Basah

3 1 0
                                        

Rei, tangan kanan Rafka itu tengah berjalan di koridor hotel. Bersama pihak kontraktor, Rei menuju ke beach pool yang sampai sekarang masih ramai dikunjungi oleh para tamu jika menginap di Sanjaya Hotel. Ia ditugaskan untuk meninjau beberapa tempat yang akan dibangun. Mengingat popularitas hotel sedang naik, maka dari itu pihak hotel membangun beberapa tempat lagi untuk menambah ketertarikan tamu menginap di Sanjaya Hotel.

"Jadi, kolam renang untuk anak-anak akan dibangun di sebelah sini." Rei menunjuk tempat kosong di arah timur kolam renang dewasa.

Pihak kontraktor yang bertugas segera mencatat apa saja yang Rei ucapkan.

Mereka berkeliling menyusuri area beach pool. "Apa nggak sebaiknya gazebo diletakkan di tempat yang dekat pohon, Pak? Biar keliatan lebih adem aja. Biasanya kalau gazebo buat santai soalnya." Salah satu saran dari pihak kontraktor.

Rei tampak menilik tempat di sisinya yang memang dekat dengan pepohonan. "Bisa saja, Pak. Berarti untuk gazebo diletakkan di dekat pepohonan yang tidak terkena matahari langsung, Pak."

Sedangkan sosok gadis yang tidak lain adalah Maira tengah membereskan kamar tamu yang baru saja check out.

Maira menghela napas, melihat keranjang sampah di kamar yang tengah ia bersihkan sangatlah banyak. Bungkus makanan ringan lah yang memenuhi keranjang tersebut.

"Ya Allah, banyak banget sampahnya."

Setelah membuang sampah pada pembuangan sampah yang letaknya berada di lantai bawah, di belakang kawasan hotel. Maira hendak mencuci tangan di sebuah kran yang berada di dekat area masuk beach pool.

Kebetulan yang sama, Rei keluar dari kawasan beach pool setelah menyelesaikan tugasnya. Ia keluar sendiri, karena pihak kontraktor masih sibuk melakukan tugas mereka. Rei sempat menyayangkan kejadian barusan yang membuat jasnya terkena tumpahan es krim.

Flashback on

Rei tengah berjalan hendak keluar dari kawasan beach pool. Namun, karena area kolam renang yang tengah ramai. Rei akhirnya memutuskan untuk lewat area sebelahnya, sebuah taman bunga kecil.

Saat tengah berjalan, tiba-tiba ada seorang anak kecil berlari. Dengan membawa es krimnya, mungkin anak kecil itu tidak memperhatikan sekitar, alhasil Rei tertabrak. Tidak lupa es krim yang dipegang anak tadi mengenai jas milik Rei. Lumayan banyak.

"Hiks ... Om maaf, Una nggak sengaja."

Anak kecil yang menyebut dirinya Una meminta maaf dengan suara dan isak tangis, mungkin saja ia ketakutan akan dimarahi.

Rei menghela napas pelan. "Iya gapapa, lain kali hati-hati, ya," ujar Rei memberi nasehat.

Anak kecil tadi hanya mengangguk dan setelahnya dipanggil oleh sosok wanita setengah baya, yang Rei yakini itu ibunya.

Flashback off

Hendak menuju kran yang berada di luar kawasan beach pool, tapi ternyata ada yang tengah menggunakan. Rei hendak berlalu, tapi suara seseorang menghentikannya.

"Pak Rei."

Rei berbalik dan ternyata Maira, gadis yang ia tawari bekerja di Sanjaya Hotel. "Iya."

"Bapak habis dari mana?" tanya Maira, ia sudah meletakkan keranjang sampah untuk memberikan kesan sopan karena tengah berhadapan dan berbicara dengan atasannya.

"Oh, saya dari beach pool. Meninjau proyek pembangunan fasilitas baru," jelas Rei.

"Oh, begitu ya, Pak." Maira mengangguk dan tanpa sengaja melihat bagian jas yang dikenakan Rei terdapat noda yang cukup banyak.

Insya Allah Ta'arufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang