri Sanjaya, istrinya. Baru saja tiba di hotel pagi ini. Dengan banyaknya bodyguard yang mengiringi mereka.

"Selamat datang Pak Garen dan Bu Risma," sapa Rei mewakili pekerja yang ada di sini.

Garen dan juga Risma mengangguk.

"Terima kasih atas sambutannya. Silahkan kembali bekerja."

Setelah mendapati perintah dari Garen semua pegawai yang tadinya menyambut di depan lobby akhirnya kembali bekerja.

"Rei, Rafka di mana?" tanya Risma yang sudah tidak sabar ingin menemui anak bungsunya.

"Belum kelihatan dari tadi pagi Bu. Mungkin masih berada di kamarnya," balas Rei.

"Kamarnya di mana? Anterin Tante ke sana, ya," pinta Risma kepada Rei.

Rei beralih menatap ke arah Garen. Meminta persetujuan, lalu terlihat Garen menganggukan kepala.

"Baik Bu."

"Yah, Bunda mau ketemu sama Rafka dulu ya," pamit Risma lalu melenggang begitu saja diikuti oleh Rei sebagai penunjuk jalan.

Dasar, suami sendiri ditinggal. Mana nggak diajak lagi. Batin Garen menggelengkan kepala meilhat tingkah istrinya. Jika sudah kangen dengan anak-anaknya pasti suami dinomor sekiankan.

"Rafka gimana Rei selama di sini?" tanya Risma saat di jalan.

"Ya begitu Tan. Masih sama," jawab Rei yang kini menggunakan bahasa lebih santai.

Insya Allah Ta'arufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang