Retrace 10 - Chessman and Reunion

51 10 1
                                    

 Perkemahan di Denny Lodge tampak sibuk seperti biasanya. Kawasan itu sepenuhnya dibawah pengawasan Alpha Black. Mereka terus membangun kekuatan dan menjadikan Black pack sebagai kelompok werewolf terbesar dan terkuat saat ini dengan akademi pelatihan untuk werewolf muda. Pelatihan demi pelatihan dilakukan untuk menyeleksi pekerjaan mereka sebagai werewolf dewasa di masa depan. Werewolf yang berbakat akan di masukan ke dalam divisi strategi, berburu dan berperang. Sementara mereka yang kemampuannya dalam rata-rata bahkan kebawah bekerja di gudang persediaan makanan serta tenaga cadangan bagi pack. Mereka yang terlahir spesial seperti keturunan Alpha atau petinggi-petinggi kelompok serta calon Alpha murni memiliki jalan yang mulus untuk menyelesaikan pelatihan dengan cepat.

Hongjoong, Seonghwa dan Yunho adalah werewolf unggul yang memiliki bakat khusus yang diketahui oleh kelompok sejauh ini. Wooyoung memiliki akses yang lebih baik karena ia merupakan keturunan langsung dari Alpha Black, meski sulit baginya untuk mendapatkan kepercayaan sang ayah karena ambisinya yang masih begitu besar untuk bersinar seorang diri. Ia unggul dalam medan perang, memiliki fisik dan stamina yang baik meski belum terlihat bakat khusus yang dimilikinya. Bakat yang di maksudkan adalah kemampuan werewolf untuk melakukan sihir atau kemampuan khusus dimana hal tersebut bukanlah ranah mereka. Jika dilihat dari darah spesial yang mengalir di tubuhnya, Wooyoung seharusnya memiliki bakat tersebut. Hanya saja, Ia belum membawanya ke permukaan.

San, berusaha cukup sulit untuk lulus dari pelatihan. Ia mendapatkan nilai yang bagus pada saat pelatihan dilakukan namun selalu ada ujian akhir bagi mereka untuk menentukan apakah mereka akan lulus atau tidak. Biasanya werewolf yang telah menyelesaikan pelatihan dikirimkan ke tim-tim berburu atau diberikan misi khusus secara terpisah untuk kemudian di nilai seberapa jauh kemampuan mereka yang sesungguhnya. San tidak menyangka bahwa kenyataan di medan lebih sulit daripada apa yang dipelajarinya di perkemahan. Sebuah keberuntungan ketika Wooyoung dan Yeosang ditempatkan dalam satu tim dengannya dan membuatnya berkerja dengan keras untuk menyesuaikan kemampuannya setara dengan Wooyoung. Mereka bertiga lulus dari pelatihan sebulan setelah Hongjoong, Seonghwa dan Yunho.

Sisanya adalah Mingi dan Jongho. Sejak lahir, Jongho memiliki kekuatan fisik yang luar biasa serta kemampuan pertahanan yang stabil. Ia memiliki stamina yang tahan lama dan pandai menggunakannya dengan porsi yang tepat selama penyerangan. Ia lulus dengan mudah murni dengan kemampuan alaminya tanpa bakat apapun. Sementara Mingi, harus mengulangi pelatihan dan ujian berkali-kali sebelum akhirnya Ia berhasil lulus. Werewolf yang telah lulus dari pelatihan dianggap werewolf dewasa dan diperbolehkan melakukan misi pribadi atas seizin Alpha Black. Diantara ke delapan anggota yang dipimpin Hongjoong, hanya Mingi yang belum pernah pergi meninggalkan perkemahan untuk melakukan misi pribadi. Terkadang Ia berpikir kapan dirinya akan meninggalkan perkemahan dan bersenang-senang secara bebas dengan anggota lainnya, tapi yang ada dihadapannya saat ini adalah Hongjoong dengan mata tertutup mengajaknya untuk bermain catur.

Meskipun dilanda kebingungan yang amat sangat, ia mengambil papan catur dan menata kedua warna buah catur tersebut. 'Apa yang dipikirkan kak Hongjoong saat Ia bahkan tak bisa melihat? Bagaimana Ia akan menggerakkan bidak-bidak tersebut?' pertanyaan itu mengusik pikiran Mingi namun Hongjoong hanya menunggu sambil tersenyum. Rasa percaya diri itu memancar begitu kuat dari wajahnya sehingga Mingi tak sampai hati bertanya alasan dibalik permintaannya tersebut.

Hongjoong dihadapkan dengan bidak putih milik Mingi. "Kau boleh jalan lebih dulu." ujarnya.

Mingi memulai dengan mengambil langkah-langkah kecil dari setiap bidaknya. Pemimpin kelompok di hadapannya juga nampak meraba, kemudian menjalankan bidaknya dengan santai. Tangannya tampak ragu saat meletakkan prajuritnya, lalu bertanya "Aku meletakkannya tepat di tengah kotaknya kan?"

"Hmm.. ya, dia berjalan di jalannya." jawab Mingi. Sungguh, dia bahkan tak bisa melihat kotak-kotak di papan catur tersebut. Bidak hanya berjalan lurus, bagaimana jika Ia harus menjalankan kuda atau mentri. Atau bagaimana dia tahu jika Mingi menjalankan bentengnya dan memakan satu persatu prajuritnya atau bahkan rajanya. Sungguh permainan yang tidak masuk akal, tapi Hongjoong tak bergeming dan menanti gilirannya dengan semangat.

H E G E M O N Y  I BOOK 1 - The Falling ConcordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang