"Karena luka lah yang dapat mendewasakanmu dengan cara yang tak biasa"
Happy Reading♡
Mark
tidur naa
omg ceklis dua
cepet tidur
jangan begadang
00.00Iyaaaaaa
lu jugaaa
00.00Aku terbangun dari tidurku karena pesan masuk dari Mark.
Masih di depan meja belajar, setelah seharian mencoba memecahkan soal matematika.
Bu Sunyoung memang tidak memberi tugas kemarin, tapi entah kenapa otaku membutuhkan asupan sendiri untuk berlatih soal ini.
Aku membalikan layar ponsel itu, lalu meletakan benda itu di atas mejaku. Menguap lebar, dan sedikit merenggangkan badanku yag terasa kaku.
Sudah 11 dari 20 soal aku kerjakan, dan itupun aku tak tahu benar semua. Hanya saja, ingin mengerjakan.
Membuka jendela kamarku yang terbuat dari kayu dengan susah, lalu menghirup udara malam yang sangat menyegarkan.
Aku lebih sering memikirkan hal-hal tentang diriku, di tengah sunyinya malam.
Permohonanku, keinginanku, mimpiku, dan kesulitanku aku ceritakan semua kepada semesta malam. Hanya mereka, yang menjadi saksi cerita sunyiku.
"Hfftt...." Menggunakan piyama berwarna peach, aku merebahkan diriku di atas kasur yang empuk
Dengan mata yang sesekali menatap langit kamar, sesekali menatap langit malam.
Menutup kembali jendela kamarku, lalu melangkah kan kakiku mendekati meja belajar yang terdapat banyak buku terbuka lebar disana.
"Haruskah kita tidur sekarang?" gadis itu menatapi bukunya agak lama.
Seperti dia sedang menunggu jawaban para buku itu untuk pertanyaanya.
"Ahh, tapi belum ngantuk"
"Oke, kita tidur..." gadis itu merapihkan bukunya kembali ke dalam tas memasukanya sesuai dengan mata pelajaranya besok.
Aku tau besok akan sangat sibuk, dan seharusnya tidur. Tapi aku selalu terbangun setiap jam segini.
/drtt-drttt
Aku yang baru saja duduk di atas kasur untuk kembali melanjutkan mimpiku, harus berdiri kembali mengambil benda yang bergetar di atas mejaku.
dan... aku cukup tersentak kecil melihat layar ponselku itu. sangat tiba-tiba, ditengah malam. Tak biasanya dia seperti ini.
"Gue angkat ga ya?"
"Mmmm... anjirr!!" tangan gadis itu ragu gemetar untuk menekan tombol hijau di layarnya.
"O-oke.. ekhm-"
"eh?!" terlalu lama untuk mengumpulkan keberanian mengangkatnya, gadis itu merasa bersalah. tapi jantungnya tengah berdebar keras saat ini.
"TUJUH REJECT-?!" dia menutup mulutnya kaget. Pasalnya, gadis itu tak sengaja mematikan ponselnya yang berdering, karena mengantuk.
Terdapat 7 panggilan tak terjawab dari seorang Mark lee.
"Oke... ekhm, semoga bisa.."
"I-iya, gue telpon balik ni..." keringat dingin bercucuran dari dahinya. Tapi jari telunjuknya selalu berhenti di depan tombol telepon.
"Aishh!! Gausah lah-ah ngapain pake telpon balik seg-" gadis itu meletakan ponsel dengan kasar di atas kasur.
"Halo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Secret Admirer | MarkMina
Teen Fiction[ complete ]-Mark lee ft. Kang Mina fiction. ❝When universe approved the letter to be revealed. And now i'll be your secret admirer.❞ Tentang sosok pengagum yang saling memendam rasa, realita mereka ingin tetap bertemu dalam satu jiwa. Lantas untuk...