Menikmati Beban

1.7K 87 9
                                    

Part 2
.
.

"I love you..," Tanpa sadar Anda
mengucapkannya

"I love you to..." Arka membalasnya dengan suara lembut

Malam dan saat yang akan selalu mereka ingat. Meski sesaat namun penuh makna dan takkan terlupa

"Aku tidak akan melupakannya Arka!," Ungkap Anda sambil terus mendesah

Arka terus melakukannya. Ia begitu menikmati semua ini. Anda pun terlena kala mereka saling menjelajahi diri penuh kehangatan dan sentuhan cinta. Untuk kesekian kalinya itu terjadi selama mereka bersama.

Hujan malam itu menjadi saksi, meski apa yang mereka lakukan tanpa disadari menjadi kenangan nantinya.

Anda menitikkan air mata. Antara sedih dan bahagia. Mereka tak bisa membohongi diri, apa yang terjadi sangat berarti

***

Beberapa Minggu sebelumnya,

"Oke, cut!" Sutradara menghentikan syuting nya.

Ternyata semua sudah selesai. Anda menghela nafas

"Kamu kenapa?, Kok tumben ekspresinya begitu" Tanya Astrada pada Anda

"Gak tahu nih, mood aku gak enak banget" Suara Anda yang lelah

"Van, capcus nih make up in" Perintahnya pada asisten Anda

"Aduh Neng, kok kusut gitu mukanya. Padahal ini take terakhir loh. Ya kan Pak Sut?!" Tanya Ivan dengan nada gemulainya

"Ada 3 take lagi. Ayo dong semangat. Anda Lusia artis papan atas yang biasanya totalitas,kemana?"

"Iya iya, gue tahu. Lagi mau dapet kali gue. Jadi gak mood gini, istirahat dulu ya"Pinta Anda

"Oke, satu jam lagi kita take ya!,"

***

Tak lama Anda duduk di kursi kesayangannya. Ivan terus mengipaskan kipas angin padanya dan men touch up wajah Anda yang make up nya mulai luntur. Suara handphone Anda berdering

"Tolong angkatin dong!"

"Dari Mami se'", Ivan memberikan handphone Anda

"Halo, Mami ada apa?"Tanya Anda

"Owh, iya aku gak lupa tenang aja. Nanti aku kirimin ya Mi, sekalian yang Papi juga" Suara terdengar lembut

"Oke, bye!" Anda menutup telponnya

"Hufh, jam berapa sih?"

"Jam 3 Neng!"

"Bisa sampai malam ini"

"Kenapa sih Neng, kenapa mood nya. Cerita dong ma Eyke?!"

"Cuappe..!"

"Ya elah tumben tumbenan ngeluh. Bukan Neng aja yang capek. Eyke lebih capek tahu!"

"Bisa aja Lu!"

"O ya, schedule yang ke Bali kapan?"

"Seminggu lagi say, kenapa?"

"Ya, pengen suasana baru aja. Kan syuting bisa sekalian sambil refreshing disana" Ucap Anda semangat

"Menikmati pantai Bali yang indah, udara yang segar, desir ombak. Pasti beban gak kerasa"

"Kok beban sih Neng, jadi ini semua beban ya?, Termasuk Eyke?"

"Beban yang harus dinikmati maksud gue,"

Ivan tersenyum dengan ucapan bintangnya itu.

***

Anda Lusia bintang yang selalu bersinar karena aktingnya yang memukau. Semua memuji wanita itu, bahkan ia pun tak luput dari hinaan juga cibiran penggemarnya

Semenjak membintangi drama fenomenal di masanya, dia menjadi super star di dunia entertainment.

Tiga tahun yang lalu bersama peran pendampingnya, yang kini entah dimana kabarnya. Mereka tak lagi saling menyapa, atau saling sapa. Karena tahu masing-masing punya privasi yang tak mungkin bercerita. Hanya tahu sekilas tentang berita bersama waktu itu. Hanya sebatas teman kerja.

Anda tersenyum mengingatnya. Bagaimana tidak, drama itu penuh kenangan juga kehangatan dalam setiap pemainnya. Termasuk pemain pendampingnya Arka, ya Arka Bisma. Anda tak pernah lupa dengan pria yang begitu hangat dan penuh karisma tersebut. Mereka bertemu dalam sebuah karya yang takkan terlupa

***

Sosok itu keluar dari mobil yang di tumpanginya. Ia membawa koper dan bergegas masuk bandara. Sebentar lagi penerbangan dari Jakarta ke Bali akan segera berangkat

"Kamu atur dulu schedule nya. Dua jam lagi saya sampai di Wisma. Jangan melakukan apapun sebelum saya datang"

Ia memberi pesan pada seseorang yang di telponnya

Sosok pria manis serta tampan, menjadi idola setiap hawa. Pesonanya tidak pernah hilang semenjak ia memerankan karakter CEO tampan dalam sebuah drama

Namanya tak mungkin terlupakan, karena ia seorang aktor berbakat dan penuh karisma. Arka Bisma nama lengkapnya. Semenjak ia selesai dari drama fenomenal itu, Arka memutuskan untuk melanjutkan dan mengembangkan bisnis yang ia miliki selama ini. Meski tawaran bermain terus menghampirinya, entah mengapa ia merasa tidak seantusias dulu. Baginya kesuksesan bukanlah dari materi semata, namun kepuasan diri yang memiliki makna

***

Ia memasuki pesawat dan duduk di kursi VIP. Pesawat akan berangkat dengan tujuan ke Bali. Arka membuka kacamata hitamnya. Duduk di kursi dekat jendela adalah favoritnya dalam pesawat. Ia menikmati view dari jendela tersebut. Dunia terlihat kecil seperti lukisan yang menakjubkan. Sekejap ia menutup mata dan teringat sesuatu

"Kamu selalu sibuk dengan dunia kamu sendiri Mas" ungkap istrinya

"Aku melakukannya demi kita. Demi kamu Dan Adam anak kita"

"Tapi kamu gak pernah melibatkan aku Mas, kamu selalu asyik sendiri"

Arka langsung membuka matanya.

Mungkin istrinya benar. Ia selalu sibuk dengan dirinya dan pekerjaannya. Hingga waktu dengan keluarga pun mulai menipis. Bukan inginnya, namun tuntutan pekerjaan lah. Ia tak menampik. Semua ia lakukan untuk keluarganya.

Menghadapi keluhan sudah biasa. Namun itu adalah bukti cinta dari istrinya. Arka menyalakan layar yang ada dihadapannya dan tanpa sengaja terdengar lagu yang membuatnya tersenyum

🎶Aku merindu...ku yakin kau tahu
    Tanpa batas waktu...ku terpaku
    Aku meminta walau tanpa kata
    Cinta berupaya...
     Engkau jauh Dimata
     tapi dekat di doa...
     Aku merindukanmu...🎶

Arka mengingat sesuatu jika mendengar lagu itu. Masa masa takkan terlupa. Masa dimana ia dan yang lainnya bermain bersama dalam satu drama. Drama yang cukup lama.

Lama membuat ia takkan pernah dilupakan oleh penggemarnya. Lama ia takkan pernah merasa bertemu lagi dengan lawan mainnya, siapa pun itu. Karena saat ini mereka semua disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Termasuk lawan mainnya yang ia anggap begitu manja dan manis, yang terpaut usia meski tidak begitu jauh. Anda Lusia, ya Anda Lusia. Nama yang takkan ia lupa
-----🎶🎶🎶-----✈️✈️✈️-----🤗🤗🤗

Memori KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang