Retrace 26 - Moirai the Destiny

48 8 0
                                    

Seonghwa berjalan menuruni lembah dengan hati-hati di bawah cahaya bulan. Ia terus berjalan sejauh lima ribu kaki menjauh dari markas White Pack. Di ujung jalan, Hongjoong terduduk di akar pohon beringin yang besar, menunggunya dengan tenang. Mereka bisa tiba di Malvern Hill tepat saat matahari terbenam dengan bantuan Airen, kemudian mendapatkan tumpangan menginap di salah satu rumah penduduk. Seonghwa mempercepat langkahnya untuk segera sampai di tempat Hongjoong, tidak ingin membuat temannya menunggu lebih lama dengan kondisinya yang seperti itu.

Hongjoong mendengar suara langkah kaki Seonghwa, kemudian mendengarnya duduk di sampingnya sembari mengatur nafasnya. "Kau menemukannya?" tanya Hongjoong.

"Iya. Aku menemukan mereka. Diujung lembah yang menghadap ke peternakan. Aku menemukan Han dan Hyunjin, maka sudah pasti itu adalah markas White Pack. Dowsing ku cukup berfungsi untuk menemukan mereka karena Han tidak dilindungi oleh sihir apapun." ujarnya Senang. Hongjoong bahkan bisa merasakan bahwa Seonghwa tak berhenti tersenyum saat mengatakannya.

Pemimpin regu tersebut merasa perlu untuk mempedulikan sedikit dari apa yang dipedulikan Seonghwa, maka Ia kembali mengajukan pertanyaan; "Apa mereka dalam keadaan baik?"

"Secara fisik, mereka terlihat baik meski Hyunjin masih belum sadarkan diri. Mereka berada di kamar yang nyaman dan makanan yang tersedia. White Pack menjaga mereka dengan baik, bagaimanapun juga mereka berhubungan erat dengan Silver Pack. Tapi nampaknya mereka cukup terguncang setelah semua yang terjadi." Jawabnya. Kemudian Seonghwa teringat sesuatu yang mengganggunya, tentang jawaban Hongjoong pada Airen mengenai kesepakatan untuk menggagalkan pemberontakan Black Pack. "Hongjoong. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan.."

Hongjoong menganggukan kepalanya, lalu menjawab dengan tangannya, mempersilahkan Seonghwa untuk menanyakan apa yang mengganggunya.

"Apa kau serius dengan kesepakatan yang diajukan penyihir itu? Atau hanya membohonginya agar Black Pack bisa mendapatkan Hyunjin dengan segera?"

"Aku Serius." Jawab Hongjooong, tanpa memberikan jeda untuknya berpikir. "Itu bukan keputusan yang spontan. Aku telah memikirkannya."

"Bagaimana bisa?"

"Seonghwa.." pria dengan kedua mata yang ditutup itu menghela nafas. "Kau sebenarnya sangat pandai, tapi terlalu polos disaat yang bersamaan. Sudah kubilang kan, aku dengan mudah mengetahui semua yang ada di pikiranmu, termasuk apa yang menjadi tujuan Wooyoung. Aku mengetahui sesuatu sedang tidak beres tepat sebelum kau meninggalkan Denny Lodge. Mingi tidak sengaja mencuri dengar rapat Alpha Black dengan Wooyoung, begitu pula denganmu yang berasa disana/. Tapi saat itu, Mingi hanya mendengar rencana pemberontakan tersebut. Sementara setelah kau kembali, aku baru mengetahui bahwa kau mendengar tugas khusus yang diberikan Alpha Black untuk Wooyoung."

Seonghwa terdiam mendengar jawaban Hongjoong. Dia telah memberi petunjuk bahwa bakatnya tersebut masih berfungsi sejak mereka masih di Hutan Cannock, namun karena kondisi yang genting Seonghwa hampir melupakannya. "Jadi kau mendengar apa yang kupikirkan?"

Hongjoong menganggukkan kepalanya. Seonghwa tidak bisa tidak mengagumi setiap kemampuan yang dimiliki oleh Hongjoong. Kemampuannya yang tadinya mampu membaca pikiran orang lain melalui tatapan matanya berubah menjadi melalui pendengarannya. "Dulu, sekarang, dan besok. Aku akan tetap berada di pihakmu. Dan aku akan mempercayaimu di esok hari lebih dari hari ini. Tidakkah itu membuatmu semakin menyesal telah pergi tanpa mengatakan apapun saat itu?" Pria yang sedikit lebih muda dari Seonghwa itu mengungkapkan kekesalannya, walau ditutupi dengan gurauan.

Sindiran itu membuat Seonghwa tertawa masam. Lebih dari itu, pikiran dan hatinya terasa lebih mudah. Ia bisa berbicara dengan Hongjoong lagi mengenai kekhawatirannya tanpa dihantui rasa bersalah. "Maafkan aku." gumamnya pelan. "Hongjoong, apakah itu berarti kau akan menyelamatkan Hyunjin juga?"

H E G E M O N Y  I BOOK 1 - The Falling ConcordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang