Retrace 31 - Incertitude

40 8 0
                                    

Pagi itu menjadi seperti penjamuan di Istana, karena dekorasi ruang tamu yang mewah dan bau teh yang diseduh oleh Peniel serta kue-kue kecil yang mendampingi. "Kau ingat saat kita pertama kali bertemu? Kau juga dengan serius ingin memenggal kepalamu dengan kapak kayu milikku. Beberapa hari setelahnya, aku terus menertawakannya." ujarnya, sembari menuangkan teh pada cangkir kosong dihadapan Seonghwa.

"Tadinya aku ingin bertanya kenapa kau bisa ada disini. Namun karena kau bukan anggota Black Pack, dan tak pula mengetahui siapa Hyunjin pada awalnya, maka kau bukan juga anggota dari Silver Pack. Bisa mengetahui tempat ini saja cukup menjawab semuanya." balas Seonghwa.

Peniel menganggukkan kepalanya pada analisis yang bagus tersebut. Ia dapat memikirkannya dalam keadaan yang cukup cepat, ketika dirinya sedang tersudut. "Aku lebih terkesan kau bisa menipu White Pack dan bermalam disini tanpa kecurigaan. Bakat bawaan ya?"

"Bisa jadi." jawabnya, enggan mengatakan yang sejujurnya karena Mingi adalah kartu As mereka satu-satunya.

Peniel duduk di hadapan Seonghwa, sama persis seperti ketika mereka masih menikmati teh berdua di Blackmoor. Hanya saja segala properti yang ada disini lebih mewah. Cangkir dengan kilauan yang indah, dan taplak meja yang bersih. "Mayoritas penduduk di Buckholt adalah tukang kayu. Karena itu saat aku memutuskan untuk tinggal di Blackmoor, tak ada yang bisa kulakukan selain menjadi tukang kayu. Kami semua seharusnya hidup di tempat yang berbeda-beda, seperti pilar yang menyangga bangunan. Tapi Minhyuk menyuruhku kembali ke markas utama karena Hyunjin."

"Bicara tentang hal tersebut, bukankah aku minta tolong padamu untuk mengawasi mereka juga?" protes Seonghwa.

"Sudah kulakukan. Kau tidak memintaku menyelamatkan mereka, jadi aku hanya mengawasi." Peniel meminum tehnya dengan tenang, tanpa merasa bersalah sedikit pun sementara urat-urat hampir nampak di dahi Seonghwa jika Ia tak memaksakan dirinya untuk tersenyum. "Yang penting mereka berdua baik-baik saja dan bisa mengenal satu sama lain lebih dekat. Han mungkin akan lebih tersakiti jika ditinggalkan oleh Hyunjin tanpa penjelasan yang jelas dibanding harus kehilangan kakinya."

Apa yang dikatakan Peniel ada benarnya. Lagipula, semua sudah terjadi dan mereka hanya harus menyelesaikan tugasnya saat ini. "Maafkan aku, dan terimakasih." jawab Seonghwa.

Peniel menuangkan kembali teh ke dalam cangkirnya yang telah kosong. Kemudian memasukan beberapa balok gula dan mengaduk nya, menghasilkan bunyi ting-ting-ting tiap kali sendok itu bertemu dengan dinding cangkir. "Karena kau tak mengelak dari tadi dan terus memastikan bahwa aku bukan bagian Black Pack, maka kuanggap kau telah menunjukkan identitasmu yang sebenarnya. Mungkin tujuanmu di Blackmoor adalah untuk menyelidiki dan melaporkan kepada raja. Maka pertanyaan ku sekarang adalah, kedatanganmu kemari, sebagai bagian dari Black Pack memberontak atau sebagai Park Seonghwa yang telah dianggap kakak sendiri oleh kedua anak itu?"

Seonghwa terdiam untuk sesaat, memikirkan jawaban yang tepat tanpa harus membuatnya terjebak. "Kau telah salah menilai sejak awal, Kak. Aku memiliki orang-orang berharga dalam Pack ku dimana aku tak ingin mereka jatuh ke dalam kegelapan. Aku lahir dan dibesarkan disana, jika ada yang harus memperbaiki kekacauan yang terjadi di dalam pack, tak lain adalah garda terdepan pack itu sendiri. Rasa haus akan kekuasaan dan ingin menjadi nomor satu telah membuat Alpha Black menutup mata dan melakukan segala cara. Orang-orang yang kusayangi, tanpa disadari telah menjadi korban atas setiap keputusan mutlak yang di lakukannya. Pada kasus ini, Hyunjin dan Han tak ada bedanya dengan orang-orang yang ingin kulindungi. Orang-orang yang harus terluka dan menanggung dosa atas kesalahan yang tak mereka perbuat. Bukan hanya aku. Kedelapan teman yang bersama ku, semata-mata mengharapkan konflik ini segera berakhir, tanpa satu orang pun harus dikorbankan. Aku bisa memastikan padamu bahwa kedatangan kami adalah untuk menyelamatkan Hyunjin."

H E G E M O N Y  I BOOK 1 - The Falling ConcordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang