END

105 13 0
                                    

-Secret Admirer | Mark lee: Final round-

🎶Song to play: City hunter (instrumental)

'setel selama kalian baca chapter ini, sampe sekiranya selesai'

Happy Reading ♡

"Hahhh... hahhh!!" posisi tubuhku langsung bersiap tegak, diatas atap ini aku teriakan beberapa kalimat yang mengungkapkan beban hidup dan pikiranku.

"1279 ITU KECURANGAN IDENTITAS! BUKAN KELUARGA KANG YANG KORUPSI TERHADAP UANG NEGARA, TAPI MENTERI PEREKONOMIAN YANG SENGAJA MELAKUKANYA!"

"-CHOI YENA! BERSAMA SANG MENTERI TANTE NYA, YUNA. INI SEMUA ADALAH JEBAKAN SEMATA!"

"KELUARGA KANG ITU DIANCAM MATI DAN DI PASTIKAN UNTUK TIDAK MENDAPAT KEBUTUHAN PEREKONOMIAN, PADAHAL UANG YANG DITERIMA YUNA BRENGSEK ITU MELALUI PERDAGANGAN DAN JUDI DARI AUSTRALIA"

"MALAM INI-Hhhh 1279 RESMI DIHAPUSKAN! NIH, AKU PUNYA BUKTI DAN FILE NYA. OLEH KARENA ITU SIAPAPUN YANG MAU MENANGKAP AKU, COBA SAJA. KARNA YUNA, LU BAKAL MATI DI TANGAN BIN DASAR PLAGIAT!"

/DOR!!

Tembakan berhasil di lepaskan keatas olehku.

Suara keras yang berupa kode itu, ditangkap radarnya oleh anggota intel yang lain.

Itu ide Daniel. Maka bantuan pun akan segera tiba.

Suara keras dari benda ini, pasti di dengar oleh sang pemberi perintah. Sehabis ini, orang-orang tidak jelas itu akan pergi ke atap dan mengincarku untuk ditangkap.

"Disana!" dengan segera aku bersembunyi.

"Cepat!" Mark tentu tak tinggal diam.

Dia menyusuri jalan alternatif menuju tempat dimana perempuan itu berada.

/prakk!

Pintu besi yang merupakan jalan masuk satu-satunya menuju rooftop terbuka. Firasatku mereka datang dengan jumlah yang tidak sedikit.

Napas yang ngos-ngosan karena berteriak tadi tentu akan membuat suara.

Oleh karena itu, aku menutup mulutku dan memejamkan mataku. Takut, sedih, semua bercampur rasa menjadi satu.

tap..tapp..tapp
Tiba-tiba aku mendengar langkah kaki yang mendatangiku.

'Andwe...h-hajima...'

'Jeballl... hajima...!!'

/brugh! Duak!

"!!!"

Suara saling adu tonjok terdengar dalam gelapnya malam itu.

Keadaan keroyokan disana yang aku tidak tau siapa penyebabnya memberikan aku kesempatan. Ya, kesempatan untuk kabur.

Aku merangkak menjauhi keributan itu dengan menyusuri sisi atap.

Sampai di pintu kecil yang hanya muat untuk satu orang, lalu aku masuk kedalamnya.

"Sini lo anjir!" Daniel menarik tanganku begitu aku masuk. Kami menuruni puluhan anak tangga itu.

Terlihat, beberapa bodyguard dengan tangan berpegangan kayu naik keatas.

[✔️] Secret Admirer | MarkMinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang