#cerbung_aliyanthi
Memori Kita Part 25
.
.Arka menjulurkan tangannya, Anda menyambut dengan senyuman. Tangan itu menyatu dan seperti tidak ingin lagi terlepas. Mereka bersitatap penuh cerita yang ingin mereka bagi.
Mungkin ini kesempatan terakhir mereka berdua."Tolong Arka ini tidak boleh terjadi lagi."
"Apa kau akan bahagia?"
"Aku harus bahagia, tentu saja."
"Tapi aku yang menderita Anda Lusia."
"Tolong bahagiakan dirimu sendiri juga Adam. Aku melakukan ini untuk Rindu."
"Jika itu alasannya, seharusnya yang jadi mempelai pria itu adalah saya Anda."
"Kita selalu terlambat bertemu, mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Tapi ditakdirkan untuk saling mencintai."
"Aku tidak suka mencintai dalam diam, menyakitkan Anda Lusia."
"Tapi itu kenangan terindah. Apa yang terjadi pada kita, sebatas memori."
"Aku tahu, biarkan bibir ini menderumu rinduku. Rindu yang akan terus bersarang di kalbu.setidaknya kita pernah saling memiliki." Ungkap Arka penuh dramatis.
Anda pun berkaca-kaca. Mereka belum melepaskan diri dari pelukan juga kecupan, hingga suara Anda terdengar sendu. Arka terus membelai pipi lembutnya. Letup bibir keduanya seperti tidak ingin lepas setelah keduanya menempel. Tanpa diduga, Dani membuka pintu dan melihat mereka dengan ekspresi begitu terkejut juga tatapan tajamnya. Mbak Devi yang berada di belakang Dani juga ikut terkejut.
"Pantas lama sekali, aku pikir sedang sibuk berdandan Anda Lusia!" Ujar Dani yang terdengar emosi. Anda dan Arka menoleh ke arah Dani dengan mata sayup.
"Hari ini hari kebahagiaan kita Anda Lusia, kenapa kamu menodainya?"
"Dani, aku tidak."
"Saya yang menerobos masuk kesini diam diam Dani. Saya hanya bicara dengan Anda Lusia." Sahut Arka yang tidak ingin Anda Lusia disalahkan. Anda meliriknya
"Kenapa harus bicara saat hari pernikahan bukan sebelum pernikahan?" Dani terdengar kesal.
"Dan kalian terlihat seperti ingin melarikan diri. Bagaimana aku tidak marah Mas Arka."
Arka terdiam, Dani mendekati Anda Lusia yang sejak tadi menatapnya sendu. "Saya pernah bilang dan beritahu Mas Arka. rela atau tidak rela, suka atau tidak suka kita akan menikah Anda Lusia." Ucap Dani yang matanya masih menatap Anda Lusia dengan penuh harapan.
"Aku akan menikah dengan mu Dani, kita sudah sepakat kan?"
"Bagus, aku senang mendengarnya. Aku menunggu dibawah, penghulu sudah datang. Tamu juga sudah berkumpul."
"Mas Arka cukup diam disini, mungkin itu yang terbaik. Maafkan aku Mas." Dani memegang pundak kakaknya itu. Arka mematung dengan mata binarnya.
Papi juga kak Dona menyusul mereka.
"Hey, kenapa masih disini, ayo kita siap siap sekarang." Seru kak Dona
"Dani pasti sudah tidak sabar, sebaiknya kita ke bawah Dani." Ajak papi Anda. Dani mengiyakan. sedangkan Anda Lusia, ia akan bersiap ke bawah bersama Dona yang mendampingi dan mengiringinya. Anda pun berjalan meninggalkan Arka Bisma. Langkahnya sempat terhenti dan menoleh ke arahnya. Arka menganggukkan kepalanya. Anda pun tersenyum
***
Semua bertepuk tangan dan memasang wajah bahagia, setelah ijab kabul berlangsung. Kedua mempelai saling bersalaman dan mengecup kening. Arka yang melihat dari jendela atas tanpa disadari menitikkan air matanya. Ia masih mematung dan menyaksikan Momen sakral Anda juga Dani yang begitu mengharu biru keluarga. Rindu dan Adam terlihat seru bermain. Arka melihat kedua anaknya itu dengan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Kita
RomanceCinta yang tak bisa menyatu karena dinding pembatas yang begitu tinggi antara Arka juga Anda. Namun takdir mempertemukan mereka dalam karya bersama. Setitik rasa yang hadir sempat hilang karena sadar akan keadaan masing-masing.Arka yang sudah memili...