Retrace 1 - Wolfmoon

339 25 8
                                    

Jangan mencoba mencari apapun dalam kegelapan, karena kau tidak dapat melihat apa yang ada di muka. Jangan pula berkeliaran saat hari berganti malam, mereka selalu mengawasimu dalam persembunyian. Kegelapan menyimpan ribuan rahasia. Tentang makhluk-makhluk tak kasat mata. Perjanjian dengan iblis. Ilmu sihir. Segala yang tak nampak oleh indra dan tak dapat diterima oleh manusia. Sekali saja kau tenggelam di dalamnya, tak akan ada yang bisa membawamu kembali, tidak pula bayangan yang selalu ada di sampingmu. Kegelapan adalah dunia yang berbeda. Penuh misteri dan tak bisa ditebak. Tak ada tempat untuk manusia, tak peduli kau raja atau rakyat jelata. Kenapa kau masih disini? Lari, ya kau harus lari. Semakin jauh dan semakin dalam, mereka takkan bisa menangkapmu. Lari, ya kau harus lari. Jangan berhenti dan jangan berbalik. Mereka tepat di belakangmu, menunggu kesempatan untuk menggantikan kehidupanmu. Menunggu kematian dan kekalahanmu. Karena kegelapan adalah sebuah ketiadaan. Jika kau tidak mempunyai cahaya, maka kau tak memiliki apapun. Maka dari itu, teruslah berlari. Kau tidak boleh mati sia-sia disini

Blackmoor, England, 1484.

Pagi hari, sebuah desa di distrik Hampshire timur di barat daya kota Bordon, dibuat sibuk membicarakan kabar yang sedang hangat berhembus. Blackmoor, desa terpencil yang masih bagian dari Hampshrie sejak lama telah hidup berdampingan dengan pantangan untuk tetap di dalam rumah saat bulan Purnama. Ditambah lagi wilayah mereka bersebelahan langsung dengan Hutan Cannock, dimana papan di tancapkan di tengah jalan setapak menuju hutan bertuliskan "No Human Can Enter". Bersamaan dengan pantangan Bulan Purnama tersebut, Hutan Cannock juga dipercaya sebagai alam yang berbeda dimana manusia tak akan kembali jika memasukinnya. Gereja St. Matthew di jantung kota mendapat banyak laporan dari penduduk Blackmoor tentang apa yang terjadi semalam. Beberapa berkata bahwa mereka mendengar suara-suara hewan buas, bayangan yang sangat besar dan melihat mata monster di balik semak-semak yang meyisiri setapak menuju hutan Cannock. Sisa nya bersaksi mereka mendengar derap langkah hewan menginjak salju yang menyelimuti jalanan utama di desa. Malam itu adalah bulan purnama sempurna di musim dingin, bulan Januari.

"Kurasa itu adalah serigala, mereka melolong dan bersautan dengan sangat keras, pak pendeta." ujar saksi. "Meski begitu, yang membuatku ragu adalah bayangan mereka tak benar-benar tampak seperti serigala. Mereka setinggi manusia."

"Apakah mereka bisa terbang? Aku yakin sebuah bayangan melintas di halamanku tadi malam. Sangat cepat hingga saat aku menatap ke atas tak kutemukan apapun selain butiran salju yang turun." ujar saksi lainnya.

Gereja menjadi sangat sibuk mendata keluhan dari warga yang datang. Para biarawan dan biarawati tak bisa benar-benar mencerna apa yang terjadi semalam. Jarak jantung kota Bordon dari desa Blackmoor adalah 2.5 kilometer dan tak ada peristiwa janggal yang terjadi di Bordon.

"Apakah semua itu berasal dari hutan?" tanya biarawan kepada warga. Wajahnya cukup pucat untuk memastikan apa yang barusan ia dengar.

"Ya, yang pertama mendengar keributan itu adalah pemilik rumah yang tinggal paling dekat dengan hutan Cannock, dan juga Panti Asuhan. Kabar ini pertama dibawa oleh mereka." ujar saksi.

"Apakah seluruh warga sudah mematuhi aturan?" tanya sang biarawati.

Belum sempat bersaksi lebih lanjut, perhatian mereka teralihkan oleh seorang pria bertubuh kurus dan tinggi memakai pakaian serba hitam dan jubah panjang masuk ke dalam gereja, membawa tas di tangan kirinya sedang tangan kanannya disimpan dengan baik di dalam saku. Ia juga memakai topi hitam, dan satung tangan yang juga hitam. Kehadirannya asing bagi warga, namun kelihatannya telah dinanti oleh pihak gereja sejak keluhan ini datang bertubi-tubi dan mereka sedikit kewalahan.

Pria itu adalah seseorang yang dikirim dari kota besar Alton, 8.7 kilometer dari Bordon untuk tujuan penyelidikan. Dia masih cukup muda, nampak berumur antara dua puluh sampai dua puluh lima tahun. Namun tidak bisa dipungkiri, kedatangannya memberikan aura dan harapan tersendiri bagi kota kecil seperi Bordon dan desa Blackmoor. Tadinya Pendeta tidak ingin menganggap kasus malam kemarin adalah kasus yang besar, apalagi tidak sampai memakan korban jiwa. Kedatangan Pria tersebut kabarnya juga murni adalah dorongan dirinya sendiri, tanpa terlibat perintah dari penguasa kerajaan di Alton sepenuhnya. Kasus ini menarik perhatiannya secara pribadi, dan membuat pendeta mengalami rasa penasaran yang sama secara tidak langsung.

H E G E M O N Y  I BOOK 1 - The Falling ConcordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang